SURYA.CO.ID, LAMONGAN – Meski bertepatan dengan libur cuti bersama Hari Raya Natal 2025, aktivitas pengeprasan dan pemangkasan pohon oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Lamongan tetap berjalan, Jumat (26/12/2025).
Langkah ini dilakukan sebagai upaya antisipasi dampak cuaca ekstrem yang belakangan kerap melanda wilayah Lamongan dan mengakibatkan puluhan pohon tumbang dan merusak sejumlah bangunan.
Baca juga: BPBD Lamongan Imbau Warga Waspadai Cuaca Ekstrem Selama Sepekan ke Depan
Pantauan di lapangan, petugas DLH tetap melakukan pengeprasan pohon-pohon rindang yang dinilai rawan patah atau tumbang, khususnya di sepanjang jalan protokol, dalam kota, kawasan permukiman padat, serta lokasi dengan intensitas lalu lintas tinggi.
Plt Kepala DLH Kabupaten Lamongan, Andhy Kurniawan menyampaikan, kegiatan tersebut merupakan bagian dari upaya mitigasi bencana, terutama menghadapi potensi angin kencang dan hujan deras yang dapat membahayakan keselamatan masyarakat.
“Meski libur atau tanggal merah, kami tetap menurunkan petugas untuk melakukan pengeprasan pohon. Ini sebagai langkah pencegahan agar tidak terjadi pohon tumbang yang bisa membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar,” ujarnya, Jumat (26/12/2025).
Dikatakan, pengeprasan difokuskan pada dahan-dahan rapuh, kering, atau terlalu rimbun yang berpotensi patah saat diterpa angin kencang.
Selain itu, kegiatan ini juga untuk menjaga kelancaran arus lalu lintas dan menghindari kerusakan jaringan listrik maupun fasilitas umum lainnya.
DLH Lamongan juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem serta segera melaporkan jika menemukan pohon yang dinilai membahayakan lingkungan sekitar.
“Kami mengajak masyarakat berperan aktif dengan melapor ke DLH jika melihat pohon rawan tumbang, agar bisa segera kami tindak lanjuti,” pungkasnya.
Dengan upaya berkelanjutan tersebut, DLH Lamongan berharap risiko kejadian akibat cuaca ekstrem dapat diminimalkan dan keselamatan masyarakat tetap terjaga.
Ia menila pegawai DLH tetap dengan semangat tinggi bekerja pada hari libur seperti sekarang ini.
Mereka tidak ingin ada insiden hanya karena pohon tumbang hingga berdampak pada banyak pihak.
Seperti yang terjadi dalam beberapa hari terakhir ini banyak pohon tumbang dan bangunan rusak akibat diterjang angin puting beliung dan hujan deras.