Panduan Tata Perayaan Ekaristi Kamis 25 Desember 2025, Hari Raya Natal
December 24, 2025 10:47 AM

Oleh: P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak teks panduan tata perayaan ekaristi Kamis 25 Desember 2025, hari raya Natal.

Teks panduan tata perayaan ekaristi lengkap renungan harian katolik dengan warna liturgi putih.

Teks panduan tata perayaan ekaristi disusun oleh P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD.

Ikuti perayaan ekaristi hari Natal dengan penuh iman.

Baca juga: Renungan Katolik Malam Ini Rabu 24 Desember 2025, Benedictus: Pujian atas Kesetiaan Allah 

Persiapan Mulai Misa

Para Petugas Liturgi berkumpul di sakristi. Pada meja perayaan disiapkan lilin bernyala yang mengapiti salib. Untuk bacaan, siapkan Alkitab. Untuk nyanyian, bisa siapkan buku nyanyian. 
Sedapat mungkin, untuk kekhusukan suasana, alat-alat 
komunikasi dimatikan.  

Ketika memulai, Pemimpin (P) berkata, “Penolong kita ialah Tuhan”, 
dan yang lain menyahut, “Yang menjadikan langit dan bumi”. 
Kemudian dinyanyikan lagu pembuka.  

01. TANDA SALIB DAN SALAM  

P : Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.  
U  : Amin.  

P : Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, cinta kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus beserta kita.  
U : Sekarang dan selama-lamanya.  

02. KATA PEMBUKA   

P : Selamat pagi dan selamat merayakan Natal untuk kita semua. Hari ini kita bergembira karena Sang Juru Selamat yang sudah lama dinanti-nantikan, kini sudah berada di tengah-tengah kita. Kegembiraan dialami juga oleh bangsa Israel yang hendak bebas dari pembuangan di Babel. Tuhan datang dan membebaskan mereka. Itu yang akan kita dengar dalam bacaan pertama. Dalam bacaan kedua, kita akan mendengarkan warta gembira tentang Allah yang mengutus PutraNya sendiri. Ia tidak lagi memakai utusan-utusanNya. Ia mengirimkan Putra-Nya sendiri supaya semua orang yang percaya dan mengikuti-Nya, akan diarahkan atau dituntun kepada keselamatan kekal.  Sedangkan Penginjil Yohanes mengatakan bahwa Terang yang sesungguhnya, yang menerangi hati orang, sedang datang ke dalam dunia milik-Nya. Kita bergembira karena kita mendapatkan terang yang menuntun kita keluar dari kegelapan dosa. Kita tidak lagi berjalan tanpa arah, tetapi akan diarahkan ke jalan yang benar.   Marilah kita membuka palungan hati kita, agar Tuhan datang dan mendiami hati kita, membarui diri kita, dan membawa kita kepada keselamatan.  [hening sejenak]  

03. TOBAT DAN PERMOHONAN AMPUN  

P  : Di hadapan Tuhan yang mahamulia dan yang hadir di tengah kita, kita akui dosa-dosa kita dan 
memohonkan pengampunan, agar hati kita menjadi layak menerima kelahiran-Nya dalam diri kita. 
U : Saya mengaku kepada Allah yang Mahakuasa, dan kepada saudara sekalian, bahwa saya telah berdosa, dengan pikiran dan perkataan, dengan perbuatan dan kelalaian. Saya berdosa, saya berdosa, saya sungguh berdosa. Oleh sebab itu, saya mohon kepada Santa Perawan Maria, kepada para malaikat dan orang kudus dan kepada saudara sekalian, supaya mendoakan saya pada Allah, Tuhan kita.  
P : [Dengan tangan terkatup] Semoga Allah yang Mahakuasa mengasihani kita, mengampuni dosa 
kita, dan mengantar kita ke hidup yang kekal. 
U : Amin.  

04. MENYANYIKAN LAGU KEMULIAAN  

[Dianjurkan untuk memakai Madah Kemuliaan di bawah ini.]  

