Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Tim SAR Lampung masih terus melakukan pencarian terhadap delapan Anak Buah Kapal (ABK) Kapal Motor (KM) Maulana-30 yang dilaporkan hilang usai kapal tersebut terbakar di perairan Pulau Belimbing, Kabupaten Tanggamus.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Lampung, Deden Ridwansah, mengatakan kebakaran KM Maulana-30 terjadi pada Minggu (21/12/2025) sekitar pukul 00.30 WIB.
Dari total 33 ABK di kapal tersebut, 25 orang berhasil dievakuasi dalam kondisi selamat, sementara delapan ABK lainnya masih dalam pencarian.
“Tim KN SAR 224 Basudewa masih melakukan penyisiran sesuai rencana operasi (renops),” ujar Deden, Minggu (21/12/2025).
Sebanyak 25 ABK yang selamat dievakuasi oleh Kapal Pengawas (KP) Orcha 05 milik Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Selanjutnya, para korban dibawa menuju Pelabuhan Perikanan Samudera Nizam Zacman, Muara Baru, Jakarta. KP Orcha 05 bertolak dari Pulau Tabuan pada pukul 00.10 WIB dengan estimasi perjalanan sekitar delapan jam 30 menit.
Namun, pada pukul 01.15 WIB, tim SAR gabungan menghentikan sementara pencarian karena belum menemukan tanda-tanda keberadaan delapan ABK yang hilang.
“ABK lainnya masih dalam pencarian. Kami menyampaikan duka cita mendalam atas musibah kebakaran yang menimpa KM Maulana-30,” kata Deden.
Ia menambahkan, atas nama seluruh keluarga besar Basarnas, pihaknya turut berbelasungkawa kepada keluarga korban atas tragedi tersebut.
Deden menjelaskan, informasi awal kebakaran diterima dari Saiful Umar, Kasubdit Perikanan, pada pukul 10.30 WIB. Menindaklanjuti laporan tersebut, tim SAR langsung melakukan koordinasi lintas instansi untuk operasi pencarian dan pertolongan.
“Kami berkoordinasi dengan PT Sepanjang untuk memantau kapal-kapal yang melintas di sekitar lokasi kejadian, serta dengan Lanal Lampung, Polair Polda Lampung, Brigif 4 Marinir, dan Kodam II/Sriwijaya Korem 043/Garuda Hitam,” jelasnya.
Sekitar pukul 10.50 WIB, tim SAR diberangkatkan menuju sektor barat lokasi kejadian. Basarnas juga memanfaatkan SAR Map Prediction dari Basarnas Command Center untuk menentukan area pencarian secara lebih efektif.
“Hasil prediksi peta SAR ini sangat membantu kami dalam menentukan search area,” ujar Deden.
Kabar baik sempat diterima pada pukul 11.25 WIB ketika KM Darmansa 05 berhasil mengevakuasi 25 ABK dalam kondisi selamat.
Pencarian terhadap delapan ABK KM Maulana-30 yang masih hilang akan kembali dilanjutkan dengan melibatkan unsur SAR gabungan.
(Tribunlampung.co.id/Bayu Saputra)