TRIBUNJAMBI.COM - Di tengah kesibukan menjalankan roda pemerintahan, Presiden Prabowo Subianto memberikan sebuah pernyataan reflektif yang sarat akan makna loyalitas.
Dalam sebuah kesempatan terbaru, Presiden Prabowo secara khusus menyoroti sosok dua menterinya.
Kedua menteri itu yakni Menko Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), serta Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman, Maruarar Sirait.
Bukan sekadar memuji kinerja, Prabowo Subianto menarik garis merah antara etika kepemimpinan mereka dengan silsilah keluarga yang melatarbelakanginya.
Bagi Presiden Prabowo, keduanya adalah manifestasi dari keberlanjutan nilai-nilai patriotisme di Indonesia.
"Darah Pejuang" Sebagai Jaminan Loyalitas
Presiden Prabowo menegaskan kepemimpinan bukan hanya soal kapabilitas teknis, melainkan tentang nilai perjuangan yang diwariskan turun-temurun.
Ia percaya latar belakang keluarga memainkan peran krusial dalam menjaga integritas seorang pejabat negara.
Baca juga: Demi Hasilkan BBM, Presiden Prabowo Ingin Papua Ditanami Sawit
Baca juga: Lisa Mariana Nyanyi Mari Bercinta Jawab Rumor Ridwan Kamil dan Aura Kasih Dekat: Asyik Ya?
Baca juga: Daftar 5 Kasus Korupsi Duet Ayah-Anak Ditangkap KPK, Terbaru: Bupati Bekasi dan HM Kunang
“Saya percaya Saudara Maruarar memimpin dengan nilai karena beliau juga datang dari keluarga pejuang, sama dengan Mas AHY, keluarga pejuang,” ujar Prabowo dengan nada tegas.
Pernyataan ini seolah menjadi pesan kuat bagi publik bahwa kabinetnya diisi oleh sosok-sosok yang memiliki "beban moral" positif terhadap sejarah keluarga mereka.
Lebih lanjut, Presiden menekankan bahwa seseorang yang lahir dari rahim perjuangan memiliki tanggung jawab besar untuk menjaga amanat para pendahulu.
Menurutnya, ada semacam ikatan batin yang mencegah mereka untuk melenceng dari kepentingan bangsa.
“Kalau dari keluarga pejuang, masa mau khianati orang tua, khianati kakeknya, khianati leluhurnya. Mereka semua ini darah pejuang,” tegas Prabowo.
Bagi Presiden, mustahil bagi seorang anak atau cucu pejuang untuk tega mengkhianati nilai-nilai suci yang telah diperjuangkan dengan darah dan air mata oleh para leluhur mereka.
Dengan kata lain, silsilah keluarga pejuang adalah "benteng" alami terhadap tindakan pengkhianatan terhadap bangsa dan negara.
Baca juga: Daftar 5 Kasus Korupsi Duet Ayah-Anak Ditangkap KPK, Terbaru: Bupati Bekasi dan HM Kunang
Baca juga: Peringatan Dini Cuaca Ekstrem di Jambi Minggu Sore, Hujan Lebat Berpotensi
Baca juga: 2.733 PPPK Paruh Waktu Kerinci Jambi Terima SK
Baca juga: Lisa Mariana Nyanyi Mari Bercinta Jawab Rumor Ridwan Kamil dan Aura Kasih Dekat: Asyik Ya?