Oleh: Dr. Hj. Noorbaity, M.Pd.
KB Wirawati Catur Panca Kalsel bergabung di BKOW Provinsi Kalsel
BANJARMASINPOST.CO.ID- MENJADI seorang ibu yang hebat memang tidak mudah seperti membalik tangan. Namun peran ibu dalam sebuah keluarga sangatlah diharapkan bagi siapa saja. Hal ini erat kaitannya dengan sebuah pengakuan bahwa ibu adalah pendidik pertama dan utama bagi anaknya, bahkan sejak si anak dalam kandungan.
Ibu sebagai pendidik utama, karena ibulah yang lebih banyak waktu, perhatian dan hubungan emosional yang tidak dapat digantikan orang lain. Ibu hebat yang dimaksud dalam uraian ini, selain sebagai contoh dan teladan, tentulah mengerti dan mempunyai wawasan tentang gizi untuk keluaganya. Beberapa hal yang seyogyanya dimiliki oleh ibu hebat dapat kita cermati dalam uraian berikut ini.
Membuka Wawasan
Wawasan atau ilmu pengetahuan, terutama yang berhubugan dengan gizi dan kesehatan keluarga dapat dikatakan wajib dimiliki oleh seorang ibu. Hal ini besar sekali manfaatnya bagi ketahanan hidup keluarga bahkan masyarakat dan bangsa ini.
Makanan yang kaya akan nutrisi sangat diperlukan oleh siapa saja. Ibu hebat tentu memiliki pengetahuan tentang nutrisi yang diperlukan oleh tubuh. Makanan dengan nutrisi yang baik tidaklah harus berupa makanan mewah atau mahal.
Bagi mereka yang kemampuan ekonominya menengah ke bawah, masalah tersebut bisa diatasi dengan jenis makanan yang terjangkau. Tahu dan tempe misalnya salah satu solusi untuk bahan makanan berkelas seperti daging, susu dan lain-lain. Membudayakan makan ikan juga merupakan sesuatu yang harus dibiasakan. Ikan salmon yang tinggi kandungan omega3-nya, bisa diganti dengan ikan tongkol, tuna atau ikan kembung yang harganya lebih murah.
Begitu pula untuk sayur dan buah-buahan. Makanan sehat sesuai dengan apa yang diharapkan SDGs (Sustainable Develpoment Goals) yang dicanangkan oleh PBB sejak tahun 2015, menekankan pada upaya perbaikan gizi, peningkatan nutrisi dalam program pertanian yang berkelanjutan.
Selain masalah gizi, pola makan juga patut dikuasai dan dilaksanakan dengan baik. Sarapan adalah sesuatu yang wajib dilakukan oleh siapa saja. Aplagi bagi anak yang menempuh pendidikan di sekolah. Secerdas apa pun seorang anak, tidak akan dapar belajar dengan nyaman apa bila belum sarapan. Di sinilah peran seorang ibu dalam keluarga untuk menyiapkannya.
Hal ini dilaksanakan bersama anak atau suami juga tidaklah salah. Kebersamaan akan tercipta dalam keluarga. Kenyataan ini bersentuhan dengan kesetaraan gender dalam keluarga.
Sarapan di pagi hari begitu pentingnya untuk mengawali berbagai kegiatan dan memberikan energi pada seseorang. Protein dan lemak membantu fungsi otak dan meningkatkan konsentrasi. Memilih menu sarapan sehat dan begizi menandakan hari-hari dimulai dengan optimal dan menjaga kesehatan.
Tidaklah salah kalau kita mencermati pola makan dan gaya hidup orang Jepang yang membuat mereka selalu sehat dan panjang umur, serta terhindar dari penyakit kronis seperti penyakit jantung dan diabetes. Salah satu kebiasaan mereka adalah mengonsumsi rumput laut, ikan dan kerang yang tinggi protein dan omega 3, serta rendah lemak jenuh.
