TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Korban selamat mengurai cerita perihal detik-detik mencekam kecelakaan di Exit Tol Krapyak Kota Semarang, Jawa Tengah yang menewaskan 16 orang.
Diwartakan sebelumnya, akibat kecelakaan yang terjadi pada Senin (22/12/2025) itu, 16 orang penumpang dinyatakan tewas.
Sementara 33 lainnya mengalami luka-luka dan masih dirawat intensif di rumah sakit.
Salah seorang korban selamat, Sutiadi Warsono mengungkap kronologi kecelakaan yang terjadi sekira pukul 00.30 Wib itu.
Sutiadi mengaku dirinya tak begitu ingat bagaimana awal mulanya bus tersebut mengalami kecelakaan.
Namun yang dirasakan Sutiadi kala itu adalah bus yang ia tumpangi mendadak ngebut saat melewati tikungan tajam.
Padahal kata Sutiadi saat itu bus sedang berada di jalanan menurun.
"Perasaan saya itu tidur enggak tidur, jadi (bus jalannya) tambah kencang padahal jalanan turun," ungkap Sutiadi dilansir TribunnewsBogor.com dari tayangan youtube tv one news.
Saat bus berjalan kencang di jalanan menurun, Sutiadi syok.
Sutiadi lantas heran kenapa bus tersebut tidak mengerem dan malah mengebut.
Hingga akhirnya bus pun oleng lalu terbalik.
"Jalanan turun kan biasanya ada perlambatan, ini enggak ada, pas muter di tikungan oleng," imbuh Sutiadi.
Saat bus terbalik, Sutiadi terlempar dan keluar dari bus.
Akibatnya Sutiadi mengalami luka lecet di wajah.
"(Setelah bus terbalik saya) keluar dari bus," kata Sutiadi.
Bukan cuma Sutiadi, korban selamat lainnya yakni Robi Sugianto juga mengurai cerita mendebarkan.
Kernet asal Bumiayu itu syok saat mendadak tubuhnya terlempar keluar bus.
Hal yang diingat Robi malam itu adalah dia sedang duduk di samping sopir sebagai kernet.
"(Saat kecelakaan saya) duduk di depan, kan saya nemenin sopirnya, kernetnya. Tahu-tahu (terlempar) di tengah, kok saya tidur di pembatas (jalan tol)," akui Robi.
Saat berada di aspal jalan tol, Robi sempat sadar.
Namun karena mengalami patah tulang kaki dan memar di tubuhnya, Robi pingsan lalu baru sadar saat di rumah sakit.
"Pembatasnya ke dalam bus, tahu-tahu di situ, saya sadar langsung pingsan. Tahu-tahu udah di sini. Di sini udah banyak penumpang, tumpuk-tumpukan," pungkas Robi.
Kendati tak begitu ingat persis kejadian kecelakaan, Robi mengaku sempat menyoroti gelagat sopir.
Kata Robi, sang sopir tidak mengebut atau ugal-ugalan saat mengemudikan bus.
Karenanya insiden kecelakaan yang menewaskan 16 orang itu menurut Robi karena sopirnya sedang bernasib buruk.
"Enggak inget sih (sopirnya ngebut atau tidak), kayaknya biasa, cuma lagi apes aja kali," kata Robi.
"Sopirnya cuma lecet-lecet kata polisi," sambungnya.
Baca juga: Cerita Keluarga Korban Tewas Warga Bogor Akibat Kecelakaan Bus di Semarang, Ungkap Sejumlah Pertanda
Tak cuma mengurai gelagat sopir bus, Robi juga mengungkap sosoknya.
Sopir yang diduga jadi biang kerok kecelakaan itu ternyata masih berusia muda.
Dia adalah pemuda yang berasal dari Padang, Sumatera Barat.
"(Sopirnya) masih muda, orang Padang," ungkap Robi.
Perihal dengan kapasitas sang sopir sebagai pengemudi, Robi blak-blakan.
Rupanya sopir tersebut baru dua kali mengemudikan bus melewati wilayah Semarang.
"(Sopirnya) baru dua kali pp (Bogor-Jogja), sopir baru," ujar Robi.
Sementara itu terkait dengan sang sopir bus, Kasat Lantas Polrestabes Semarang AKBP Yunaldi mengungkap fakta baru.
Hingga kini sopir bus masih dirawat intensif.
Sopir bus tersebut juga bakal diminta keterangan perihal tragedi kecelakaan maut yang menewaskan 16 orang.
Dari hasil pemeriksaan sementara, sopir tersebut diketahui memiliki SIM.
Namun memang diungkap penyidik, sopir tersebut belum punya banyak pengalaman mengemudikan bus lewat jalur Bogor-Yogyakarta.
"Dia (sopir cadangan) memiliki SIM, dia sempat berhenti di setelah bayar Kalikangkung itu. Memang dia baru dua kali membawa bus ini melintas di TKP tersebut," kata AKBP Yunaldi.