Pasca OTT KPK, Dedi Mulyadi Turun Tangan Pulihkan Mental ASN Kabupaten Bekasi
December 24, 2025 04:35 PM

Laporan Muhammad Azzam

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, KARAWANG - Menyusul Operasi Tangkap Tangan (OTT) KPK yang menjerat Bupati Bekasi Ade Kuswara Kunang, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi secara langsung turun tangan untuk memulihkan semangat dan kinerja Aparatur Sipil Negara (ASN) setempat.

Langkah ini diambil menyusul kondisi mental sejumlah ASN yang disebut "terguncang" dan "down" pasca penangkapan pimpinannya.

Sebagai langkah awal, Pelaksana Tugas (Plt.) Bupati Bekasi, dr. Asep Surya Atmaja, pada Senin (22/12/2025) menggelar Rapat Pimpinan tertutup dengan seluruh kepala dinas dan camat.

Baca juga: Usai Geledah Rumah Bupati Bekasi Ade Kunang dan Ayahnya, KPK Sita Berkas hingga Mobil Mewah

Rapat ini bertujuan mengevaluasi kinerja, penyerapan anggaran, dan memastikan pelayanan publik tidak terhambat. “Kita tegaskan lagi pelayanan kepada masyarakat ini jangan sampai terhambat,” tegas Asep kala itu.

Esok harinya, Selasa (23/12/2025), digelar rapat terbatas yang dipimpin langsung oleh Gubernur Dedi Mulyadi di Ruang Rapat Anggrek PT. Pupuk Kujang Cikampek.

Rapat ini menghadirkan Plt. Bupati serta para kepala dinas terkait Pemkab Bekasi.


Fokus pada Evaluasi dan Program Prioritas

Dalam konfirmasinya pada Rabu (24/12/2025), Asep Surya Atmaja menjelaskan bahwa rapat bersama Gubernur difokuskan pada penguatan evaluasi kinerja dan pelayanan publik.

Arahan utama dari Kang Dedi Mulyadi (KDM) adalah agar seluruh perangkat daerah kembali bersemangat dan fokus pada perencanaan serta penyerapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

“Yang ditekankan adalah bagaimana APBD dirancang dengan baik, penyerapannya maksimal, dan Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (Silpa) dapat ditekan. Kita semua harus kembali bersemangat dan fokus pada kinerja,” tandas Asep.

Rincian Program Strategis yang Dibahas

Dalam rapat tersebut, beberapa program prioritas menjadi pokok pembahasan:

1. Infrastruktur: Realisasi anggaran infrastruktur di Kabupaten Bekasi disebut telah melampaui batas minimal. Dibahas pula rencana pelebaran Jalan Pilar-Sukatani yang akan disusul proses pembebasan lahan.

2. Kesehatan: Pemkab Bekasi didorong untuk mengembangkan semua Puskesmas menjadi berfasilitas rawat inap, untuk mendekatkan layanan kesehatan dasar dan mengurangi beban rumah sakit. Saat ini baru ada empat Puskesmas rawat inap.

3. Penataan Bangunan: Langkah penertiban bangunan liar yang sudah dimulai akan dilanjutkan dengan penataan lingkungan, seperti pemagaran dan penanaman pohon.

4. Anggaran: Alokasi anggaran untuk sektor irigasi telah mencapai Rp67 miliar atau 2,3 persen dari APBD, melampaui ketentuan mandatory sebesar 2 % .

Kondisi ASN Pasca OTT

Sebelumnya, kondisi ASN Kabupaten Bekasi digambarkan sedang tidak stabil.

Seorang ASN yang enggan disebut namanya mengaku kebingungan beraktivitas, terutama karena beberapa ruangan kantor disegel oleh penyidik KPK.

Plt. Bupati Asep Surya Atmaja juga membenarkan bahwa semangat pegawai sempat menurun. Namun, ia memastikan roda pemerintahan terus berjalan.

Upaya menggelar rapat internal hingga rapat dengan Gubernur merupakan langkah strategis untuk menormalisasi kondisi dan mengembalikan fokus pada pelayanan masyarakat.

Ketika ditanya tanggapannya terkait penetapan tersangka Ade Kuswara Kunang, Asep memilih untuk tidak berkomentar panjang.

“Kita berdoa aja biar baik-baik saja,” ujarnya sebelum meninggalkan lokasi.

Rapat koordinasi ini diharapkan dapat menjadi momentum pemulihan kepercayaan diri ASN dan pemantapan pelaksanaan program-program strategis daerah di tengah situasi yang menantang.

 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.