Mereka juga membiasakan makan 80 persen kenyang, tidak berlebihan. Hal ini sejalan dengan ajaran Islam yang menyuruh umatnya untuk makanlah sebelum lapar dan berhentilah sebelum kenyang. Konsep ini sejalan pula dengan Good Healt and Well-being yang mengharapkan masyarakat sehat dan sejahtera secara keseluruhan.
Makanan Bernutrisi
Selain mempunyai wawasan tentang gizi, ibu hebat juga memahami seperti apa makanan sehat. Makanan sehat juga tidak harus mahal, tetapi tidak mengandung unsur-unsur yang merugikan kesehatan kita. Sejak lama dicanangkan konsep empat sehat lima sempurna di negara kita, berupa makanan pokok, lauk-pauk, sayur dan buah-buahan. Pelengkap konsep ini adalah lima sempurna yaitu susu.
Selanjutnya makanan sehat itu perlu disikapi, seperti apa sebanarnya dikatakan sehat. Apakah makanan kekinian itu pasti sehat? Tidaklah demikian kenyataannya. Misalnya makanan yang tergolong junk food. Kandungan nutrisi pada jenis makanan ini tergolong rendah. Namun tinggi kalori, lemak, gula dan garam. Hal ini berdampak buruk bagi kesehatan. Jenis makanan ini memang tersedia bebas dan mudah disiapkan (makanan cepat saji) sehingga menjadi
pilihan karena mudah didapatkan. Misalnya gorengan, makanan kemasan, minuman bersoda, dan berbagai jenis makanan manis. Selan itu mie instan, bakso instan, saus instan, sandwich, sushi dan lain-lain.
Selain jenis makanan di atas, ada pula pula masalah yang perlu disikapi, yaitu pewarna makanan. Kita melihat pada permen, sereal, minuman serbuk, es krim kemasan, saus tomat kemasan, yang umumnya menggunakan pewarna buatan.
Bahan yang berisiko pada makanan masih ada, berupa pengawet sintetik. Misalnya sodium nitrat untuk daging olahan, sulfit pada makanan kering dan buah kering, asam benzoat pada minuman ringan, buah, acar, dan lain-lain. Apalagi yang namanya formalin dan boraks berbahaya sekali. Bahan pengawet alami lebih baik dan lebih sehat, seperti garam, gula, cuka, bawang putih, kunyit dan jahe. Kandungan bahan ini anti bakteri dan anti oksidan.
Penambah rasa pada makanan juga patut menjadi perhatian, yaitu Msg (micin). Gunakanlah bahan ini seperlunya (tidak berlebihan). Tidak menggunakan bahan ini juga lebih baik. Solusinya bisa diganti dengan menggunakan gula dan garam yang pas, rasa akan menjadi gurih untuk masakan.
Keluarga Sehat
Keluarga sehat sangatlah diharapkan oleh siapa saja. Di dalamnya tentulah adanya ibu hebat yang mampu berperan dengan baik dalam keluarganya. Salah satu peran tersebut adalah tentang gizi, atau makanan bernutrisi untuk keluarganya.
Sebagaimana telah diuraikan di atas, makanan bergizi sangat penting bagi siapa saja, dan tidaklah harus mahal. Hal ini memerlukan kepedulian dan upaya orangtua, terutama ibu hebat yang selalu membiasakan keluarganya untuk makan bahan yang bernutrisi baik.
Ustadz Adi Hidayat pernah menyampaikan dalam tausiahnya bahwa apresiasi tertinggi dari Allah kepada seorang ibu, bukan hal-hal lain, selain optimalisasi seorang ibu terhadap keluarganya. Dalam hadis pun berulang-ulang menekankan pentignya status tertinggi dan penghargaan yang besar terhadap para ibu yang mengutamakan keluarganya.
Berbagai harapan yang dapat diberikan oleh ibu hebat didukung pula oleh misi atau tujuan yang dikehendaki oleh pemerintah kita melalui PKK yang menghendaki pembentukan karakter keluarga, melalui pola asuh yang sesuai dengan nilai dasar Pancasila. Selain itu meningkatkan pendidikan dan ekonomi kelauarga, memperkuat ketahanan pangan, sandang, rumah sehat layak huni serta tata laksana rumah tanggga. (*)