Viral 8 Warga Tasik Diduga Korban TPPO di Kamboja, Polisi Turun Tangan
December 26, 2025 07:55 AM

 

Laporan wartawan TribunPriangan.com, Jaenal Abidin 

TRIBUNPRIANGAN.COM, TASIKMALAYA – Video delapan warga asal Tasikmalaya yang diduga menjadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) di Kamboja viral di media sosial.

Dalam video tersebut, para korban memohon bantuan pemerintah agar segera dipulangkan ke Indonesia karena kehabisan bekal.

Salah seorang pria asal Kecamatan Karangnunggal menyebut mereka berasal dari Kota dan Kabupaten Tasikmalaya.

Mereka meminta perhatian Presiden RI Prabowo Subianto, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, Kapolri, hingga kepala daerah setempat.

Baca juga: BREAKING NEWS - 8 Warga Asal Tasikmalaya Diduga Jadi Korban TPPO di Kamboja, Ada Videonya

Para korban mengaku saat ini berada di sebuah rumah dan hotel di Kamboja setelah melarikan diri dari perusahaan tempat mereka bekerja.

“Kami semua ingin cepat pulang. Kami sudah tidak punya bekal, proses di KBRI juga harus menunggu,” ungkapnya dalam video yang beredar, Kamis (25/12/2025).

Tidak Lapor Desa, Diduga Berangkat Ilegal

Pemerintah Desa Cikupa, Kecamatan Karangnunggal, mengungkapkan lima dari delapan korban tercatat ber-KTP Desa Cikupa, meski tidak tinggal menetap di wilayah tersebut.

Kepala Desa Cikupa, Yudha Heryadhi, menyebut keberangkatan para warga ini tidak pernah dilaporkan ke desa.

“Biasanya ada laporan kalau mau ke luar negeri. Ini sama sekali tidak ada. Dari paspor dan visa juga hanya visa kunjungan, bukan untuk bekerja,” ujar Yudha.

Ia menilai keberangkatan tersebut patut diduga ilegal.

Meski begitu, pihak desa tetap berkoordinasi dengan kecamatan, pemerintah daerah, kepolisian, Dinas Tenaga Kerja, dan Dinas Sosial untuk membantu proses penanganan dan pemulangan.

Baca juga: Terungkap Lima Orang Korban TPPO Ternyata Berasal dari Desa Cikupa Tasikmalaya

Data Korban dan Kondisi Terkini

Berdasarkan data sementara, delapan orang tersebut terdiri dari lima warga ber-KTP Desa Cikupa, dua warga Kecamatan Bojongasih, dan satu warga Kota Tasikmalaya.

Camat Karangnunggal, Suherman, menyebut delapan orang yang videonya viral sudah berada di hotel setelah melarikan diri dari perusahaan.

Namun, ia juga mengungkapkan masih ada sekitar enam orang lain yang diduga tertahan di perusahaan di Kamboja, termasuk dua warga Karangnunggal.

“Jumlah korban kemungkinan bertambah. Fokus kami sekarang penyelamatan dan pemulangan,” katanya.

Pihak kecamatan memastikan para korban sudah berkomunikasi dengan KBRI di Kamboja, meski masih terkendala kebutuhan makan dan biaya penginapan.

Baca juga: Camat Karangnunggal Fokus Pemulangan 8 Orang Korban TPPO Asal Tasik di Kamboja

Polisi Tangani Kasus TPPO

Sementara itu, Polres Tasikmalaya Kabupaten memastikan kasus dugaan TPPO ini sudah ditangani Satreskrim.

Polisi telah meminta keterangan keluarga korban dan mengumpulkan identitas untuk penelusuran lebih lanjut.

“Untuk perkara TPPO ditangani langsung Polres Tasikmalaya. Kami di tingkat polsek hanya memfasilitasi koordinasi dengan desa dan kecamatan,” kata Kapolsek Karangnunggal AKP Jaja Hidayat.

Saat ini, upaya pemulangan menjadi prioritas utama sembari menunggu hasil penyelidikan terkait jaringan perekrutan dan keberangkatan para korban ke Kamboja. (*)

Baca juga: Polisi Kawal Kasus TPPO dan Fokus Pemulangan 8 Korban Warga Asal Tasikmalaya

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.