TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU TENGAH – Kondisi jembatan Desa Lara, Kecamatan Karossa, Kabupaten Mamuju Tengah rusak parah.
Hak ini dikeluhkan warga desa, sebab jembatan yang menghubungkan Dusun Anggaleha Pantai dan Dusun Kadundung ini bisa membahayakan jika kondisnya dibiarkan rusak terus menerus.
Jembatan dengan panjang sekitar 18 meter dan lebar 1,5 meter ini sudah dalam kondisi memprihatinkan selama kurang lebih tiga tahun.
Baca juga: Pemprov Sulbar Akan Peringati Tahun Baru dengan Salat Maghrib di Masjid Suada Mamuju
Baca juga: Polisi Tak Temukan Tanda Kekerasan di Tubuh Pria Ditemukan Tewas di Arteri Mamuju
Apalagi, jembatan ini bukan hanya akses penghubung dua dusun, tetapi juga menjadi satu-satunya jalur bagi para penambak di wilayah tersebut untuk mengangkut hasil panen.
Selain itu, jembatan ini juga kerap digunakan oleh anak-anak sekolah yang memilih rute pintas untuk menuju sekolah.
Rustam (50), seorang warga sekaligus penambak setempat, mengungkapkan bahwa kondisi jembatan sangat berbahaya.
"Kayunya sudah banyak yang lapuk, rapuh, bolong, bahkan patah. Kami harus ekstra hati-hati saat melintas," ujarnya ditemui di lokasi, Dusun Anggaleha, Desa Lara, Kecamatan Karossa, Mateng, Minggu (21/12/2025).
Ia menambahkan, jembatan itu telah kerap memakan korban, dengan beberapa warga terjatuh saat melintas.
Ancaman bertambah dengan keberadaan buaya di sungai yang dialiri jembatan tersebut.
"Terpaksa kami lewati meski selalu ada kekhawatiran," kata Rustam.
Saat ini, masyarakat secara swadaya dan gotong royong melakukan perbaikan seadanya untuk menjaga jembatan tetap bisa dilintasi.
Namun, perbaikan darurat tersebut dinilai tidak cukup untuk menjamin keamanan jangka panjang.
Rustam dan warga lainnya berharap adanya perhatian serius dari pemerintah setempat untuk segera membangun atau merehabilitasi jembatan tersebut.
"Kami berharap ada perhatian dari pemerintah agar masyarakat bisa melalui dengan nyaman dan aman," pungkasnya. (*)
Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Sandi Anugrah