TRIBUNPRIANGAN.COM - Dalam penyampaiannya khutbah jumat sangat ditekankan agar bisa dipersingkat.
Anjuran ini datang untuk memudahkan dan mempercepat penyampaian khutbah agar singkat terdapat di dalam sebuah hadits riwayat Muslim dan Ahmad,
عَنْ عَمَّارِ بْنِ يَاسِرٍ قَالَ إِنِّي سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِنَّ طُولَ صَلاَةِ الرَّجُلِ وَقِصَرَ خُطْبَتِهِ مَئِنَّةٌ مِنْ فِقْهِهِ فَأَطِيلُوا الصَّلاَةَ وَاقْصُرُوا الْخُطْبَةَ وَإِنَّ مِنْ الْبَيَانِ سِحْرًا (رواه مسلم وأحمد)
Artinya: "Dari Ammar Ibn Yasir (diriwayatkan bahwa) ia berkata: Sesungguhnya aku mendengar Rasulullah ﷺ bersabda: Sesunggunguhnya panjangnya sholat dan pendeknya khutbah seorang khatib adalah tanda kepahaman seseorang tentang agama. Oleh karena itu panjangkanlah sholat dan persingkatlah khutbah; sesungguhnya dalam penjelasan singkat ada daya tarik." (HR Muslim dan Ahmad).
Berbagai judul pun semestinya bisa diangkat dalam setiap penyampaian khutbah oleh para khatib.
Mulai dari tauhid, dasar beragama, hubungan dengan Allah, hubungan dengan muslim lain juga lingkungan, hukum-hukum penting dalam islam, hala haram, pernikahan, hingga kematian.
Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 26 Desember 2025: Menjaga 2 Amalan Ringan untuk Meraih Tiket ke Surga
Khutbah I
الْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِي أَوْضَحَ لَنَا شَرَائِعَ دِيْنِهِ وَمَنَّ عَلَيْنَا بِتَنْزِيلِ كِتَابِهِ وَأَمَدَّنَا بِسُنَّةِ رَسُولِهِ، فَلِلّٰهِ الْحَمْدُ عَلَى مَا أَنْعَمَ بِهِ مِنْ هِدَايَتِهِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى خَيْرِ الْإِنْسَانِ مُبَيِّنًا عَلَى رِسَالَةِ الرَّحْمَنِ نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ الْمَحْبُوْبِيْنَ جَمِيْعًا, وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللّٰهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، شَهَادَةَ مُوْقِنٍ بِتَوْحِيْدِهِ، مُسْتَجِيْرٍ بِحَسَنِ تَأْيِيْدِهِ. وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّداً عَبْدُهُ الْمُصْطَفَى، وَأَمِيْنُهُ الْمُجْتَبَي وَرَسُوْلُهُ الْمَبْعُوْثُ إِلَى كَافَةِ الْوَرَى أَمَّا بَعْدُ: فَيَاأَيُّهَا الْمُؤْمِنُوْنَ، اِتَّقُوا اللّٰهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ، وَاشْكُرُوْهُ عَلَى مَا هَدَاكُمْ لِلإِسْلاَمِ، وَأَوْلاَكُمْ مِنَ الْفَضْلِ وَالإِنْعَامِ، وَجَعَلَكُمْ مِنْ أُمَّةِ ذَوِى اْلأَرْحَامِ. قَالَ تَعَالَى: بِسْمِ اللّٰهِ الرّٰحْمَنِ الرّٰحِيْمِ، وَالْعَصْرِ إِنَّ الإنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ إِِلَّا الَّذِینَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ
Jemaah Jum’at yang dimuliakan Allah Swt,
Pada kesempatan yang berbahagia ini, khatib mengajak kita semua merenungkan sebuah tema yang sangat penting dalam kehidupan manusia, yaitu "Pentingnya Silaturahmi Sesama Umat Manusia." Kata “silaturahmi” berasal dari dua suku kata yaitu “shilah” dan “rahim”.
Shilah yang berarti hubungan dan rahim yang berarti berkasih sayang. Maka yang dimaksud dengan silaturahmi adalah tindakan menyambung hubungan tali persaudaraan dan berkasih sayang kepada sesama manusia.
Bahkan perilaku silaturahmi bernilai luas terhadap ciptaan Allah Swt bahwa berkasih sayang tidak hanya kepada manusia, melainkan kepada semua makhluk ciptaan-Nya.
