TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Penumpang Kapal Motor atau KM Tilongkabila tujuan Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), Abdul Rasyid (44), ditemukan meninggal dunia di atas kapal, Sabtu (20/12/2025).
Berpulangnya Abdul diketahui saat kapal milik PT Pelni itu bersandar di Pelabuhan Luwuk, Jl Yos Sudarso, Kelurahan Karaton, Kecamatan Luwuk, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah (Sulteng).
Berdasarkan identitasnya, Abdul Rasyid merupakan sosok Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Dia lahir di Raha, Kabupaten Muna, dan berdomisili di Kelurahan Asinua, Kecamatan Unaaha, Kabupaten Konawe, Provinsi Sultra.
Berdasarkan informasi, korban bekerja sebagai dosen PNS di salah satu universitas negeri di Provinsi Gorontalo.
Korban menumpang KM Tilongkabila dari Gorontalo menuju Kota Kendari yang merupakan ibu kota Sulawesi Tenggara.
Hal tersebut dibenarkan Kepala Unit Penyelenggara Pelabuhan (KUPP) Kelas II Luwuk, Hasfar.
Baca juga: Tips Mudik Aman Naik Kapal Saat Libur Natal dan Tahun Baru Dibagikan Gubernur Sulawesi Tenggara
“Diperkirakan meninggal 30 menit sebelum sandar di Pelabuhan Luwuk atau pukul 01.30,” katanya dikutip TribunnewsSultra.com dari TribunPalu.com.
Terkait dugaan penyebab kematian korban, mantan Kepala KUPP Kelas III Ampana ini mengaku belum mengetahuinya.
"Penyebab meninggal belum diketahui karena saat ini dilakukan autopsi,” jelasnya.
Saat mendapat informasi tersebut, Hasfar, memimpin petugas di Posko Angkutan Natal dan Tahun Baru di pelabuhan langsung mengecek ke atas kapal.
Terlihat adanya aparat kepolisian dan TNI, Basarnas, dan BPBD Banggai.
Jenazah lalu ditandu menuju ambulans ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Luwuk di Jl Imam Bonjol, Kelurahan Bungin Timur, Luwuk.
Ia menjelaskan, setelah itu jenazah akan diterbangkan menuju Kendari, Provinsi Sultra.
Baca juga: 52 Orang Meninggal Kecelakaan di Konawe Sepanjang 2025, Tertinggi di Sulawesi Tenggara
Biaya pemulangan jenazah ditanggung oleh PT Pelni.
“Semua biaya pemulangan ditanggung Pelni,” jelasnya.
KM Tilongkabila adalah kapal PT Pelni yang melayani trayek panjang dari Benoa (Bali) ke Bitung (Sulawesi Utara) dan sebaliknya.
Mencakup pelabuhan-pelabuhan utama seperti Lembar, Bima, Labuan Bajo, Makassar, Bau-Bau, Raha, Kendari, Luwuk, Gorontalo, hingga Bitung, dan biasanya berputar kembali melalui rute yang sama.(*)
(TribunnewsSultra.com/TribunPalu.com)