Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Jakarta Barat bakal menambah kapasitas saluran air di Jalan Basoka Raya, Kelurahan Joglo, Kecamatan Kembangan, untuk mengantisipasi banjir.

Wali Kota Jakarta Barat Iin Mutmainnah mengatakan, penambahan kapasitas itu dilakukan terkait adanya banjir kiriman dari wilayah Tangerang yang kerap tak dapat ditampung saluran tersebut.

"Kalau hujannya lebat dari Tangerang, air yang melewati kita itu akan menjadi limpahan," kata Iin saat dikonfirmasi di Jakarta, Jumat.

Pekerjaan teknis, kata Iin, akan dimulai pada 2026. "Itu salah satu PR (pekerjaan rumah) kita. Sudah dikoordinasikan dengan kecamatan. Pekerjaan teknis akan dimulai pada 2026," katanya.

Sebagai mitigasi sementara, pihaknya rutin mengeruk lumpur yang mengendap di dasar saluran sehingga debit air yang bisa tertampung bisa optimal dan genangan akibat hujan bisa mengalir lancar.

"Kita sudah mencoba mengurangi (potensi genangan). Mitigasinya dengan menguras salurannya atau sedimennya dulu. Nanti ketika saluran sudah tinggi, itu pasti membaik," katanya.

Sebelumnya, Pemerintah Kota Jakarta Barat (Jakbar) menggencarkan pengerukan sedimen lumpur di saluran air di wilayah setempat untuk mengantisipasi cuaca ekstrem yang berpotensi menyebabkan banjir.

"Mitigasinya, pertama, kita pastikan di semua saluran, sedimentasi ini tidak mengendap. Jadi, tidak ada sedimen yang menghambat aliran air sehingga aliran air dari hulu sampai ke hilir lancar," kata Wali Kota Jakarta Barat Iin Mutmainnah di Jakarta, Selasa (23/12).

Iin mengatakan, cuaca ekstrem di Jakarta diprediksi bisa terjadi hingga Januari 2025.

"Kita ketahui bahwa BMKG merilis bahwa memang cuaca ini tidak terprediksi sampai dengan Januari. Jadi, kita harus siap siaga," ujar Iin.

Menurut dia, pengerukan sedimen saluran air di Jakarta Barat penting dilakukan karena terdapat 13 kali besar, seperti Kali Ciliwung.

"Jakarta Barat berbatasan dengan daerah lain, dari Tangerang masuk lewat kita, kemudian dari Ciliwung juga masuk ke kita lewat Kali BKB (Banjir Kanal Barat)," kata dia.

Prinsipnya bahwa konsep hulu ke hilir ini perlu dijaga. "Jangan sampai ada sedimen lumpur," ujar Iin.