TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI – Jalur lintas Timur Jambi, tepatnya dikawasan Jembatan Aurduri I, Kota Jambi kerap macet.
Macetnya jalan ini sungguh meresahkan warga. Sebab kemacetan ini hampir terjadi disetiap hari, terutama pada jam sibuk pagi dan sore hari, penumpukan kendaraan di jalur penghubung lintas timur Sumatra ini sering kali menyebabkan antrean panjang hingga berkilo-kilometer.
Berdasarkan pantauan di lapangan, kemacetan di Aurduri I dipicu oleh beberapa faktor, diantaranya banyaknya kendaraan yang melintas, kemudian adanya kerusakan jalan sehingga pengendara melambat kerika melintas. Dan yang sangat sering membuat kemacetan panjang adalah adanya kendaraan yang rusak ditengah jembatan.
Baca juga: Warga Nekat Melintas Jembatan Gantung di Merangin Meski Rusak Parah dan Sudah Makan Korban
Kondisi ini memicu desakan kuat dari warga dan pengguna jalan agar Pemerintah Provinsi Jambi segera mencari solusi konkret, salah satunya dengan membangun jalur alternatif atau mempercepat realisasi jembatan baru.
"Jika tidak ada solusi konkret, maka kemacetan di jalan ini tidak akan terselesaikan, " kata Ramli warga sekitar jembatan aurduri I.
Jika sedang macet, dari arah Kota Jambi menuju Muaro Jambi bisa melintasi dua hingga tiga desa, yakni Desa Penyengat Olak , Senaung hingga Kademangan. Sementara untuk arah Kota Jambi kemacetan hingga SPBU arah simpang Aurduri.
Seorang warga Kelurahan Penyengat Rendah, Ahmad, mengaku sering terjebak macet hingga satu jam hanya untuk menyeberangi jembatan tersebut.
"Hampir tiap hari begini. Kalau ada mobil mogok sedikit saja di atas jembatan, macetnya bisa sampai bisa berjam-jam. Kami sangat berharap pemerintah tidak tutup mata. Sudah saatnya ada jalur alternatif atau jembatan pendamping," ujar Ahmad.
Baca juga: Nyaris Putus, Jembatan Gantung Koto Baru–Seling Jambi Jadi Ancaman Keselamatan Warga
Hal senada diungkapkan oleh Rahma, ASN Muaro Jambi yang rutin melintas disana. Menurut dia, kemacetan sangat mengganggu aktivitas masyarakat dan menghambat perputaran ekonomi warga.
"Waktu kami habis di jalan. Kadang kami telat masuk kerja. Trus kami kasihan lihat orang yang bawa bahan dagangan yang harusnya sampai cepat jadi terlambat," keluhnya.
Kemacetan ini terkadang disebabkan adanya jalan yang tidak bagus. Mobil yang tadinya ngebut jadi pelan. Oleh karena itu, dirinya meminta kepada pemerintah tidak hanya melakukan pemeliharaan rutin (tambal sulam), tetapi mulai melakukan kajian serius mengenai manajemen lalu lintas yang lebih modern atau pembangunan infrastruktur pendukung di area penyangga.
"Semoga pihak terkait di tingkat provinsi dan pusat, mengingat Jembatan Aurduri I merupakan urat nadi transportasi yang sangat vital," ungkapnya.