P : Kemuliaan kepada Allah di surga  
U : dan damai di bumi  kepada orang yang berkenan pada-Nya.  
P : Kami memuji Dikau,  
U : Kami meluhurkan Dikau.  
P : Kami menyembah Dikau,  
U : Kami memuliakan Dikau. 
P : Kami bersyukur kepada-Mu,  karena kemuliaan-Mu yang besar.  
U : Ya Tuhan Allah, raja surgawi,  Allah Bapa yang Mahakuasa.  
P : Ya Tuhan Yesus Kristus, Putera yang tunggal.  
U : Ya Tuhan Allah, Anak Domba Allah, Putera Bapa.  
P : Engkau yang menghapus dosa dunia,  kasihanilah kami.  
U : Engkau yang menghapus dosa dunia,  kabulkanlah doa kami.  
P : Engkau yang duduk di sisi Bapa,  kasihanilah kami.  
U : Karena hanya Engkaulah kudus.  
P : Hanya Engkaulah Tuhan.  
U : Hanya Engkaulah Mahatinggi, ya Yesus Kristus.  
P : bersama dengan Roh Kudus,  
U : dalam kemuliaan Allah Bapa. Amin. 

05. DOA PEMBUKA  

P : Marilah kita berdoa,  [hening sejenak]  Allah Bapa maha pengasih, Engkau telah menciptakan manusia secara mengagumkan, namun secara lebih mengagumkan lagi Kau baharui dia. Kami mohon, agar kami Engkau perkenankan ikut ambil bagian dalam keilahian-Nya, agar kami pun dihantar kepada keselamatan yang kekal, yang telah Engkau janjikan pada kami semua. Demi Kristus Tuhan dan Pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama dengan Dikau dalam 
persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. 
U  : Amin.  

06. AJAKAN MENDENGARKAN SABDA TUHAN 

P :  Tuhan bersabda, "Di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam nama-Ku, di situ Aku hadir di tengah-tengah mereka." Percaya akan Sabda ini, maka marilah kita hening sejenak dan menyadari kehadiran Tuhan di tengah kita, serta mendengarkan Sabda-Nya dalam bacaan-bacaan berikut. 
[Bacaan dibacakan dari Alkitab] 

07 BACAAN PERTAMA (Yes. 52:7-10) 

L : Bacaan dari Kitab Yesaya

08. MENDARASKAN MAZMUR TANGGAPAN 

Refren  

Hari ini cahaya turun atas kita,  sebab Tuhan lahir bagi kita 
Mzm. 98:1,2-3ab,3cd-4,5-6 

Nyanyikanlah nyanyian baru bagi TUHAN,  sebab Ia telah melakukan  perbuatan-perbuatan yang ajaib;  keselamatan telah dikerjakan kepada-Nya  oleh tangan kanan-Nya, oleh lengan-Nya yang kudus. (Refren) 

TUHAN telah memperkenalkan keselamatan  yang dari pada-Nya, telah menyatakan keadilan-Nya di depan mata bangsa-bangsa. Ia mengingat kasih setia dan kesetiaan-Nya  terhadap kaum Israel,  
(Refren) 

Segala ujung bumi telah melihat keselamatan  yang dari pada Allah kita. Bersorak-soraklah bagi TUHAN, hai seluruh bumi, bergembiralah, bersorak-sorailah dan bermazmurlah! (Refren) 

Bermazmurlah bagi TUHAN dengan kecapi,  dengan kecapi dan lagu yang nyaring, 
dengan nafiri dan sangkakala yang nyaring  bersorak-soraklah di hadapan Raja, yakni TUHAN!  (Refren) 

