TRIBUN-TIMUR.COM - Di tengah duka dan kelelahan masyarakat akibat banjir yang melanda Aceh; Medan, Sumatera Utara; dan Padang, Sumatera Barat; Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI menegaskan kehadirannya tidak hanya sebagai institusi negara, tetapi juga sebagai sahabat dan saudara yang berdiri bersama rakyat.
Komitmen kemanusiaan tersebut diwujudkan melalui pendirian Posko BPOM Peduli di sejumlah wilayah terdampak bencana.
Kepala BPOM RI, Taruna Ikrar, menyampaikan, kehadiran BPOM di lokasi bencana merupakan panggilan nurani.
“Kami datang bukan hanya membawa bantuan, tetapi juga empati. BPOM hadir sebagai sahabat dan saudara agar masyarakat tidak merasa sendiri menghadapi musibah ini,” ujar Taruna Ikrar saat meninjau langsung wilayah terdampak, sebagaimana siaran pers diterima Tribun-Timur.com, Ahad atau Minggu (21/12/2025).
Melalui gerakan BPOM Peduli, berbagai bantuan kebutuhan dasar dan kesehatan disalurkan, mulai dari sembako dan bahan pangan, bantuan uang tunai dari donatur, pakaian layak pakai, obat-obatan, selimut, hingga dukungan kemanusiaan lainnya sesuai kebutuhan di lapangan.
Untuk memenuhi kebutuhan pangan cepat saji, BPOM juga menyalurkan sebanyak 40 ribu roti bagi masyarakat terdampak dan para relawan, Jumat (19/12/2025).
Lebih dari sekadar posko logistik, BPOM menghadirkan posko dengan pendekatan humanis dan ramah komunitas.
Posko BPOM Peduli dilengkapi layanan konseling trauma, area istirahat, serta “warkop transit” sebagai ruang hangat bagi relawan untuk menikmati kopi dan teh, menyantap makanan ringan, menunaikan ibadah, hingga sekadar berbincang guna memulihkan kondisi mental sebelum kembali bertugas.
“Kita belajar dari Aceh, Medan, dan Padang bahwa kemanusiaan selalu lebih kuat daripada bencana,” kata Taruna Ikrar.
Layanan konseling trauma dilaksanakan oleh keluarga besar BPOM bersama tenaga profesional, khususnya untuk mendampingi anak-anak dan lansia yang terdampak secara psikologis akibat banjir.
Sementara "warkop transit" menjadi simpul solidaritas dan koordinasi informal yang menjaga semangat kebersamaan serta ketahanan mental relawan dan tenaga kesehatan.
Dalam rangkaian kunjungan kemanusiaan tersebut, Taruna Ikrar juga menginisiasi penanaman sejuta pohon sebagai simbol kepedulian dan harapan.
Pohon-pohon ditanam di lahan yang terdampak banjir sebagai pesan bahwa kehidupan akan kembali tumbuh dan pulih.
Di Padang dan wilayah terdampak di Kabupaten Solok, Provinsi Sumatera Barat, Taruna Ikrar didampingi Kepala Balai POM Kota Medan Martin, Staf Khusus dr Wachyudi Muchsin, Tim Ahli Akbar Endra, serta jajaran GP Farmasi dan keluarga besar BPOM.
Rombongan disambut langsung Bupati Solok, Jon Firman Pandu, yang menyampaikan apresiasi atas bantuan BPOM, khususnya dukungan obat-obatan.
Ia menegaskan bahwa kepastian stok dan keamanan obat di instalasi farmasi pascabencana menjadi kebutuhan paling krusial untuk memastikan layanan kesehatan masyarakat tetap berjalan aman dan berkelanjutan.(*)