TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Semarang (USM) melalui Mata Kuliah Komunikasi Minoritas dan Gender menyelenggarakan kegiatan sosialisasi bertajuk “Membangun Generasi Sadar Gender: Literasi Komunikasi untuk Mencegah Kekerasan dan Pelecehan Seksual”. Kegiatan ini dilaksanakan pada Jumat, 19 Desember 2025 pukul 19.00 WIB bertempat di Balai Kelurahan Plamongan Sari, Pedurungan RW. 02.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh dosen pengampu mata kuliah, Bapak Dr. Yuliyanto Budi Setiawan, S.Sos., M.Si.
Kegiatan sosialisasi ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran generasi muda terhadap pentingnya pemahaman gender yang setara serta literasi komunikasi sebagai upaya pencegahan kekerasan dan pelecehan seksual, baik di lingkungan sosial maupun di ruang digital. Remaja dan pemuda dinilai sebagai kelompok yang rentan terhadap berbagai bentuk kekerasan berbasis gender akibat minimnya pemahaman, normalisasi perilaku tidak pantas, serta kurangnya keberanian untuk berbicara dan melapor.
Melalui kegiatan ini, peserta diajak untuk memahami konsep dasar gender, perbedaan antara jenis kelamin dan konstruksi sosial gender, serta bagaimana ketimpangan relasi kuasa dapat memicu terjadinya kekerasan dan pelecehan seksual. Literasi komunikasi menjadi fokus utama, karena kemampuan berkomunikasi secara etis, asertif, dan empatik dinilai penting dalam membangun lingkungan yang aman dan saling menghargai.
Sosialisasi ini menghadirkan pemateri yang membahas isu kekerasan dan pelecehan seksual dari sudut pandang komunikasi dan gender. Materi yang disampaikan meliputi bentuk-bentuk kekerasan dan pelecehan seksual, baik verbal maupun nonverbal, dampaknya terhadap korban, serta peran komunikasi dalam pencegahan dan penanganannya.
Pemateri juga menekankan pentingnya keberanian untuk bersuara, membangun kesadaran kolektif, serta menciptakan budaya saling menghormati di lingkungan masyarakat. “Kesadaran gender tidak hanya tentang memahami perbedaan, tetapi juga tentang bagaimana kita bersikap, berkomunikasi, dan menghormati batasan orang lain. Literasi komunikasi menjadi kunci penting untuk mencegah kekerasan dan pelecehan seksual sejak dini,” ujar pemateri dalam sesi penyampaian materi. Kegiatan berlangsung secara interaktif melalui diskusi dan sesi tanya jawab.
Peserta Karang Taruna RW 02 Kelurahan Plamongansari menunjukkan antusiasme tinggi dengan mengajukan berbagai pertanyaan, seperti bagaimana cara merespons candaan yang bernuansa pelecehan, langkah yang dapat dilakukan ketika melihat atau mengalami kekerasan seksual, serta peran lingkungan sekitar dalam memberikan dukungan kepada korban dan juga peserta diajak untuk mengisi 2 kertas dengan menulis apa yang diketahui tentang laki-laki dan Perempuan, lalu menempelkan dipapan tulis.
Melalui diskusi tersebut, peserta diberikan pemahaman bahwa kekerasan dan pelecehan seksual tidak selalu berbentuk tindakan fisik, tetapi juga dapat terjadi melalui ucapan, pesan digital, maupun sikap yang merendahkan. Peserta juga diajak untuk lebih peka terhadap tanda-tanda kekerasan, berani bersikap tegas, serta mengetahui saluran pelaporan yang aman dan bertanggung jawab.
Kegiatan ini menekankan pentingnya membangun lingkungan sosial yang aman, inklusif, dan berperspektif gender, dimulai dari lingkup terkecil seperti keluarga, pertemanan, dan komunitas pemuda. Dengan meningkatnya literasi komunikasi dan kesadaran gender, diharapkan generasi muda mampu menjadi agen perubahan dalam mencegah kekerasan dan pelecehan seksual di masyarakat.
Kampanye sosialisasi ini merupakan wujud peran aktif mahasiswa dalam mengedukasi masyarakat serta mengangkat isu kekerasan berbasis gender sebagai bagian dari komunikasi minoritas dan gender.
Diharapkan kegiatan ini dapat mendorong terbentuknya generasi yang lebih sadar, berani bersuara, serta berkomitmen menciptakan ruang sosial yang aman, adil, dan bermartabat bagi semua.
Sebagai penutup rangkaian kegiatan kampanye “Membangun Generasi Sadar Gender: Literasi Komunikasi untuk Mencegah Kekerasan dan Pelecehan Seksual”, panitia bersama dosen pengampu secara simbolis melakukan penyerahan plakat kepada Ketua Karang Taruna RW 02 Kelurahan Plamongansari sebagai bentuk apresiasi atas dukungan dan kerja sama yang terjalin.
Penyerahan plakat ini menjadi simbol komitmen bersama antara mahasiswa dan masyarakat dalam membangun lingkungan yang aman, inklusif, dan berperspektif gender.
Diharapkan kolaborasi ini dapat terus berlanjut serta mendorong peran aktif pemuda Karang Taruna sebagai agen perubahan dalam menumbuhkan kesadaran gender dan mencegah kekerasan serta pelecehan seksual di lingkungan sosial mereka. (***)