09. BACAAN KEDUA (Ibr. 1:1-6) 

L : Bacaan dari Surat kepada umat Ibrani 

Setelah pada zaman dahulu Allah berulang kali dan dalam pelbagai cara berbicara kepada nenek moyang kita dengan perantaraan nabi-nabi, maka pada zaman akhir ini Ia telah berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya, yang telah Ia tetapkan sebagai yang berhak menerima segala 
yang ada. Oleh Dia Allah telah menjadikan alam semesta. Ia adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah dan menopang segala yang ada dengan firman-Nya yang penuh kekuasaan. Dan setelah Ia selesai mengadakan penyucian dosa, Ia duduk di sebelah kanan Yang Mahabesar, di tempat yang tinggi, jauh lebih tinggi dari pada malaikat-malaikat, sama seperti nama yang dikaruniakan kepada-Nya jauh lebih indah dari pada nama mereka. Karena kepada siapakah di antara malaikat-malaikat itu pernah Ia katakan: "Anak-Ku Engkau! Engkau telah Kuperanakkan pada hari ini?" dan "Aku akan menjadi Bapa-Nya, dan Ia akan menjadi Anak-Ku?" Dan ketika Ia membawa pula Anak-Nya yang sulung ke dunia, Ia berkata: "Semua malaikat Allah harus menyembah Dia." Demikianlah Sabda Tuhan.  
U  : Syukur kepada Allah.  

10. ALLELUIA (Luk. 2:14) 

P : Alleluia 
U : Alleluia 
P : Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi, dan damai sejahtera di bumi, bagi yang berkenan kepada-Nya.  
U : Alleluia 

11. INJIL (Yoh. 1:1-18) 

P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil Yesus Kristus menurut Yohanes.  Pemimpin dan semua yang hadir membuat tanda salib dengan ibu jari pada dahi, mulut, dan dada. Kemudian Pemimpin membacakan Injil.  Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersamasama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah. Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatu pun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan. Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia. Terang itu bercahaya di dalam kegelapan dankegelapan itu tidak menguasainya. Datanglah seorang yang diutus Allah, namanya Yohanes; ia datang sebagai saksi untuk memberi kesaksian tentang terang itu, supaya oleh dia semua orang menjadi percaya. Ia bukan terang itu, tetapi ia harus memberi kesaksian tentang terang itu. Terang yang sesungguhnya, yang menerangi setiap orang, sedang datang ke dalam dunia. Ia telah ada didalam dunia dan dunia dijadikan oleh-Nya, tetapi dunia tidak mengenal-Nya. Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya  itu tidak menerima-Nya.  Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya; orang-orang yang diperanakkan bukan dari darah atau dari daging, bukan pula secara jasmani oleh keinginan seorang laki-laki, melainkan dari Allah. Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran. Yohanes memberi kesaksian tentang Dia dan berseru, katanya: "Inilah Dia, yang kumaksudkan ketika aku berkata: Kemudian dari padaku akan datang Dia yang telah mendahului aku, sebab Dia telah ada sebelum aku." Karena dari kepenuhan-Nya kita semua telah menerima kasih karunia demi kasih karunia; sebab hukum Taurat diberikan oleh Musa, tetapi kasih karunia dan kebenaran datang oleh Yesus Kristus. Tidak seorangpun yang pernah melihat Allah; tetapi Anak Tunggal Allah, yang ada di pangkuan Bapa, Dialah yang menyatakan-Nya. 
P : Demikianlah Injil Tuhan.  
U  : Terpujilah Kristus.  

