PT Waskita Karya Pemenang Tender Stadion Sudiang Makassar, Daftar Proyek Besar Pernah Dikerjakan
December 22, 2025 02:22 PM

TRIBUN-TIMUR.COM - Profil PT Waskita Karya pemenang tender Stadion Sudiang, Makassar.

PT Waskita Karya beralamat di Jl. MT. Haryono Kav.10 Cawang, Jakarta Timur, DKI Jakarta.

Pemenang lelang Stadion Sudiang diumumkan pada Jumat (19/12/2025) malam.

Harga penawaran PT Waskita Karya Rp637.155.613.120.

PT Waskita Karya  berhasil menyingkirkan 5 perusahaan lainnya.

Diantaranya PT Sinar Cerah Sempurna, PT Pembangunan Perumahan, PT Jaya Konstruksi Manggala Peatam, PT Wijaya Karya Bangunan dan PT Nindya Karya.

Pemprov Sulsel menyiapkan lahan 15 hektar.

Baca juga: PT Waskita Karya Pemenang Lelang Stadion Sudiang, Harga Penawaran Rp637 M

Terdiri dari 7 hektar bangunan stadion dan sisanya untuk fasilitas penunjang lainnya. 

Kapasitas 27 ribu penonton disiapkan dengan kursi single seat.

"Kami senang sudah ada titik terang percepatan pembangunan stadion, sesuai harapan kita bersama," kata Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Sulsel, Suherman.

PT Waskita Karya

Dilansir wikipedia, PT Waskita Karya (Persero) Tbk adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bergerak di bidang konstruksi. Pemerintah Indonesia memegang mayoritas saham perusahaan ini melalui Danantara.

Dalam menjalankan bisnisnya, perusahaan ini memiliki lima divisi yakni Gedung, Infrastruktur I, Infrastruktur II, EPC, dan Luar Negeri. 

Untuk mendukung kegiatan bisnisnya, perusahaan ini juga memiliki sebelas kantor cabang yang tersebar di seluruh Indonesia.

Sejarah

Perusahaan ini telah eksis sejak masa pendudukan Belanda di Indonesia dengan nama NV Volker Aannemings Maatschappij, sebagai cabang dari sebuah perusahaan yang kini menjadi VolkerWessels.

Pada tahun 1958, perusahaan ini resmi diambil alih oleh pemerintah Indonesia, dan pada tahun 1960, Kementerian Pekerjaan Umum dan Tenaga mengubah nama perusahaan ini menjadi Perusahaan Bangunan Waskita Karya.

Pada tanggal 1 Januari 1961, perusahaan ini resmi dinasionalisasi oleh pemerintah dan ditetapkan menjadi sebuah perusahaan negara (PN).

Pada tahun 1973, status perusahaan ini resmi diubah menjadi persero.

Pada dekade 1980-an, perusahaan ini berhasil membangun Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta dan Reaktor Serba Guna G.A. Siwabessy.

Sementara pada dekade 1990-an, perusahaan ini berhasil membangun Wisma 46 (gedung tertinggi di Indonesia saat diresmikan), Menara Kembar Bank Indonesia, dan Plaza Mandiri.

Sebagai bagian dari upaya untuk merestrukturisasi perusahaan ini, pemerintah Indonesia sempat menyerahkan mayoritas saham perusahaan ini ke Perusahaan Pengelola Aset mulai tahun 2010 hingga tahun 2012.

Pada bulan Desember 2012, perusahaan ini resmi melantai di Bursa Efek Indonesia. Pada tahun 2014, perusahaan ini mendirikan sejumlah anak usaha, antara lain PT Waskita Toll Road, PT Waskita Beton Precast, dan PT Waskita Karya Realty masing-masing untuk berbisnis di bidang pengelolaan jalan tol, pencetakan beton, dan pengembangan properti.

Pada bulan September 2016, Waskita Beton Precast resmi melantai di Bursa Efek Indonesia. 

Pada tahun 2016 juga, perusahaan ini mendirikan PT Waskita Karya Energi untuk berbisnis di bidang pembangkitan listrik.

Pada tahun 2017, Waskita Toll Road telah memegang hak konsesi atas 18 ruas jalan tol dengan total panjang 997 km di Pulau Jawa dan Sumatera.

