Laporan wartawan Tribungayo Alga Mahate Ara|Aceh Tengah

Tribungayo.com, Takengon  - Seorang bayi menangis dalam gendongan ibunya saat menyeberangi sungai berbatu di Desa Berawang Gadjah, Kecamatan Ketol, Aceh Tengah, Selasa (23/12/2025).

Keduanya dituntun warga menggunakan tali sling yang dibentangkan darurat, menyusul putusnya akses utama jembatan menuju desa mereka akibat banjir bandang.

Peristiwa itu menjadi gambaran nyata kondisi warga pascabencana. 

Sungai yang sebelumnya dilintasi melalui jembatan kini harus diseberangi dengan menggunakan Tali Sling, di tengah arus air dan bebatuan.

Dalam foto yang diambil di lokasi, sang ibu tampak memeluk erat anaknya, sementara beberapa warga membantu menahan dan mengatur tali sling agar keduanya dapat menyeberang dengan aman. 

Tangisan sang anak pecah di tengah upaya penyelamatan sederhana itu.

Banjir bandang yang melanda kawasan Berawang Gadjah beberapa pada akhir November lalu menyebabkan jembatan penghubung desa rusak dan tidak dapat digunakan.

Akibatnya, aktivitas warga lumpuh. Akses menuju sekolah, fasilitas kesehatan, hingga jalur distribusi bantuan terhambat.

Bagi warga, menyeberangi sungai dengan bantuan tali sling menjadi satu-satunya pilihan untuk berpindah dari satu sisi ke sisi lain. 

Cara ini dilakukan secara bergantian, terutama untuk membantu perempuan, anak-anak, dan lansia.

Sejumlah warga menyebut kondisi tersebut sangat berisiko, namun tak ada alternatif lain. 

Mereka berharap pemerintah segera membangun jembatan darurat agar aktivitas warga dapat kembali berjalan normal dan keselamatan masyarakat lebih terjamin.

Potret seorang ibu yang menggendong anaknya sambil menahan tangis itu menjadi simbol keteguhan warga Berawang Gadjah menghadapi bencana. 

Di tengah keterbatasan, solidaritas antarwarga menjadi satu-satunya pegangan untuk bertahan.(*)

Baca juga: Bener Meriah Perpanjang Status Tanggap Darurat Bencana, Rumah Rusak Capai 1.112 Unit

Baca juga: Rela Antre Sejak Pukul 03.00 WIB, Warga Aceh Tengah Serbu Pasar Murah Elpiji 3 Kg