12. RENUNGAN SINGKAT 

Dalam perayaan Natal ini kita mendengarkan pembukaan Injil Yohanes. Teks ini berbicara tentang Sabda yang menjadi daging, dan Terang yang menerangi dunia. Kita dalami dua hal ini untuk mengerti tentang misteri penjelmaan Allah menjadi manusia dan untuk meneguhkan iman kita akan misteri inkarnasi itu.  Pertama, Sabda sudah menjadi daging. Pada ayat pertama dari Injil ini disebutkan bahwa pada mulanya adalah Sabda, dan Sabda itu ada bersama-sama dengan Allah. Lalu pada ayat ke-14, disebutkan secara khusus bahwa Sabda itu telah menjadi manusia dan diam di antara kita. Dari kitab Kejadian kita tahu bahwa Tuhan itu bersabda dan semuanya tercipta. Ia adalah Sabda itu sendiri dan ketika Sabda itu terucap, semuanya terjadi. Untuk kebaikan kita, Sabda itu pun digemakan oleh para nabi, agar orang yang mendengarnya mengarahkan hatinya kepada Tuhan; dan oleh melaksanakan Sabda-Nya, ia dihantar kepada Tuhan dan diselamatkan. Kini, Sabda itu menjadi manusia, sehingga kita tidak perlu lagi belajar banyak hal dari warta para nabi. Pertama-tama kita bisa melihat apa yang dilakukan Yesus dan apa yang dikatakan-Nya. Itulah Sabda Tuhan. Seluruh tindakan dan kata-kata Yesus adalah Sabda yang menyelamatkan.  Kita bergembira karena melalui Yesus, kita bisa melihat bagaimana menghidupi kehidupan kita secara benar. Yesus adalah Sabda yang hidup. Kita bisa mengikuti cara hidup-Nya agar kita selamat. Natal merupakan momen pembaruan diri kita, agar kita bisa lebih setia lagi mendalami Sabda Tuhan itu sehingga kita bisa menghidupinya dengan lebih baik. Ketika kita melakukan Sabda Tuhan, sesungguhnya Sabda itu pun menjadi hidup di tengah-tengah kita.  Kedua, Terang yang sesungguhnya yang menerangi dunia. Simbol terang merupakan simbol kehadiran Tuhan. Simbol ini telah dihidupi sejak dahulu oleh orang Israel. Ketika Tuhan menciptakan dunia, pertama-tama Tuhan menciptakan terang. Selanjutnya, Ketika orang Israel berada dalam kegelapan Padang Gurun, mereka pun dituntun oleh cahaya atau tiang awan. Kini, Terang sejati itu datang menerangi dunia. Terang itu menjadi obor atau pelita yang menerangi jalan kepada keselamatan.Kita bersyukur bahwa kita memiliki terang ini yang membawa kita pada jalan yang benar.  Kita hidup di dunia dengan berbagai pilihan. Pilihanpilihan itu bisa menyelamatkan, bisa pula menyesatkan dan membinasakan. Ketika kita memilih Tuhan, maka kita memilih Terang yang menuntun kita kepada keselamatan. Tuhan tidak pernah memaksa kita untuk memilih-Nya, meskipun Dia selalu berharap agar kita memilih-Nya. Merayakan Natal adalah cara kita menunjukkan pilihan hidup kita. Kita memilih Terang dan hidup dalam Terang. Karena itu, Natal tidak hanya berhenti dengan perayaan pada malam Natal atau pada hari ini. Hari ini kita memilih Terang, tetapi selanjutnya kita berusaha untuk hidup menurut ajaran Sang Terang Sejati ini. Bahkan, kita diharapkan untuk menjadi terang satu bagi yang lain, yangsaling menuntun dan saling mendukung agar semuanya bisa selamat. Semoga kita selalu setia pada Sang Terang Sejati dan meninggalkan kegelapan hati kita, mulai dari perayaan ini. Selamat pesta Natal. Tuhan memberkati dan menyertai kita selalu. 

13. HENING SEJENAK 
14 SYAHADAT  

P : Marilah menanggapi Sabda Tuhan dan mengungkapkan iman kepercayaan kita kepada 
Tuhan dengan mengucapkan Syahadat. Aku percaya akan Allah, Bapa yang mahakuasa….. 

15. DOA UMAT  

P : Saudara-saudari terkasih, Tuhan tinggal di antara kita, dan kita adalah anak-anak-Nya. Dengan keyakinan iman ini, marilah kita berdoa kepada Bapa di Surga:  

