SURYA.co.id Surabaya - Persebaya Surabaya bersiap menjamu Persijap Jepara di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) Minggu (28/12/2025).
Memasuki laga melawan Persijap Jepara dengan perasaan yang berbeda. Ada keyakinan yang tumbuh seiring kembalinya kekuatan utama tim.
Pelatih karteker Persebaya Surabaya Uston Nawawi menegaskan bahwa pertandingan ini tidak bisa dipandang biasa. Menurutnya, momentum harus segera diamankan agar tim kembali ke jalur yang diinginkan.
“Kami ingin tampil agresif sejak awal dan menunjukkan karakter Persebaya,” ujarnya.
Baca juga: Dari Full Bek Ke Penyerang Sayap, Transformasi Arief Catur Bersama Persebaya
Persijap diakui sebagai lawan yang disiplin dan berani bermain rapat. Namun, Persebaya memilih menatap laga ini dengan sudut pandang menyerang.
Kembalinya Bruno Moreira menjadi sorotan utama. Pemain asal Brasil itu disebut sudah siap secara fisik dan mental. Bruno mengaku rindu atmosfer pertandingan kompetitif. Ia menyebut laga ini sebagai kesempatan untuk kembali memberi kontribusi nyata.
“Saya merasa baik dan siap membantu tim,” kata Bruno. Ia menegaskan bahwa kemenangan tim jauh lebih penting daripada pencapaian individu.
Sementara itu, Rivera juga menyambut positif kesempatan comeback. Gelandang ini menilai pertandingan melawan Persijap menuntut kontrol permainan yang matang. “Kami harus sabar, tapi tetap tajam,” ujar Rivera.
Ia menilai keseimbangan antara menyerang dan bertahan akan menjadi kunci.
Baca juga: PR Berat Bernardo Tavares Menunggu, Dinilai Sosok Tepat Tangani Persebaya
Rivera menyebut kehadiran pemain-pemain muda memberi energi tersendiri. Kombinasi pengalaman dan semangat dianggap sebagai kekuatan Persebaya.
Di ruang ganti, pesan pelatih terbilang sederhana namun tegas. Persebaya diminta bermain dengan keberanian dan disiplin.
“Kami tidak ingin reaktif, kami ingin mengendalikan laga,” kata sang pelatih. Ia berharap timnya berani mengambil inisiatif sejak menit awal.
Tekanan publik Surabaya justru dianggap sebagai pemacu. Para pemain menyadari ekspektasi tinggi dari pendukung.
Dukungan Bonek selalu memberi dorongan emosional. Bermain di kandang menjadi keuntungan yang harus dimaksimalkan.
Persebaya tak hanya mengincar kemenangan, tetapi juga performa yang meyakinkan. Identitas permainan menjadi hal yang terus ditekankan.
Bruno menyebut tim sudah belajar dari laga-laga sebelumnya. Kesalahan kecil tidak boleh terulang. “Kami tahu apa yang harus diperbaiki,” katanya. Ia optimistis Persebaya bisa tampil lebih efektif.
Rivera menambahkan bahwa komunikasi antarpemain menjadi fokus utama. Dengan skuad yang kembali lengkap, koordinasi harus lebih rapi.
Persebaya siap mengamuk, bukan dengan emosi, melainkan dengan permainan. Segalanya kini bergantung pada bagaimana tekad itu diterjemahkan selama 90 menit.
