Laporan Maulidi Alfata | Aceh Timur

SERAMBINEWS.COM, IDI - Kondisi memprihatinkan masih menyelimuti warga terdampak banjir di pedalaman Pante Bidari.

Memasuki hari ke-28 hari pasca bencana, ratusan warga di Gampong Alue Ie Mirah dilaporkan masih bertahan di tenda-tenda darurat akibat kehilangan tempat tinggal.

Bupati Aceh Timur Iskandar Usman Al-Farlaky, kembali masuk ke perkampungan untuk melihat situasi terkini masyarakatnya.

Dalam kunjungannya ke Gampong Alue Ie Mirah, Kecamatan Pante Bidari itu, ia mengingatkan para Keuchik untuk mengirim data rill atau tidak manipulatif, karena data para Keuchik yang akan menjadi penentu bantuan rekonstruksi ke depan.

"Kirimkan data yang rill, tidak manipulatif, jika ada kesalahan data di tingkat desa, jangan salahkan kami, apabila nantinya bantuan pembangunan tidak terakomodir secara menyeluruh," paparnya.

Al-Farlaky meminta para keuchik bergerak cepat, melakukan pendataan warga yang kehilangan tempat tinggal agar proses transisi dari masa darurat ke pemulihan bisa segara dingenjot.

Meskipun bantuan logistik terus mengalir, namun masyarakat juga sangat membutuhkan hunian sementara yang jauh dari kata layak.

Di Alue Ie Mirah saja terdapat 161 kepala keluarga (KK) yang kini tidak lagi memiliki rumah.

"Saya minta pak Keuchik segera laporkan, jika masih ada warga yang belum mendapatkan tenda layak atau kebutuhan pokok. Kirim datanya, langsung kami respons," paparnya.

Baca juga: Kepala BNPB Singgung Penanganan 12 Jembatan Rusak di Bireuen, Warga Minta Normalisasi Sungai

Sementara itu Gampong Alue Ie Mirah, Anwar, memaparkan bahwa total 477 KK di desanya terdampak banjir.

Dari jumlah tersebut empat titik pengungsian masih aktif digunt karena warga tidak memiliki tempat kembali.

"Sudah 28 hari warga bertahan di tenda, kehadiran Bupati sangat berarti bagi kami untuk memastikan keluhan warga didengar langsung. Kami berkomitmen bekerja maksimal dalam pendataan agar kondisi gampong segera pulih," tuturnya.

Selain Alue Ie Mirah, Bupati Al-Farlaky juga menyisir wilayah terdampak lainnya seperti Seunubok Tuha, Seuneubok Saboh, dan Buket Bata untuk memastikan distribusi bantuan media dan logistik.(*)