TRIBUNMADURA.COM, PAMEKASAN- Masyarakat Pamekasan menderita sejak kemarin.
Itu karena sebanyak 3 desa terendam banjir.
Dilansir dari Kompas.com, sebanyak 150 Kepala Keluarga (KK) terdampak banjir yang melanda tiga Desa di Kabupaten Pamekasan, Senin (22/12/2025).
Banjir terjadi di Desa Kramat dan Desa Ambat Kecamatan Tlanakan. Air juga merendam puluhan rumah di Desa Jalmak Kecamatan Pamekasan. Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pamekasan, rumah yang terdampak banjir untuk sementara diketahui sebanyak 150 rumah warga. Lalu, sebanyak 600 jiwa terdampak.
Eva (31), Warga Desa Jalmak mengungkapkan bahwa air mulai datang sejak Senin dini hari atau sekitar pukul 03.00 WIB.
Menurut dia, saat air naik hanya sebagian warga yang belum mengetahui adanya banjir.
"Air mulai naik dan terus membesar sejak subuh," kata Eva, Senin. Sekitar pukul 04.00 WIB, air sudah mulai masuk ke rumah-rumah warga. Kedalaman banjir sekitar 30 sentimeter di gang 5, Desa Jalmak.
"Banyak rumah yang terendam. Beruntung barang-barang masih sempat dipindah ke tempat yang lebih tinggi," ujarnya. Sementara itu, Sudahri (37), warga Desa Ambat menyampaikan bahwa banjir di daerahnya baru sekarang terjadi.
Bahkan, banjir langsung menggenangi puluhan rumah.
Baca juga: Ratusan Siswa Jalan Bertelanjang Kaki 2 Km Terjang Banjir Demi ke Sekolah
"Baru sekarang terjadi banjir cukup luas disni. Sebelumnya tidak pernah," katanya.
Dia mengatakan, air sudah mulai datang pada Minggu, 21 Desember 2025, pukul 22.00 WIB. Lalu, ketinggian air terus bertambah setelah air laut pasang.
Akibatnya, air masuk ke rumah-rumah warga yang cukup padat. Namun, menurut Sudahri, tidak ada kerusakan apa pun akibat banjir.
Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pamekasan, Achmad Zainullah mengatakan, tim BPBD sudah terjun ke lokasi sejak tadi malam. Pihaknya sudah mendata ada 150 KK dan 600 jiwa yang terdampak.
Berdasarkan data, rumah warga yang terendam sebagian besar di Desa Kramat, Kecamatan Tlanakan. "Total yang terdampak 150 rumah.
Semuanya ada 600 jiwa yang terdampak. Paling banyak di Dusun Kramat Bawah, Desa Kramat," ujar Achmad, Senin.
Penyebab Banjir Dia menjelaskan, banjir di Desa Kramat terjadi akibat terjadinya banjir rob ditambah air hujan. Sebab, sebelumnya terjadi hujan lebat cukup lama.
Sementara itu, banjir di Desa Ambat tidak menggenangi rumah warga. Namun, air menggenangi jalan utama dan menghambat kendaraan untuk melintas.
"Saat ini, air di Desa Ambat sudah surut dan kendaraan sudah bisa melintas," kata Achmad.
Kemudian, banjir yang terjadi di Desa Jalmak dikatakan air kiriman dari Kecamatan Proppo melalui aliran sungai.
Akibatnya, air tidak tertampung dan meluap ke pemukiman warga di Desa Jalmak, Kecamatan Pamekasan. "Kita sudah sisir semua daerah terdampak.
Saat ini tim BPBD tengah melakukan asesmen," tandas Achmad.