BANJARMASINPOST.CO.ID, TANJUNG- Empat dari 12 kecamatan yang ada di Kabupaten Tabalong hingga saat ini masih berstatus rawan narkotika.
Tabalong sendiri secara wilayah merupakan jalur pertemuan dari tiga provinsi karena jadi batas langsung Kalsel dengan Kalimantan Timur (Kaltim) dan juga dengan Kalimantan Tengah (Kalteng).
Sementara peredaran narkotika merupakan kejahatan transnasional yang masuk lewat perbatasan-perbatasan, termasuk perbatasan provinsi.
Ini disampaikan langsung Kepala Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Tabalong, AKBP HM Tukiman, dalam press release akhir tahun, Selasa (23/12/2025).
Baca juga: Angkutan Barang Dibatasi Jelang Haul Guru Sekumpul, Satlantas Polres Tabalong Gencarkan Sosialisasi
Menurutnya, data kerawanan ini didapatkan berdasarkan hasil pengungkapan maupun jaringan peredaran narkotika yang sudah dipetakan melalui data intelijen.
Berdasarkan indikator tersebut, dari 12 kecamatan ada 4 kecamatan berstatus rawan, 3 kecamatan berstatus waspada dan 5 kecamatan berstatus siaga.
Sebanyak empat kecamatan yang berstatus rawan masing-masing di Murung Pudak, Kelua, Muara Harus dan Tanjung.
Tiga kecamatan yang berstatus waspada masing-masing di Muara Uya, Jaro dan Tanta serta 5 kecamatan berstatus siaga ada di Pugaan, Upau, Banua Lawas, Haruai dan Bintang Ara.
"Indeks kerawanan juga didapat dari kuisioner yang kami sebarkan ke desa-desa, selain juga seringnya dilakukan pengungkapan kasus, layanan rehabilitasi dan letak geografisnya," kata Tukiman.
Ditambahkannya dalam mendukung pemberantasan peredaran narkotika, ada beberapa program yang dilakukan BNNK Tabalong.
Program yang dilakukan baik berupa pencegahan, pemberdayaan masyarakat hingga layanan rehabilitasi melalui Klinik Pratama BNNK Tabalong.
"Klinik Pratama BNNK Tabalong sudah mendapatkan sertifikasi akreditasi Paripurna," tandas Tukiman.
Baca juga: Uniknya Masjid Cheng Ho Pertama Kalsel di Tabalong, Warga Kaltim Mampir Usai Lihat Tiktok Bupati
Dari layanan rehabilitasi yang dilakukan, untuk rawat jalan tahun 2025 target layanan 10 orang, terealisasi 10 orang.
Secara keseluruhan total yang telah menerima layanan rehabilitasi sejak tahun 2019 hingga tahun 2025 sebanyak 110 orang.
Kemudian layanan pascareshabilitasi untuk tahun 2025, target layanan sebanyak 15 orang dan terealisasi sebanyak 13 orang. (Banjarmasinpost.co.id/Dony Usman)