Ekonomi Surabaya Melesat, Penjualan Eceran November 2025 Meningkat, Dipicu Permintaan Nataru
December 19, 2025 04:32 PM

 

SURYA.CO.ID, SURABAYA – Kinerja penjualan eceran di Kota Surabaya, Jawa Timur (Jatim), menunjukkan tren positif menjelang akhir tahun 2025. 

Berdasarkan hasil Survei Penjualan Eceran (SPE) Bank Indonesia, Indeks Penjualan Riil (IPR) Surabaya pada November 2025 diprakirakan tumbuh sebesar 19,7 persen secara tahunan (year on year/yoy).

Angka pertumbuhan ini lebih tinggi, dibandingkan realisasi September 2025 yang tercatat sebesar 19,1 persen (yoy). 

Peningkatan konsumsi masyarakat di Kota Pahlawan ini, terutama didorong oleh momentum Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal dan Tahun Baru (Nataru).

Suku Cadang dan Sandang Jadi Penopang Utama

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Timur (BI Jatim), Ibrahim, menjelaskan bahwa kenaikan IPR mencapai angka 489,4. 

Pertumbuhan ini, didominasi oleh kelompok barang yang berkaitan dengan persiapan liburan dan kebutuhan pribadi.

“Berdasarkan kelompok komoditas, pertumbuhan penjualan pada November 2025 diperkirakan berasal dari kelompok suku cadang dan aksesori, barang budaya dan rekreasi, serta barang lainnya pada subkelompok sandang,” ujar Ibrahim di Surabaya, Jumat (19/12/2025).

Meski demikian, Ibrahim mencatat adanya perlambatan di beberapa sektor lain seperti kelompok makanan, minuman dan tembakau, walaupun posisinya tetap tumbuh positif.

Perbandingan Kinerja Bulanan dan Nasional

Secara bulanan (month to month/mtm), kinerja penjualan eceran pada November 2025 diprakirakan stagnan di angka 0,0 persen. Angka ini melambat jika dibandingkan dengan Oktober 2025 yang sempat menyentuh pertumbuhan 0,4 persen (mtm).

Ibrahim menambahkan, kinerja positif di Surabaya ini selaras dengan kondisi nasional. 

Pada Oktober 2025, IPR Nasional tumbuh 4,3 persen (yoy), didorong oleh berbagai agenda besar di Jawa Timur.

"Pertumbuhan penjualan pada Oktober 2025 turut dipengaruhi oleh meningkatnya aktivitas masyarakat dalam berbagai agenda tahunan dan event regional di Surabaya, seperti Pekan Raya Jawa Timur, Jatim Fest serta rangkaian HUT Provinsi Jawa Timur," jelasnya.

Optimisme 2026 dan Tantangan Inflasi

Melihat ke depan, para pelaku usaha ritel di Surabaya tetap optimis. 

Bank Indonesia memprediksi penjualan eceran akan terus meningkat dalam tiga hingga enam bulan mendatang, tepatnya pada Januari dan April 2026.

Optimisme ini didorong oleh momen Tahun Baru serta peringatan Hari Kartini. 

Namun, masyarakat dan pelaku usaha diingatkan untuk waspada terhadap tekanan harga.

"Dari sisi harga, tekanan inflasi pada tiga dan enam bulan ke depan diprakirakan meningkat. Hal ini tercermin dari Indeks Ekspektasi Harga Umum Januari 2026 yang naik menjadi 158,5 dari 148,8 pada Desember 2025," pungkas Ibrahim.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.