P : Bagi Gereja yang kudus. Semoga Gereja tetap setia mewartakan Sang Sabda yang telah menjadi 
manusia demi keselamatan semua orang, dan mendorong terciptanya persaudaraan di antara sesama manusia. Marilah kita mohon…  
P : Bagi masyarakat. Kita mohonkan juga agar di tengah masyarakat kita tercipta kerukunan dan 
kesejahteraan sejati. Semoga masyarakat terhindar dari malapetaka akibat perselisihan, penyakit, dan berbagai bencana alam. Marilah kita mohon… 
P : Bagi orang yang menderita. Semoga kelahiran Yesus Kristus memberikan kekuatan bagi mereka 
yang menderita, dan pengharapan bagi yang putus asa. Semoga belas kasih Allah mendorong kita untuk semakin solider dengan sesama. Marilah kita mohon…  
P : Bagi kita sendiri. Semoga oleh penjelmaan Putra Allah, kita semakin bersatu dalam semangat 
pengabdian dan pelayanan bagi sesama. Marilah kita mohon… 
P : Kita hening sejenak untuk menyerahkan doa dan permohonan pribadi kita masing-masing.  
[hening sejenak lalu lanjut]. 
P : Demikianlah, ya Bapa, doa-doa yang kami sampaikan ke hadirat-Mu. Semoga Engkau berkenan mengabulkannya, sebab semua ini kami sampaikan kepada-Mu dengan pengantaraan 
Kristus, Tuhan kami.  
U : Amin 

16. KOLEKTE  

[Selanjutnya ada pengumpulan kolekte sebagai perwujudan cinta kepada Sang Sabda dan kepada sesama yang berkekurangan, diiringi lagu yang sesuai. Kolekte dikumpulkan lalu dihantar dan diletakkan di depan mimbar] diiringi lagu persembahan yang bernada Syukur Kepada Tuhan atauAjakan Berbagi.  

17.  DOA PUJIAN  

[Sesudah Kolekte, Pemimpin membawakan Doa Pujian sambil berdiri di depan umat, menghadap ke altar dan umat berdiri dan setiap kali mendaraskan aklamasi bersama.]  

P :  Saudara-saudari terkasih, Yesus Kristus, kelahiranYesus Kristus yang kita rayakan pada hari ini menunjukkan betapa Allah mengasihi kita. Dia rela menjadi manusia dan menjadikan kita anak-anakNya dalam Kristus. Oleh karena itu, marilah kita dengan tulus hati memuji dan memuliakan Dia, dengan berseru: 

Pujian dan hormat bagi-Mu selamanya. 

U : Pujian dan hormat bagi-Mu selamanya. 
P : Ya Bapa yang setia dan murah hati, pada hari Natal ini, secara khusus kami memuji Engkau, sebab Yesus Kristus telah lahir di dunia, dan menjadi manusia demi keselamatan kami. Maka kami memuji dan memuliakan Engkau dengan berseru: 
U : Pujian dan hormat bagi-Mu selamanya. 
P : Ia rela menanggalkan kemuliaan surgawi yang dimiliki-Nya, untuk menjadi manusia, sama seperti kami. Ia lahir sebagai manusia dan menjadi Saudara kami. Dalam Dia, kami Engkau angkat menjadi putra-putri-Mu yang terkasih. Maka kami memuji dan memuliakan Engkau dengan berseru: 
U : Pujian dan hormat bagi-Mu selamanya. 
P : Ya Bapa, Engkau telah mengutus Putra-Mu, Yesus Kristus untuk membuka jalan bagi kami menuju kebahagiaan kekal. Dialah Pembawa damai dan sejahtera bagi umat manusia. Maka kami memuji dan memuliakan Engkau, dengan berseru: 
U : Pujian dan hormat bagi-Mu selamanya. 
P : Dia menjadi Guru dan Pemimpin kami, memberikan hidup-Nya bagi keselamatan kami. Dia menghimpun kami menjadi Gereja yang kudus untuk menampakkan cinta dan karya keselamatanMu bagi dunia. Maka kami memuji dan memuliakan Engkau, dengan berseru: 
U : Pujian dan hormat bagi-Mu selamanya. 
P : Betapa besar kasih-Mu kepada kami, ya Bapa. Maka bersama seluruh umat beriman, dalam kesatuan dengan Bapa Suci Paus Leo XIV, Bapa Uskup kami [nama Uskup setempat] dan Pastor Paroki kami [nama pastor paroki setempat], kami melambungkan madah pujian bagi-Mu sambil bernyanyi/berseru:

[menyanyikan satu lagu bertemakan Puji Syukur atau lagu Gloria in excelsis Deo] 

Menyusul RITUS KOMUNI. Dalam Ibadah Sabda terdapat dua kemungkinan, yaitu (1) menyambut komuni (lihat cara A), (2) tidak menyambut komuni, tetapi umat diajak menghayati komuni batin/rindu (lihat cara B).  

