TRIBUNGORONTALO.COM – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini terkait potensi cuaca ekstrem di sejumlah wilayah Indonesia pada hari ini, Minggu (21/12/2025).
Salah satu daerah yang masuk dalam daftar adalah Provinsi Gorontalo, yang diprakirakan mengalami hujan dengan intensitas sedang hingga lebat.
BMKG menegaskan, meski Gorontalo tidak termasuk kategori hujan sangat lebat, curah hujan yang berlangsung dalam durasi panjang tetap berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi seperti banjir, genangan, maupun tanah longsor.
Peringatan ini menjadi penting mengingat kondisi geografis Gorontalo yang memiliki banyak wilayah perbukitan serta aliran sungai yang rentan meluap saat hujan deras.
Selain Gorontalo, BMKG juga mencatat sejumlah provinsi lain yang berpotensi diguyur hujan lebat hingga sangat lebat, di antaranya Bali, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Lampung, dan Nusa Tenggara Barat.
Wilayah Papua Pegunungan dan Papua Tengah bahkan diprediksi mengalami hujan dengan intensitas sangat tinggi yang dapat memicu bencana lebih besar.
BMKG mengingatkan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama di daerah rawan banjir dan longsor. Pemerintah daerah juga diminta menyiapkan langkah mitigasi dini untuk mengantisipasi dampak cuaca ekstrem.
Di Gorontalo sendiri, hujan deras diperkirakan terjadi pada sore hingga malam hari. Kondisi ini berpotensi mengganggu aktivitas masyarakat, termasuk transportasi darat dan kegiatan ekonomi di pusat kota.
BMKG menekankan pentingnya memantau informasi cuaca terkini melalui kanal resmi agar masyarakat dapat mengambil langkah antisipasi lebih cepat.
Daftar Wilayah dengan Potensi Cuaca Ekstrem
BMKG membagi wilayah terdampak dalam beberapa kategori:
1. Hujan lebat hingga sangat lebat
Wilayah yang berpotensi mengalami hujan intensitas tinggi meliputi Bali, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kepulauan Bangka Belitung, Lampung, Nusa Tenggara Barat, Papua Pegunungan, dan Papua Tengah.
2. Hujan lebat disertai angin kencang
Kepulauan Bangka Belitung diprediksi mengalami hujan lebat dengan angin kencang yang dapat menyebabkan pohon tumbang, kerusakan bangunan ringan, serta gangguan transportasi darat maupun laut.
3. Hujan sedang hingga lebat
Kategori ini mencakup wilayah lebih luas, termasuk Aceh, Bengkulu, DKI Jakarta, DI Yogyakarta, Gorontalo, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kepulauan Riau, Maluku, Maluku Utara, Nusa Tenggara Timur, Papua, Papua Barat, Papua Barat Daya, Papua Selatan, Riau, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Sumatera Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Utara.
Dampak Potensi Hujan di Gorontalo
BMKG menekankan bahwa hujan sedang hingga lebat di Gorontalo tetap perlu diwaspadai. Curah hujan yang berlangsung lama bisa memicu:
BMKG mengimbau masyarakat untuk:
BMKG menekankan bahwa hujan dengan durasi panjang meski tidak ekstrem tetap bisa menimbulkan dampak serius.
Gorontalo memiliki sejumlah titik rawan banjir, terutama di kawasan perkotaan dengan kepadatan penduduk tinggi.
Sungai Bone dan Sungai Bolango menjadi perhatian karena berpotensi meluap saat curah hujan meningkat.
Aktivitas ekonomi masyarakat, seperti pasar tradisional, juga bisa terganggu akibat genangan air.
Sektor pendidikan diimbau menyesuaikan jadwal kegiatan luar ruangan agar tidak terdampak hujan deras.
Transportasi udara dan laut diminta meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi gangguan cuaca.
BMKG menekankan pentingnya kesiapan masyarakat menghadapi bencana hidrometeorologi.
Hujan deras juga berpotensi menimbulkan kerusakan infrastruktur ringan seperti jalan dan jembatan.
Warga diminta tidak membuang sampah sembarangan karena dapat memperparah banjir.
Pemerintah daerah diharapkan menyiapkan tim evakuasi cepat untuk wilayah rawan longsor.
BMKG menegaskan bahwa peringatan dini ini berlaku hingga 22 Desember 2025 dan akan diperbarui sesuai perkembangan.
Dengan kewaspadaan bersama, diharapkan dampak cuaca ekstrem dapat diminimalisasi dan masyarakat tetap aman.