TRIBUN-TIMUR.COM - Dua wasit disorot pekan ke-14 Super League musim 2025/2026.
Yaitu Yoko Suprianto dan Steven Yuben Poli.
Yoko Suprianto memimpin laga PSM Makassar vs Malut United di Stadion BJ Habibie, Minggu (21/12/2025).
Malut United mengalahkan PSM Makassar 1-0.
Steven Yuben Poli memimpin laga Semen Padang vs Persija Jakarta di Stadion H Agus Salim, Padang, Senin (22/12/2025).
Baca juga: Kartu Merah saat Lawan Arema FC, Frans Putros Absen Bela Persib Bandung Lawan PSM Makassar
Keduanya disorot karena keputusan kontroversial yang merugikan PSM Makassar dan Persija Jakarta.
Sosok Yoko Suprianto dan Steven Yuben Poli.
Wasit Yoko Suprianto menjadi sorotan saat laga PSM Makassar vs Malut United di Stadion BJ Habibie, Minggu (21/12/2025)
Malut United mengalahkan PSM Makassar 1-0 gol cepat David da Silva menit ke-2.
PSM Makassar berpeluang menyamakan skor menit ke-83.
Rizky Eka dijatuhkan ke kotak pinalti oleh pemain Malut United.
Yoko Suprianto kemudian menunjuk titik putih.
Tak ada protes berlebihan pemain Malut United dari tengah lapangan.
Bahkan Yuran Fernandes sudah meletakkan bola di titik putih.
Ia sudah mengambil ancang-ancang menendang bola.
Begitupula Kiper Malut Alan Jose Bernardon sudah bersiap di bawah mistar.
Sementara dari pinggir lapangan, Ciro Alves, menyampaikan protesnya kepada asisten wasit.
Setelah Ciro Alves protes, Yoko Suprianto, memutuskan mengecek VAR.
Keputusan mengejutkan diambil. Ia membatalkan penalti PSM Makassar dan mencabut kartu kuning Angulo.
Dilansir transfermark, ini pertama kalinya Yoko Suprianto memimpin laga Super League.
Yoko Suprianto masih muda sebagai wasit. Usianya baru 26 tahun.
Wasit asal Sumatera Barat mengeluarkan tujuh kartu kuning.
Satu kartu kuning untuk PSM Makassar yang didapatkan Gledson Paixao Da Silva.
Enam pemain Malut United mendapatkan kartu kuning yaitu Alan Jose Bernardon, Igor Inocencio, Abduh Lestaluhu, Wbeymar Angulo, Tri Setiawan, dan David da Silva.
Yoko Suprianto lebih banyak memimpin laga Pegadaian Championship atau Liga 2.
Total ada lima laga dipimpin Yoko di Pegadaian Championship.
Yaitu Persiraja vs Adhyaksa, Sumsel United vs Persekat, PSIS vs PSS Sleman, Persipal vs Deltras, dan Barito Putra vs Deltras.
Total ada 23 kartu kuning dan 1 kartu merah dikeluarkan dari lima laga.
Pemain PSM Makassar Rizky Eka menegaskan, dirinya tak suka diving.
Ia mengaku ada kontak saat melewati celah di antara dua pemain Malut United.
"Dia (pemain Malut United) menarik jersey saya. Saat itu wasit pas di depan saya dan saya yakin itu betul-betul penalti," katanya saat konferensi pers usai pertandingan.
Makanya, ia percaya timnya akan mendapat penalti ketika wasit mengecek VAR.
Namun, kecewa harus didapat setelah sang pengadil lapangan justru menganulir penalti.
"Saya sangat kecewa dengan keputusan itu," ucapnya dengan pandangan menunduk.
Steven Yuben Poli banjir sorotan tajam seusai laga Semen Padang kontra Persija.
Wasit Steven Yuben Poli disorot karena memberikan sejumlah keputusan yang dinilai kontroversial.
Misalnya saat gol pemain Persija Jakarta Emaxwell Souza dianulir oleh sang wasit karena Allano Lima dianggap melanggar satu pemain Semen Padang.
Selain itu, ada juga pelanggaran yang dilakukan oleh pemain Semen Padang kepada pemain Persija Jakarta, namun wasit justru tidak mengeluarkan kartu merah.
Total ada empat kartu kuning yang diberikan kepada Semen Padang, sementara ada tiga kartu kuning dan dua kartu merah untuk Persija Jakarta.
Di pertandingan itu Persija Jakarta akhirnya harus menelan kekalahan 0-1 lewat gol yang dicetak pemain Semen Padang, Jordi Amat di menit ke-83.
Terlepas dari kekalahan Macan Kemayoran, Pelatih Mauricio Souza bisa dibilang sudah muak dengan perlakuan wasit kepada anak didiknya.
"Saya tidak mau lagi bicara tentang wasit," kata Mauricio Souza, Senin (22/12/2025).
Souza sendiri mengungkapkan sebenarnya ada uneg-uneg yang ingin disampaikan untuk wasit, namun memilih bungkam.
"Saya sebenarnya ada pendapat tentang wasit tapi saya tidak mau komentar," tukasnya.
Yubel Poli merupakan wasit asal Manado, Sulawesi Utara.
Dirinya mulai memimpin pertandingan sepak bola sejak di musim 18/19 pada laga Championship.
Debut pertamnya kala mengawal laga kontra Persik Kediri dan PSBS Biak.
Saat itu ia tercatat memberikan tiga kartu kuning yang seluruhnya disematkan ke pemain PSBS Biak.
Ia baru menjajal Liga 1 di musim 19/20, namun hanya berlangsung di satu pertandingan, yakni laga Persik Kediri vs Bhayangkara.
Pada pertandingan itu pun tak lepas diwarnai dengan pelanggaran.
Tercatat Yubel Poli mengeluarkan empat kartu kuning dan satu kartu merah untuk Persik Kediri, sedangkan Bhayangkara diganjar empat kartu kuning.
Adapun dirinya juga memutuskan memberikan tendangan penalti kepada Bhayangkara dan momen itu merupakan kali pertamanya menghadiahkan penalti karena pelanggaran.
Selain di Liga 1 dan Liga 2, Yubel Poli juga pernah mengawal pertandingan di kompetisi Piala Presiden dan Piala Menpora.
Total, di sepanjang kariernya, dirinya telah menuntaskan 70 pertandingan dengan catatan telah mengeluarkan 331 kartu kuning, 10 kartu kuning kedua, 9 kartu merah, dan 23 tendangan penalti.