Ambulans Orang Sakit pun Sulit Lewat, Jalan Nasional di Tanjab Barat Rusak Parah
December 24, 2025 10:47 AM

TRIBUNJAMBI.COM, TRIBUN - Di ruas sebelah kiri banyak aspal hancur dan berlubang hingga terisi air, sebelah kanan debu pasir beterbangan. Pengemudi mobil dan sepeda motor terpaksa melintas pelan, zig zag tak beraturan, saling berbagi jalur permukaan jalan yang masih cukup bagus dengan pengendara lain. Penampakan itu terlihat di jalan nasional yang ada di Dusun Bumi Suci, Desa Bram Itam Raya, Kecamatan Bram Itam, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Selasa (23/12/2025).

"Susah juga kalau tiap hari lewat sini, hancur nian. Motor rawan terpeleset, apalagi kalau emak-emak yang naik, bahaya nian. Macam mana kalau ambulans orang sakit lewat?" ujar Wawan (32), warga Kota Jambi yang hari itu melintasi jalan nasional di kawasan Tanjung Jabung Barat.

Sepanjang perjalanan melintasi wilayah tersebut, Wawan yang berkendara mobil harus berkelak-kelok, jalan zig zag. Terkadang dia berhenti, menunggu kendaraan dari arah berlawanan lewat di permukaan jalan yang masih bagus.

Wawan tak berani menekan gas mobil terlalu dalam. Mungkin hanya lima detikan, lalu melorotkan gas agar mobil tidak menghantam lubang. 

"Ya, gini, gas-lorot, gas-lorot, sambil putar setir kanan-kiri, mata jangan meleng," tuturnya.

Selain di Kecamatan Bram Itam, ada beberapa titik kerusakan jalan di sepanjang Jalan Lintas Jambi-Kuala Tungkal (Tanjab Barat).

Semisal di Desa Pembengis, Kelurahan Bram Itam Kiri dan Desa Bram Itam Raya.

Pengendara melintas Jalan di Dusun Bumi Suci, Desa Bram Ita
Pengendara melintas Jalan di Dusun Bumi Suci, Desa Bram Itam Raya, Kecamatan Bram Itam, Kabupaten Tanjung Jabung Barat

Setiap kali hujan, lubang jalan pasti berisi air, jadi kubangan. Ketika panas, maka debu pasir beterbangan.

Informasi yang dihimpun Tribun Jambi, kerusakan jalan nasional di Bram Itam, disebabkan tonase kendaraan berlebihan, dan kemungkinan kualitas pengerjaan proyek yang kurang baik. Selain itu, kondisi geografis gambut membuat infrastruktur cepat rusak.

"Banyak sih kendaraan berat lewat, overtonase, berat lebih," ujarnya.

Pemicunya Kendaraan Berat

Di kabupaten lain di Provinsi Jambi, kerusakan jalan nasional pemicunya dominan karena kendaraan berat. 

Semisal di Kabupaten Merangin. Sekitar 10 persen ruas jalan nasional di sana mengalami kerusakan.

Jalan nasional yang melintasi Merangin mencakup tiga ruas utama, yakni Merangin-Sarolangun, Merangin-Bungo, dan Merangin-Kerinci, dengan total panjang sekira 220 kilometer.

Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Merangin, Ariya Asghara, mengatakan kerusakan jalan nasional di wilayah tersebut sekira 10 persen dari total panjang ruas.

"Ada tiga ruas jalan nasional di Merangin. Kerusakan paling banyak terjadi di ruas Merangin-Sarolangun dan Merangin-Bungo. Pemicunya kendaraan bertonase berat, terutama angkutan batu bara," ujar Ariya saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (22/12/2025).

Kendaraan pengangkut batu bara kerap melebihi Muatan Sumbu Terberat (MST) yang ditetapkan, yakni 10 ton, sehingga mempercepat kerusakan badan jalan.

"Beban kendaraan yang melampaui standar menyebabkan aspal cepat retak dan pecah," jelasnya.

Berdasarkan hasil pemantauan petugas Dinas PUPR Merangin, kata Ariya, kerusakan jalan nasional umumnya terjadi secara spot-spot, terutama di wilayah dengan struktur tanah yang lemah.

"Sebagian besar kerusakan masuk kategori rusak ringan hingga sedang. Banyak aspal retak, pecah, dan beralur akibat repetisi beban kendaraan yang melintas terus-menerus,” ungkapnya.

Kerusakan tersebut hampir merata di jalur Sarolangun-Merangin-Bungo, yang menjadi lintasan utama angkutan batu bara menuju Sumatera Barat.

Sementara itu, untuk ruas Merangin-Kerinci, kerusakan lebih banyak dipengaruhi faktor alam, seperti curah hujan tinggi yang memicu longsor dari perbukitan serta membuat struktur tanah di bawah aspal menjadi labil.

"Kondisi tersebut menyebabkan keretakan aspal dan genangan air di sejumlah titik," kata Ariya.

Pemkab Siapkan Alat Berat

Menghadapi kondisi hidrometeorologi yang meningkat, pihaknya telah berkoordinasi dengan instansi terkait dan menyiapkan alat berat untuk mengantisipasi potensi longsor di ruas jalan nasional.

