ITS Kembangkan Sistem Monitoring Tanah untuk Tingkatkan Efisiensi Pemupukan Petani Tuban
December 23, 2025 05:32 PM

 

SURYA.CO.ID, SURABAYA – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menghadirkan solusi pertanian digital melalui pengembangan sistem monitoring tanah dan hama berbasis Internet of Things (IoT). 

Teknologi ini diterapkan di Desa Ngimbang, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban, bekerja sama dengan Gapoktan Manunggal Rejeki, untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi pemupukan lahan pertanian.

Alat Bantu Petani

Ketua tim pengabdian ITS, Prof Dr Katherin Indriawati ST MT, menjelaskan sistem ini dirancang sebagai alat bantu pengambilan keputusan bagi petani berbasis data aktual lapangan.

Baca juga: ITS Surabaya Beri Beasiswa Full hingga S3 bagi Ratusan Mahasiswa Palestina

Melalui perangkat sensor dan aplikasi pada smartphone, petani dapat memantau kondisi kesuburan tanah, kelembapan, tingkat keasaman (pH), serta kandungan unsur hara utama seperti Nitrogen, Fosfor, dan Kalium secara real time.

“Selama ini pemupukan masih banyak mengandalkan kebiasaan turun-temurun. Dengan sistem monitoring ini, petani dapat menentukan dosis dan waktu pemupukan berdasarkan data aktual kondisi tanah,” ujar dosen Departemen Teknik Fisika ITS, Selasa (23/12/2025).

Petakan Kondisi Lahan Sawah Mitra

Program pengabdian masyarakat ini diawali dengan pra-kunjungan untuk memetakan kondisi lahan sawah mitra. 

Tim yang terdiri dari dosen dan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Teknik Fisika ITS melakukan observasi karakteristik fisik tanah, pola pemupukan, serta permasalahan hama di lahan pertanian. 

Baca juga: ITS Luncurkan Golden Ticket 2026, Buka Akses Pendidikan bagi Siswa 3T

Hasil pengamatan menunjukkan bahwa keterbatasan data kondisi tanah membuat petani kesulitan menentukan dosis pupuk yang tepat, sementara serangan hama juga berpotensi menurunkan hasil panen.

Menindaklanjuti temuan tersebut, tim ITS merancang alat monitoring terpadu berbasis IoT yang memadukan sensor tanah, sensor lingkungan, modul pengiriman data jarak jauh, serta perangkat pengusir hama burung. 

Alat ini diuji langsung di lahan sawah mitra untuk memastikan akurasi dan keandalan data sebelum diserahkan kepada petani.

Pelatihan Teknis Sekaligus Pendampingan Intensif

Selain pemasangan perangkat, tim juga memberikan pelatihan teknis dan pendampingan intensif kepada anggota Gapoktan Manunggal Rejeki. 

Petani dibekali pengetahuan pengoperasian, perawatan, hingga kalibrasi alat melalui buku panduan operasional, agar teknologi dapat dimanfaatkan secara mandiri dan berkelanjutan.

"Hasil implementasi menunjukkan dampak positif yang signifikan. Petani kini dapat memantau kondisi lahan tanpa harus selalu datang ke sawah, sehingga lebih hemat waktu dan tenaga,"urainya. 

Data sensor juga membantu petani menentukan pemupukan secara lebih presisi serta memberikan peringatan dini terhadap kondisi yang berpotensi mengganggu pertumbuhan tanaman, termasuk perubahan kelembapan ekstrem dan kemunculan hama.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.