Sejarah Hari Ibu 22 Desember: Jejak Perjuangan Perempuan Indonesia
December 19, 2025 04:47 PM

 TRIBUNTORAJA.COM - Setiap 22 Desember, bangsa Indonesia memperingati Hari Ibu.

Namun, peringatan ini bukan sekadar ungkapan kasih sayang kepada sosok ibu dalam keluarga, melainkan memiliki akar sejarah panjang yang berkaitan erat dengan perjuangan perempuan Indonesia.

Hari Ibu berawal dari Kongres Perempuan Indonesia I yang berlangsung pada 22–25 Desember 1928 di Yogyakarta.

Kongres ini menjadi tonggak penting persatuan perempuan Nusantara, hanya dua bulan setelah Sumpah Pemuda dikumandangkan.

Kongres tersebut dihadiri sekitar 30 organisasi perempuan dari berbagai daerah di Indonesia.

Di antaranya Aisyiyah, Wanita Utomo, Putri Indonesia, dan organisasi perempuan lainnya yang memiliki semangat sama untuk memperjuangkan hak dan peran perempuan di tengah masyarakat.

Dalam kongres itu, para perempuan Indonesia membahas berbagai persoalan krusial, mulai dari akses pendidikan bagi perempuan, perkawinan anak, poligami, hingga peran perempuan dalam perjuangan bangsa.

Para peserta kongres sepakat bahwa perempuan tidak boleh hanya dipandang sebagai pelengkap, melainkan bagian penting dalam pembangunan dan perjuangan kemerdekaan.

Semangat dan gagasan yang lahir dari Kongres Perempuan Indonesia tersebut kemudian dikenang sebagai momentum kebangkitan gerakan perempuan Indonesia.

Sebagai bentuk penghormatan atas peristiwa bersejarah itu, Presiden Soekarno menetapkan tanggal 22 Desember sebagai Hari Ibu Nasional melalui Keputusan Presiden Nomor 316 Tahun 1959.

Penetapan Hari Ibu dimaksudkan untuk mengingatkan bangsa Indonesia akan peran strategis perempuan sebagai ibu, pendidik, pejuang, dan penggerak sosial.

Hari Ibu juga menjadi simbol perjuangan kesetaraan dan keadilan bagi perempuan Indonesia.

Berbeda dengan peringatan Hari Ibu di sejumlah negara lain yang lebih bernuansa perayaan keluarga, Hari Ibu di Indonesia mengandung makna historis dan ideologis.

Peringatan ini menjadi refleksi atas kontribusi perempuan dalam membangun bangsa, baik di ranah domestik maupun ruang publik.

Kini, hampir seabad setelah Kongres Perempuan Indonesia pertama digelar, semangat perjuangan perempuan tersebut tetap relevan.

Hari Ibu menjadi pengingat bahwa kemajuan bangsa tidak dapat dilepaskan dari peran dan perjuangan perempuan Indonesia.(*)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.