Terkait penanganan kerusakan, Dinas PUPR Merangin akan terus berkoordinasi dengan Balai Jalan Nasional (BJN) Provinsi Jambi.

"Kami rutin menyampaikan laporan titik-titik kerusakan, baik melalui surat maupun komunikasi langsung, agar segera ditangani. Apalagi menjelang Natal 2025 dan Tahun Baru 2026, volume kendaraan diperkirakan meningkat," tutur Ariya.

Angka Kecelakaan Naik

Angka kecelakaan lalu lintas di Provinsi Jambi meningkat dari 2024 hingga 2025. 

Satu di antara penyebabnya karena jalan rusak. Kecelakaan di ruas jalan nasional mendapat perhatian serius kepolisian.

Data Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Jambi, pada 2024, terjadi 1.719 kasus kecelakaan lalu lintas. 

Dari jumlah tersebut, 421 orang meninggal dunia, 313 korban luka berat, dan 2.120 korban luka ringan, dengan kerugian materiil mencapai Rp7.445.150.000.

Kemudian pada 2025, jumlah kecelakaan meningkat menjadi 1.868 kasus. 

Korban meninggal dunia tercatat menurun menjadi 371 orang, korban luka berat 
naik menjadi 317 orang, korban luka ringan meningkat menjadi 2.437 orang, dengan total kerugian materiil juga melonjak hingga Rp8.751.850.050.

"Jumlah kecelakaan naik, korban meninggal dunia memang menurun, tetapi korban luka berat dan luka ringan justru meningkat, begitu juga kerugian materiil," kata Kasubdit Keamanan dan Keselamatan (Kamsel) Ditlantas Polda Jambi, Kompol Novrizal, Kamis (18/12).

Efek Kejut, Jalan Rusak, dan Kendaraan Berat

Peningkatan tren kecelakaan seiring tingginya aktivitas kendaraan berat dan kondisi jalan yang belum sepenuhnya memadai.

Dia mengungkapkan kecelakaan di jalan nasional umumnya dipicu ketimpangan kecepatan dan kepadatan arus lalu lintas.

"Di jalan nasional, sering terjadi pertemuan kendaraan berat yang melaju lambat karena muatan dengan kendaraan pribadi atau sepeda motor yang ingin mendahului. Jalurnya sempit, pandangan terbatas, sehingga ketika proses mendahului gagal, terjadilah tabrakan adu kambing atau tabrak belakang," ujar Kompol Novrizal.

Selain faktor perilaku dan kepadatan lalu lintas, kondisi infrastruktur jalan juga disebut berkontribusi besar terhadap kecelakaan. 

Menurut Novrizal, kerusakan jalan seperti lubang dalam dan permukaan bergelombang kerap memaksa pengemudi melakukan manuver mendadak.

"Efek kejut ini sangat berbahaya, terutama bagi pengendara sepeda motor. Banyak yang terjatuh karena terperosok lubang, apalagi saat malam hari atau hujan ketika lubang tertutup genangan air,” katanya.

Tak hanya itu, jalan bergelombang juga berdampak pada kendaraan berat. 

Kondisi tersebut mempercepat kerusakan sistem pengereman dan kemudi, yang berpotensi menyebabkan kecelakaan akibat rem blong.

Terkait dominasi kendaraan berat, Kompol Novrizal menyebut posisi strategis Jambi sebagai daerah penghasil komoditas alam seperti batu bara dan sawit menjadi faktor utama. Ketiadaan jalur logistik khusus yang terintegrasi secara maksimal membuat jalan nasional masih menjadi pilihan utama angkutan berat.

"Walaupun saat ini sudah ada Tol Pijoan dan Sebapo, namun belum sepenuhnya maksimal. Selain itu, Jambi merupakan jalur transit Lintas Timur Sumatera, sehingga truk dari Pulau Jawa menuju Medan atau Sumatera Barat pasti melintasi wilayah ini,” ungkapnya.

Seharusnya Perbaikan oleh BPJN

Dia juga menegaskan perbaikan jalan nasional merupakan kewenangan pemerintah pusat melalui Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) di bawah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Namun demikian, usulan perbaikan dapat datang dari berbagai pihak.

"Masyarakat bisa melapor melalui aplikasi Jalan Kita milik PUPR atau melalui pemerintah desa dan kecamatan. Dari kepolisian, kami melalui Forum Lalu Lintas secara rutin memberikan rekomendasi perbaikan titik-titik kerusakan dan daerah rawan kecelakaan kepada BPJN,” pungkas Kompol Novrizal. (Tribun Jambi/Rifani Halim/Frengky Widarta)

Baca juga: Wanita di Jambi Nekat Gadaikan Motor Rental, Kini Ditangkap Polsek Kota Baru

Baca juga: BBM Langka di Bungo Jambi Jelang Nataru: Harga Eceran Tembus Rp25 Ribu, Polisi Pastikan Stok Aman

Baca juga: Bopeng-bopeng Jalan Nasional di Jambi, Waspada Ratusan Lubang Bikin Rawan Kecelakaan

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.