Berbicara tentang silaturahmi, maka dibenak kita hadir sebuah sikap mempersatukan karena adanya perbedaan yang cenderung pada kenegatifan. Apalagi dikaitkan dengan Indonesia sebagai negara yang memiliki ribuan perbedaan. Beberapa daerah di Indonesia, ikatan persaudaraan seringkali terkikis oleh konflik yang muncul diakibatkan adanya berbagai perbedaan.
Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 26 Desember 2025: Hidup Tenang Sebab Allah Pasti akan Mencukupi Hamba-Nya
Dengan luas wilayah dari sabang Sabang sampai Merauke dan dari Miangas sampai Pulau Rote, maka perbedaan terlihat jelas dari keanekaragaman agama, ras, suku, dan lainnya. Dengan minim ilmu dan pengetahuan yang dimiliki, perbedaan tersebut dianggap musuh sehingga konflik sosial horizontal tidak terelakkan. Banyak konflik terjadi yang menyebabkan perpecahan sosial yang memunculkan rasa saling curiga, sehingga menciptakan suasana yang tidak kondusif untuk hidup berdampingan dengan damai dan saling menghormati.
Jemaah Jum’at yang dimuliakan Allah Swt,
Islam sangat menjunjung tinggi nilai-nilai persaudaraan, mengajarkan umatnya saling mencintai, menolong, dan menghormati sesama tanpa memandang agama, suku, ras, atau status sosial. Ajaran Islam tentang persaudaraan dibagi dalam tiga konsep: ukhuwah Islamiyah (persaudaraan sesama muslim), ukhuwah wathaniyah (persaudaraan sebangsa), dan ukhuwah insaniyah (persaudaraan sesama manusia).
Semuanya bertujuan menciptakan kehidupan yang harmonis, damai, dan penuh kasih sayang.
Nabi Muhammad saw juga menekankan pentingnya menjaga hubungan baik antarsesama. Imam Nawawi dalam kitabnya yang berjudul Syarh Shahih Muslim, berkata:
وَأَمَّا صّلَةُ الرَّحّمّ فَهّيَ احلّحْحسَانُ إّلَى احلقََْارّبّ عَلَى حَسَبّ حَالّ الحوَاصّلّ وَالحمَ حوصُولّ فَ.تَارَةً تَكُونُ بّلِحمَالّ وَتَرََةً بِّ حلحّْدمَةّ وَتَرََةً بّلِٰزّيَرََّةّ وَالسَّلَمَّ وَغَحيّ ذَلّكَ .
“Adapun persaudaraan adalah berbuat baik kepada karib-kerabat sesuai keadaan orang yang hendak menghubungkan dan keadaan orang yang hendak dihubungkan. Terkadang berupa kebaikan dalam hal harta, terkadang dengan memberi bantuan tenaga, terkadang dengan mengunjunginya, dengan memberi salam, dan cara lainnya.”
Islam mengakui perbedaan dan keberagaman adalah fitrah yang harus dihargai, dan bahwa kemuliaan seseorang di sisi Allah tidak ditentukan oleh asal-usul atau status sosial, melainkan oleh ketakwaannya. Penanaman nilai persaudaraan yang universal akan mendorong umat manusia untuk hidup dalam harmoni, saling menghormati, dan mengedepankan akhlak mulia dalam menjalin hubungan antarsesama. Allah Swt berfirman dalam surah An-Nisa [4] ayat 1, yaitu:
وَٱتَّ.قُوا۟ ٱلََّلِ ٱلَّذّى تَسَااءَلُونَ بّهّۦ وَٱحلحَْرحَامَ ۚ إّنَّ ٱلََّلِ كَانَ عَلَيحكُمح رَقّيبًا.
“Bertakwalah kepada Allah yang dengan nama-Nya kamu saling meminta dan (peliharalah) hubungan silaturahmi.
Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 26 Desember 2025: Jadilah Bagian dari Amalan yang Tersembunyi
Potongan ayat surah An-Nisa ini mengingatkan kita akan pentingnya menjaga tali silaturahmi. Hubungan yang baik antarsesama menciptakan kedamaian, mempererat rasa persaudaraan, dan memperkuat rasa solidaritas di tengah masyarakat.
Jemaah Jum’at yang dirahmati Allah Swt,
Rasulullah saw memberikan perhatian besar terhadap pentingnya menjaga silaturahmi.
Dalam sebuah hadis, Rasullullah bersabda:
مَنح أَحَبَّ أَنح ي.بُحسَطَ لَهُ فِّ رّحزقّهّ وَي.نُحسَأَ لَهُ فِّ أَثَرّهّ فَ.لحيَصّلح رَحّهَُْ.
“Siapa yang ingin dilapangkan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah ia menyambung tali silaturahmi." (H.R. Bukhari dan Muslim).
