TRIBUNJAKARTA.COM, MATRAMAN - Parkir kendaraan di depan Pasar Obat Pramuka, Matraman, Jakarta Timur dikeluhkan warga karena mengakibatkan kemacetan di Jalan Pramuka Raya.
Berdasarkan video yang beredar di media sosial warga mengeluhkan dua ruas jalan di depan Pasar Obat Pramuka digunakan sebagai tempat parkir, sehingga mengakibatkan lebar jalan berkurang.
Kondisi kemacetan ini kian diperburuk karena adanya penyempitan pada akses Jalan Pramuka Raya dari imbas pembangunan proyek Lintas Raya Terpadu (LRT) Jakarta.
"Tolong pengertiannya, lagi ada proyek jalan jadi nyempit. Di dalam Pasar Pramuka ada parkiran luas, bisa dimanfaatkan," tulis narasi sebagaimana postingan akun Instagram @ijoeel.
Dikonfirmasi kasus Kepala Satuan Pelaksana (Kasatpel) Parkir Jakarta Timur, Damanik menuturkan parkiran di depan Pasar Obat Pramuka merupakan parkir resmi dikelola UP Parkir Dishub DKI.
Namun secara peraturan hanya satu baris saja digunakan untuk parkir kendaraan, bukan dua sebagaimana dalam video yang dikeluhkan warga mengakibatkan kemacetan panjang.
"Dasar Pergub 188 Tahun 2016, sifatnya itu adalah karakternya menggunakan TPE (Terminal Parkir Elektronik)," kata Damanik saat dikonfirmasi di Matraman, Jakarta Timur, Jumat (26/12/2025).
Menurutnya petugas sudah kerap melakukan pengawasan di depan Pasar Obat Pramuka agar warga tidak memarkirkan kendaraan hingga dua baris, dan mengakibatkan kemacetan.
Termasuk memberikan teguran kepada pemilik kendaraan, tapi sejumlah warga tetap saja memarkirkan kendaraan di depan Pasar Obat Pramuka dengan alasan terburu-buru membeli obat dan lainnya.
Terlebih pada momen Natal dan tahun baru (Nataru) banyak petugas Dinas Perhubungan DKI Jakarta yang diperbantukan ke tempat keramaian, sehingga pengawasan kian sulit.
"Artinya masyarakat dengan alasan beli obat lah, beli peralatan, obat seperti kursi roda, kayak peralatan-peralatan yang lainnya. Kadang-kadang suka memaksa," ujar Damanik.
