Viral Seorang Wanita Tinggal di Bandara KLIA Setahun: Tidur di Kursi Tunggu, Mandi di Toilet Umum
December 24, 2025 12:38 AM

 

TRIBUNNEWS.COM - Sebuah video yang menunjukkan seorang wanita yang diduga telah tinggal di Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA) selama setahun telah viral di media sosial.

Usai video tersebut viral, memicu seruan agar pihak berwenang mengambil tindakan.

Dalam video rekaman yang viral, tampak wanita tersebut berteriak-teriak ke arah seorang wanita, hingga akhirnya ditenangkan oleh beberapa orang di bandara.

Mengutip The Rakyat Post, selama hidup di KLIA wanita tersebut telah bergantung pada Wi-Fi gratis, pendingin ruangan, dan air yang disediakan bandara selama setahun terakhir.

sehingga memunculkan pertanyaan dari publik tentang bagaimana dia mendapatkan makanan dan kebutuhan lainnya.

Dalam klip lain yang beredar online, wanita itu terlihat menduduki deretan kursi di terminal, dengan barang-barangnya berserakan di atas dan di sekitar kursi.

Dikatakan bahwa wanita itu memarahi orang lain yang hanya karena duduk di dekat 'tempat tinggalnya' yang darurat.

"Diam!" kata wanita tersebut dengan nada tinggi tampak dalam potongan video.

Salah Satu dari Lima Tunawisma yang Tinggal di KLIA

Dalam perkembangan terbaru, pihak berwenang telah mengambil tindakan terkait kasus ini.

Wakil Kepala Kepolisian Distrik KLIA, Inspektur Albany Hamzah, membenarkan bahwa wanita setempat tersebut memiliki kartu kesehatan mental dan telah diserahkan ke Rumah Sakit Kajang, Malaysia menyusul pengaduan tentang gangguan yang ditimbulkannya.

Baca juga: Larangan Dekorasi Natal untuk Restoran di Malaka Tuai Kontroversi di Malaysia, Pejabat Buka Suara

Pihak berwenang mengungkapkan bahwa wanita tersebut adalah salah satu dari setidaknya lima tunawisma yang telah tinggal di Terminal 1 KLIA selama lebih dari setahun.

Mereka menggunakan kursi di ruang keberangkatan sebagai tempat tidur darurat dan toilet di lantai empat untuk mandi.

Untuk menghindari penahanan, individu-individu ini dilaporkan bergilir berpindah-pindah antara bandara dan lokasi lain di sekitar Kuala Lumpur.

Kasus ini menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana individu-individu ini dapat tetap berada di bandara begitu lama meskipun ada patroli keamanan rutin.

Terutama mengingat Badan Keamanan Perbatasan Malaysia (AKPS) melakukan pemeriksaan rutin di aula kedatangan dan keberangkatan.

(Tribunnews.com/Garudea Prabawati)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.