18A. Cara A: DENGAN KOMUNI 

Sesudah Doa Pujian, Pemimpin menuju ke altar untuk mempersiapkan komuni. Ia membentangkan kain korporale di atas altar dan kemudian mengambil Sakramen Mahakudus dari tabernakel dan diletakkan di atas kain korporale. Sesudah mempersiapkan segala yang perlu untuk Komuni Kudus, para pemandu/pengantar bersama para pelayan dan umat beriman berlutut menyembah dalam keheningan sesaat. Sesudah itu Pemimpin mengajak umat untuk menyanyikan lagu Bapa Kami sambil berdiri. 

P : Saudara-saudari, meskipun kita tidak merayakan Ekaristi, pada perayaan ini kita memperoleh 
kesempatan menyambut Komuni Kudus, maka dalam persatuan dengan saudara-saudari se
paroki yang merayakan Ekaristi, marilah kita menyiapkan hati di hadirat Tuhan. [Hening sejenak] 

19A. BAPA KAMI      

Berdiri 

P : Atas petunjuk Penyelamat kita dan menurut ajaran Ilahi, maka beranilah kita berdoa. 
U  : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah 
kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.  Sesudah doa Bapa Kami, dapat juga diadakan Salam damai. 

20A. SALAM DAMAI DAN KOMUNI 

Bila ada Salam Damai, Pemimpin mengajak Umat, misalnya sebagai berikut: 

P : Marilah kita saling memberikan salam damai.  Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari yang berada paling dekat. Sesudah Salam Damai, Pemimpin berlutut menghormati Sakramen Mahakudus, lalu menghunjukkan hosti kudus kepada umat, sambil berkata: 
P : Inilah Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia.  Hosti dan sibori ditunjukkan kepada umat: Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuanNya. 
Pemimpin dan Umat berdoa bersama-sama. 
U : Ya Tuhan saya tidak pantas, Engkau datang pada saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan 
sembuh.  Dengan khidmat, Pemimpin menyambut Tubuh Tuhan terlebih dulu. Sesudah itu, ia melayani umat yang menyambut komuni, seraya setiap kali berkata: 
P : Tubuh Kristus. 
U : Amin. 

Penyambutan komuni diiringi dengan nyanyian komuni. ---------------------------------------------------------

18B. Cara B. TANPA KOMUNI 

P : Pada perayaan ini kita tidak menyambut Komuni kudus. Meskipun demikian, marilah kita menghayati kehadiran Tuhan yang kita rindukan di dalam hati kita masing-masing. 

19B. BAPA KAMI     

Berdiri 

P : Saudara-saudari terkasih, kita telah dipersatukan oleh iman yang sama. Maka sebagai Putra-Putri Bapa yang satu dan sama, marilah kita berdoa sebagaimana yang diajarkan oleh Putra-Nya sendiri. 
U  : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah 
kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah 
kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.  
Dapat dilaksanakan Salam Damai.  

P : Marilah kita saling memberikan salam damai. 
Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari 
yang berada paling dekat saja. 

20B. DOA KOMUNI BATIN    

Berlutut/berdiri 

Pemimpin mengajak semua yang hadir untuk melaksanakan Komuni Batin dengan rumusan ajakan antara lain sebagai berikut:  

P : Kini, mari kita siapkan hati kita untuk menyambut kedatangan Tuhan di dalam hati kita. 
P : Yesus bersabda, “Kamu memang sudah bersih karena Firman yang telah Kukatakan kepadamu. Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.” (Yoh. 15:3-4).  
[hening sejenak] 

P : Yesusku, aku percaya, Engkau sungguh hadir dalam Sakramen Mahakudus. Aku mengasihi-Mu 
lebih dari segalanya, dan aku merindukan kehadiran-Mu dalam seluruh jiwaku. Karena sekarang aku tak dapat menyambut-Mu dalam Sakramen Ekaristi, datanglah sekurang kurangnya secara rohani ke dalam hatiku, meskipun Engkau selalu telah datang. Aku memeluk-Mu dan mempersatukan diriku sepenuhnya kepada-Mu, jangan biarkan aku terpisah daripada-Mu. Amin. [hening sejenak] 

P : Dalam keheningan, marilah kita masing-masing menyatukan diri dengan Tuhan yang hadir saat ini di sini bersama kita.  Berbicaralah dengan Dia dari hati ke hati dengan 
mengatakan:  

P : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.  Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.  
U  : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.  Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.  

