Pemerintah Sebut Kampung Haji di Mekkah Bisa Tekan Biaya Haji 
December 24, 2025 03:38 AM

 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Haji Mochamad Irfan Yusuf alias Gus Irfan, meyakini pembangunan kampung haji Indonesia di Mekkah, Arab Saudi, dapat menekan biaya penyelenggaraan ibadah haji pada tahun-tahun mendatang.

"Tentu kalau itu sudah bisa digunakan sepenuhnya pasti akan mengurangi biaya haji," kata Gus Irfan, seusai rapat kerja dengan Komisi VIII DPR RI di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (23/12/2025).

Namun, Gus Irfan memastikan kampung haji tersebut belum dapat dimanfaatkan pada musim haji tahun ini. 

Ia menjelaskan, pembangunan kampung haji merupakan domain Danantara yang dipimpin CEO Danantara sekaligus Menteri Investasi dan Hilirisasi, Rosan Roeslani. 

Kementerian Haji, kata Gus Irfan, berposisi sebagai pengguna fasilitas tersebut.

"Kampung haji itu domainnya Pak Rosan di Danantara. Kita ada hanya sebagai user-nya jadi berbagai macam teknis finance itu domainnya beliau," ujarnya. 

Terkait kapasitas, Gus Irfan menyebut rencana kampung haji diarahkan untuk dapat menampung seluruh jemaah haji Indonesia. 

"Ya rencana tentu bisa menampung semua, semua jemaah kita. Tapi nanti itu sekali lagi teknis dari Pak Rosan di Danantara nanti," tegasnya. 

Sebelumnya, CEO Danantara Rosan Roeslani melaporkan kepada Presiden RI Prabowo Subianto bahwa Indonesia secara resmi telah memiliki tanah pertama di Mekkah melalui pembelian bersyarat sebagai bagian dari inisiatif pembangunan Kampung Haji Indonesia.

Laporan itu disampaikan Rosan usai bertemu Presiden Prabowo di Istana Negara, Jakarta, Rabu (17/12/2025).

“Saya baru saja melaporkan ke Bapak Presiden. Karena atas perintah dari beliau, inisiatif beliau yang selama ini mengamanatkan kepada saya untuk melakukan pembelian dan juga pembangunan dari Kampung Haji di Mekkah, di Mekkah,” ujar Rosan.

Baca juga: Presiden Gelar Rapat di Hambalang Bahas Kampung Haji hingga Pemulihan Bencana 

Rosan menjelaskan, inisiatif tersebut berawal dari kunjungan Presiden Prabowo ke Arab Saudi pada Mei lalu, saat bertemu langsung dengan Putra Mahkota Mohammed bin Salman (MBS).

“Waktu itu saya kebetulan mendampingi Bapak Presiden dan bertemu langsung dengan Royal Highness Crown Prince Mohammed bin Salman, dan beliau menyampaikan untuk kita sebagai muslim terbesar dunia ini mempunyai Kampung Haji atau Indonesian Village,” katanya.

Ia menyebut respons positif langsung diberikan oleh MBS pada hari yang sama.

“Dan itu siang hari, kemudian malam harinya direspons positif, boleh, langsung oleh Crown Prince pada saat dinner-nya,” ujarnya.

Rosan mengatakan tindak lanjut proyek tersebut dimungkinkan setelah Arab Saudi mengubah regulasi kepemilikan properti oleh institusi asing di Mekkah dan Madinah.

“Pada bulan Juli akhir undang-undang dari kepemilikan oleh institusi asing di Mekkah dan Madinah sudah dirubah, di Juli akhir. Dan akan berlaku efektif di bulan Januari ini,” jelasnya.

Sebagai langkah awal, Danantara telah melakukan pembelian bersyarat terhadap satu hotel dan lahan strategis di kawasan Taher, Mekkah.

“Kita sudah membeli satu hotel di sana, di daerah Taher. Itu hotel dengan kapasitas kamar 1.461 kamar, dan di tiga tower, dan kita juga membeli tanah di depannya seluas total 5 hektar untuk membangun kurang lebih 13 tower dan satu mall untuk para jemaah haji dan umrah kita,” ujarnya.

Ia menyebut lokasi tersebut berjarak sekitar 2,5 kilometer dari Masjidil Haram atau lebih dekat dibandingkan lokasi jemaah haji Indonesia saat ini.

“Sedangkan saya diinformasikan oleh Kementerian Haji, sekarang jemaah haji kita tuh jaraknya yang terdekat 4,5 sampai 6 km. Ini hanya 2,5 km,” katanya.

Rosan menegaskan tanah yang dibeli tersebut berstatus hak milik, bukan sewa.

“Jadi tanah di Mekkah dan Madinah, jadi hak milik. Gitu ya. Termasuk yang ini juga adalah hak milik. Jadi tanahnya bukan sewa tapi dimiliki oleh pemerintah Indonesia melalui Danantara,” ujarnya.

Ia menambahkan, proyek Kampung Haji Indonesia merupakan hasil langsung dari diplomasi Presiden Prabowo dengan pemerintah Arab Saudi.

“Dan inilah tanah pertama yang dimiliki di Mekkah oleh institusi di luar dari Arab Saudi,” katanya.

Rosan menyampaikan rencana pembangunan Kampung Haji Indonesia akan dimulai pada kuartal IV 2026.

“Dan kita akan menggambar dan akan mulai pembangunannya pada rencana quarter 4 di tahun 2026, atau tahun depan,” ujarnya.

Ia juga melaporkan bahwa Indonesia saat ini masuk dua besar dalam proses bidding lahan kedua di kawasan Western Hindawiyah, Mekkah.

“Dari 90 bidder ini kita sudah masuk dua besar. Sudah masuk dua besar,” kata Rosan.

Menurutnya, jika lahan kedua tersebut berhasil diperoleh, fasilitas Kampung Haji Indonesia akan mampu melayani seluruh jemaah haji Indonesia dengan lebih baik.

“Kalau kita mendapatkan lahan itu, insyaallah seluruh jemaah haji kita bisa terlayani, mempunyai tempat yang sangat baik, yang sangat layak, sangat dekat dibandingkan dengan keadaan sekarang,” tandasnya.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.