Untuk meningkatkan modalnya, Waskita Toll Road juga menjalin kemitraan strategis dengan Sarana Multi Infrastruktur dan Taspen, sehingga mendapat tambahan modal senilai Rp 3,5 triliun.

Pada tahun tahun 2018, perusahaan ini berhasil menyelesaikan pembangunan sejumlah Proyek Strategis Nasional (PSN), yakni jalan tol ruas Pejagan-Pemalang, Pemalang-Batang, Batang-Semarang, Salatiga-Kartasura, Solo-Ngawi, dan Ngawi-Kertosono; LRT Palembang; gedung terminal baru Bandar Udara Internasional Ahmad Yani; jalur Kereta Bandara Soekarno-Hatta; dan Bendungan Raknamo.

Pada tahun 2019, Waskita Karya Energi mengubah namanya menjadi Waskita Karya Infrastruktur. 

Pada tahun yang sama, perusahaan ini juga berhasil mendivestasi dua ruas jalan tol, yakni Solo-Ngawi dan Ngawi-Kertosono.

Hingga tahun 2020, perusahaan ini berhasil membangun 19 ruas jalan tol dengan total panjang 1.087 km. Selain di Indonesia, perusahaan ini juga pernah dan sedang mengerjakan sejumlah proyek di Uni Emirat Arab, Arab Saudi, Timor Leste, dan Malaysia.

Pada bulan Maret 2025, pemerintah menyerahkan mayoritas saham perusahaan ini ke Biro Klasifikasi Indonesia, sebagai bagian dari upaya untuk membentuk holding operasional di internal Danantara.

Proyek Besar Pernah Dikerjakan

Bandara Internasional APT Pranoto, Sungai Siring di Samarinda (2014)

Bandara Internasional Sastranegara, di Bandung (2015)

Bandara Internasional Radin Intan II, Branti Raya di Lampung Selatan, Lampung

Bandara Pekon Seray, Krui di Pesisir Barat, Lampung

Bandara Purwosari, Purwosari di Lampung Timur, Lampung (2017)

Jembatan Kelok 9, Sumatera Barat

Tol Bali Mandara, Bali

Jembatan Pedamaran I, Riau

Kame Ma'taf, Mekah

Jembatan Layang "Pasteur – Cikapayang – Surapati" Bandung

Jembatan Merah Putih, Ambon

Bendungan Nipah, Jawa Barat (2007)

PLTU Suralaya, Cilegon (1997)

PLTU Muara Karang, Jakarta

Indonesia Power UP Semarang

Waduk Jatiluhur

Bendungan Pondok, Grogkak, Tilong, Gapit, dan Sumi

Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN)

Jakarta International Cargo Terminal, Tanjung Priok

Soekarno–Hatta International Airport

Cipularang Toll Road, Jawa Barat

Solo-Kertosono Toll Road, Jawa Tengah – Timur

Salatiga-Kartasura Toll Road, Jawa Tengah

Shangri-La Hotel, Jakarta (1993)

Bogor Agricultural Institute (IPB), Bogor (2002)

Tsunami Museum, Aceh (2009)

Senayan City, Jakarta (2006)

Royal Plaza, Surabaya (2006)

Kelapa Gading Square, Jakarta (2005)

Wisma BNI, Jakarta (1996)

Niaga Tower, Jakarta (1992)

Mandiri Plaza, Jakarta

Bank Indonesia

Menara TVRI

Gedung Departemen Pertanian

King Abdullah Financial District Parcel, Riyadh

Burj View, Uni Emirat Arab

Jalan Tol tegal pemalang seksi 3-4

LRT Palembang

Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi)

Tol Pasuruan-Probolinggo

Tol Pemalang-Batang

Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu)

Tol Layang (elevated) Jakarta-Cikampek/Jalan Layang Sheikh Mohammed Bin Zayed (MBZ)

Tol Salatiga – Kartasura

Tol Bocimi (Bogor – Cianjur – Sukabumi)

Tol Kunciran – Serpong Seksi 1

Tol Serpong – Cinere

Tol Depok – Antasari (Desari)

Tol Cimanggis – Cibitung

Tol Cibitung – Cilincing

Tol Krian – Legundi – Bunder – Manyar

Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Tambak Lorok

 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.