Tribunjogja.com Magelang -- Satuan Lalu Lintas Polresta Magelang telah melakukan pemetaan titik rawan kemacetan dan kecelakaan lalu lintas menjelang libur panjang Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025/2026.
Kasat Lantas Polresta Magelang, Kompol Nyi Ayu Fitria Facha, menyampaikan bahwa puncak arus mudik diperkirakan terjadi pada 20 Desember 2025, sementara arus balik diprediksi memuncak pada 3 hingga 4 Januari 2026.
Kabupaten Magelang yang berada di jalur tengah Pulau Jawa diperkirakan akan mengalami peningkatan volume kendaraan, terutama dari arah Semarang menuju Yogyakarta dan sebaliknya.
“Puncak arus mudik pertama diperkirakan tanggal 20 Desember. Kemudian ada puncak berikutnya menjelang tahun baru. Untuk arus balik diperkirakan tanggal 3 sampai 4 Januari,” ujar Nyi Ayu di kawasan Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Jumat (19/12/2025).
1. Ruas Payaman, Kecamatan Secang
Ruas Payaman masih menjadi perhatian utama sebagai titik rawan kemacetan. Meski kepadatan berkurang setelah adanya pengaturan lalu lintas dan pembatasan kendaraan sumbu tiga, bottleneck di depan SPBU Payaman tetap menjadi fokus pengawasan.
Polresta Magelang menyiapkan rekayasa lalu lintas dengan memutar kendaraan melalui jalur alternatif Menowo jika arus dari arah Semarang meningkat.
2. Simpang Artos
Simpang Artos juga masuk kategori trouble spot. Polresta Magelang telah berkoordinasi dengan Polres Kota Magelang dan instansi terkait untuk mengantisipasi kemacetan di kawasan tersebut. Penempatan petugas tambahan akan dilakukan untuk mengurai kepadatan.
3. Muntilan, Pasar Sayur
Di wilayah Muntilan, kemacetan biasanya terjadi di sekitar pasar sayur pada jam-jam tertentu. Polresta Magelang menyiapkan pengaturan lalu lintas khusus di titik ini.
4. Kawasan Wisata Borobudur
Kepadatan lalu lintas di kawasan wisata Borobudur biasanya terjadi pada siang hingga sore hari, terutama saat libur tahun baru.
Polresta Magelang menyiapkan pos pemantau dan rekayasa jalur untuk mengantisipasi lonjakan wisatawan.
• Wali Kota Magelang Serahkan Honor RT/RW dan Luncurkan Inovasi Layanan Publik
1. Mertoyudan hingga Seminari
Berdasarkan data kecelakaan tiga bulan terakhir, kawasan Mertoyudan hingga Seminari masih menjadi titik rawan kecelakaan. Kondisi jalan lurus dengan banyak U-turn menjadi faktor risiko, ditambah kelalaian pengguna jalan dan pejalan kaki saat menyeberang.
2. Jalur Salam–Muntilan (Gulon–Jumoyo)
Jalur ini juga masuk kategori rawan kecelakaan. Polresta Magelang mengimbau pengendara untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama pada malam hari.
3. Simpang Empat Secang (Turunan Gimblah)
Di kawasan turunan Gimblah, pihak kepolisian telah memasang rambu peringatan dan mata kucing (road stud) untuk meningkatkan kewaspadaan pengendara. Upaya ini dinilai cukup efektif dalam mengurangi risiko kecelakaan.
Polresta Magelang menyiapkan pos pemantau di jalur menuju Borobudur. Kepadatan diprediksi terjadi pada siang hingga sore hari. Petugas akan mengatur arus kendaraan dan menyiapkan jalur alternatif.
Di kawasan wisata Ketep Pass, kepolisian telah berkoordinasi dengan pengelola wisata terkait parkir dan antisipasi kemacetan. Jalur alternatif juga disiapkan untuk mengurai kepadatan.
Selain itu, Polresta Magelang bekerja sama dengan kelompok sadar wisata dan relawan untuk membantu kendaraan yang kesulitan di jalur tanjakan.
Polresta Magelang menyiapkan sejumlah pos pelayanan di titik strategis. Pos tersebut tidak hanya berfungsi untuk pengaturan lalu lintas, tetapi juga melayani masyarakat dengan berbagai kebutuhan, seperti:
Kasat Lantas Kompol Nyi Ayu mengimbau masyarakat agar mempersiapkan kondisi fisik dan kendaraan sebelum melakukan perjalanan.
“Pastikan kendaraan dalam kondisi baik, dan kalau lelah jangan dipaksakan. Manfaatkan pos-pos pelayanan yang kami siapkan,” pungkasnya. (tro)