▪ Seruan di atas diulangi oleh Pemimpin dan diikuti oleh yang hadir sebanyak tiga kali.  
▪ Lalu diberi saat hening secukupnya.  
▪ Sesudah Komuni Batin, dapat dinyanyikan satu lagu Masa Natal. 

21. MENDARASKAN PUJIAN DANIEL (T.Dan. 3:62-72) 

P : Marilah kita memuji Tuhan yang rela menjadi manusia untuk menunjukkan kita jalan kepada 
keselamatan. Kita menjawab:

Nyanyikanlah dan tinggikanlah Dia selama lamanya. 

Pujilah Tuhan, hai matahari dan bulan,   nyanyikanlah ….   

Pujilah Tuhan, hai segala bintang di langit,   nyanyikanlah ….   

Pujilah Tuhan, hai segala hujan dan embun,   nyanyikanlah ….   

Pujilah Tuhan, hai segala angin,   nyanyikanlah ….   

Pujilah Tuhan, hai api dan panas terik,   nyanyikanlah ….   

Pujilah Tuhan, hai kedinginan dan pembekuan,   nyanyikanlah ….   

Pujilah Tuhan, hai embun dan salju yang membadai,   
nyanyikanlah ….  

Pujilah Tuhan, hai es dan kedinginan,   nyanyikanlah ….   

Pujilah Tuhan, hai embun beku dan salju,   nyanyikanlah ….   

Pujilah Tuhan, hai siang dan malam,   nyanyikanlah ….   

Pujilah Tuhan, hai cahaya dan kegelapan,   nyanyikanlah ….   

Kemuliaan kepada Bapa, dan Putra, dan Roh Kudus, seperti pada permulaan, sekarang, selalu, dan sepanjang segala abad. Amin 

22. AMANAT PENGUTUSAN 

P : Saudara-saudari terkasih, betapa besar anugerah Allah yang kita terima melalui peristiwa Natal. Sungguh menakjubkan tindakan Allah yang kita rayakan pada hari ini.  Allah menjelma menjadi Manusia, dalam diri Yesus Kristus, Putra-Nya.  Berkat penjelamaan ini, kita diangkat menjadi anak
anak Allah, dan berhak menjadi ahli waris surge. Kita diingatkan oleh Allah supaya menerima Kristus, Sang Sabda. Ia tingga di antara kita, agar kita juga menjadi pewarta Sabda bagi sesama, pembawa cahaya bagi sesama, dan peneladan cinta kasih bagi sesama. 

23. DOA PENUTUP  

P : Marilah kita berdoa,  Ya Allah, dengan sukacita penuh iman, kami telah merayakan misteri agung penjelmaan Putra-Mu menjadi manusia. Bantulah kami mengakui kedalaman misteri ini dengan iman yang teguh dan mencintainya dengan kasih yang berkobar-kobar. Dengan pengantaraan Kristus Tuhan kami. 
U : Amin 

24. MOHON BERKAT TUHAN  

P : Sebelum mengakhiri perayaan ini marilah kita menundukkan kepala, memohon berkat Tuhan.  
[hening sejenak] 

P : Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita terhadap dosa dan menghantar kita ke hidup yang kekal.  

[sambil membuat Tanda Salib pada diri sendiri]  

DALAM NAMA BAPA, DAN PUTRA, DAN ROH KUDUS.  

U : Amin.  

P : Perayaan Sabda kita ini sudah selesai.  

U  : Syukur kepada Allah.  

25. PENGUTUSAN  

P : Marilah pergi, kita diutus.  

U  : Amin.  

26. LAGU PENUTUP.

(sumber: P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD/kgg).

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.