TRIBUNJATENG.COM, PEKALONGAN - Pemkot Pekalongan bersama unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) memfokuskan pengamanan perayaan Natal 2025 di lima gereja.
Langkah ini dilakukan untuk memastikan pelaksanaan ibadah Natal umat Kristiani berlangsung aman, tertib, dan kondusif, Rabu (24/12/2025).
Monitoring pengamanan dilakukan secara bergilir di Gereja AGAPE, Gereja Paroki Katolik Santo Petrus, Gereja Kristen Jawa, Gereja Kristen Indonesia, dan Gereja Maranatha.
Baca juga: UMK Kota Pekalongan Tahun 2026 Disepakati Rp2,7 Jutaan
Wali Kota Pekalongan, Achmad Afzan Arslan Djunaid yang akrab disapa Aaf mengatakan, monitoring pengamanan Natal merupakan agenda rutin tahunan sebagai bentuk komitmen pemerintah daerah dalam menjaga keamanan, toleransi, serta kerukunan antar umat beragama di Kota Pekalongan.
"Pengamanan perayaan Natal ini menjadi tanggung jawab bersama. Pemerintah hadir untuk memastikan mereka dapat melaksanakan ibadah dengan aman dan nyaman," ujar Aaf.
Dia menjelaskan, pengamanan melibatkan personel gabungan dari TNI, Polri, Brimob, Satpol PP, serta Dinas Perhubungan.
Selain itu, unsur masyarakat seperti Banser dan Kokam juga turut dilibatkan untuk membantu pengamanan selama rangkaian ibadah Natal berlangsung.
"Selama ini Kota Pekalongan relatif aman dan kondusif. Namun demikian, kewaspadaan tetap kami tingkatkan untuk mengantisipasi potensi gangguan keamanan," tambahnya.
Baca juga: 3 Hari Masa Libur Nataru, KAI: 59.731 Penumpang di Stasiun Pekalongan dan Pemalang
Sementara itu, Pastor Paroki Gereja Katolik Santo Petrus Pekalongan, Romo Yohanes Suratman menyampaikan apresiasi atas perhatian dan dukungan Pemkot Pekalongan beserta Forkopimda dalam memastikan keamanan perayaan Natal.
"Kami mengucapkan terima kasih atas perhatian, dan kehadiran pemerintah daerah yang setiap tahun rutin melakukan monitoring."
"Hal ini memberikan rasa aman bagi kami dan seluruh umat," ungkap Romo Yohanes.
Dia berharap, perayaan Natal 2025 tidak hanya menjadi perayaan keagamaan semata, tetapi juga mampu memperkuat semangat persaudaraan dan toleransi antar umat beragama.
"Mengusung tema nasional Natal 2025, 'Allah Hadir untuk Menyelamatkan Keluarga', pihak gereja mengajak umat untuk membangun kehidupan keluarga yang penuh kasih, damai, dan sukacita."
"Selain itu, gereja juga menggerakkan umat untuk menunjukkan kepedulian sosial dengan menyalurkan bantuan bagi masyarakat yang terdampak bencana di Sumatera melalui keuskupan," imbuhnya. (*)