Hadis ini menunjukkan bahwa perilaku silaturahmi bukan hanya bersifat ukhrawi, namun juga mendatangkan keberkahan di dunia, yaitu orang yang menjaga hubungan baik dengan sesama akan memperoleh kelapangan rezeki, kesehatan, serta umur yang penuh berkah.
Menjalin silaturahmi bisa dilakukan dengan berbagai cara yang sederhana. Beberapa tindakan persaudaraan yang dapat menjadi contoh dalam kehidupan kita sehari-hari yaitu
mengunjungi keluarga, tetangga, dan sahabat, menjaga lisan, memberikan perhatian, dan meringankan beban saudara kita yang sedang dalam kesulitan.
Kemudian yang tidak kalah penting memaafkan kesalahan orang lain dan memperbaiki hubungan yang pernah renggang. Mendoakan kebaikan bagi orang lain juga merupakan bentuk silaturahmi yang mulia.
Baca juga: Naskah Resmi dari Kemenag Khutbah Jumat 26 Desember 2025: Beriman Berarti Menghargai Perbedaan
Rasulullah saw memberikan peringatan keras kepada siapapun yang memutuskan silaturahmi dengan sabdanya:
لا يَ حدخُلُ ا حلَجنَّةَ قَاطّعُ.
"Tidak akan masuk surga orang yang memutuskan tali silaturahmi." (H.R. Bukhari dan Muslim).
Oleh karena itu, marilah kita senantiasa menjaga tali silaturahmi, mulai dari lingkungan keluarga, tetangga, hingga masyarakat luas. Dengan silaturahmi, kita akan menciptakan kedamaian, mempererat persaudaraan, dan memperkuat ukhuah Islamiah.
Jemaah yang dirahmati Allah Swt,
Sebelum mengakhiri khotbah ini, mari kita berdoa kepada Allah Swt agar diberikan kekuatan untuk senantiasa menguatkan tali persaudaraan dengan bersilaturahmi. Ya Allah, satukanlah hati kami dalam kebaikan dan kasih sayang. Jauhkanlah kami dari perpecahan dan permusuhan. Berikanlah kepada kami keberkahan dalam menjaga tali silaturahmi, lapangkanlah rezeki kami, dan panjangkan umur kami dalam ketaatan kepada-Mu. Amin ya Rabbal Alamin.
بَرَِكَ اُلله ّ حلِ وَلَكُمح فِّ الحقُحرآنّ الحعَظّيحمّ وَنَ.فَعَحّنِ وَإّيَّكَُّمح بّاَِ فّيحهّ مّنَ احلآيَتَّّ وَالٰذكّحرّ ا حلكَّْيحمّ. أَقُ.حولُ قَ.حوّ حلِ هَذَا وَأَسحتَ.غحفّرُ اَلله ّ حلِ وَلَكُمح وَلّسَائّرّ الحمُسحلّمّ حيَْ مّنح كُّٰل ذَنحبٍ فَاسحتَ.غحفّرُحوهُ إّنَّهُ هُوَ الحغَفُ حورُ الرَّحّيحم.
Khotbah II
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ عَلَى إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلَى تَوْفِيْقِهِ وَامْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لَا اِلٰهَ إِلَّا اللّٰهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إِلَى رِضْوَانِهِ. اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اٰلِهِ وَاَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا أَمَّا بَعْدُ فَيَا أَيُّهَا المُسْلِمُوْنَ اِتَّقُوْا اللّٰهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللّٰهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَّى بِمَلَآئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعَالَى إِنَّ اللّٰهَ وَمَلَآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ يَآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيَآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلَآئِكَةِ الْمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّٰهُمَّ عَنِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِى بَكْرٍ وَعُمَرَ وَعُثْمَانَ وَعَلِيِّ وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِيْ التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ الأَحْيَآءِ مِنْهُمْ وَالْاَمْوَاتِ اَللّٰهُمَّ أَعِزَّ الْإِسْلَامَ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَالْمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ الْمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ الْمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَأَعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. اَللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَالْمِحَنَ وَسُوْءَ الْفِتَنِ وَالْمِحَنِ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خَآصَّةً وَسَائِرِ الْبُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَآمَّةً يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا وَ اِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ الْخَاسِرِيْنَ. رَبَّنَا آتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ عِبَادَ اللّٰهِ ! إِنَّ اللّٰهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِيْ الْقُرْبٰى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَآءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوْا اللّٰهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللّٰهِ أَكْبَرُ وَ اللّٰهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُوْنَ
(*)