TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Wortel dan ubi jalar kerap hadir di meja makan masyarakat Indonesia, baik sebagai lauk, camilan, hingga olahan minuman.
Keduanya dikenal berwarna oranye cerah dan sama-sama disebut baik untuk kesehatan mata.
Namun, ketika bicara lebih spesifik, mana yang sebenarnya lebih unggul untuk mata dan jantung?
Dilansir dari Health, wortel dan ubi jalar merupakan sayuran akar yang kaya beta-karoten, antioksidan, serta vitamin dan mineral penting.
Meski tampak serupa, komposisi gizi keduanya memiliki perbedaan yang berdampak pada manfaat kesehatan.
"Baik wortel maupun ubi jalar merupakan sumber vitamin A dan nutrisi lain yang sangat baik yang dapat melindungi kesehatan mata dan jantung," tulis Health dilansir, Jumat (26/12/2025).
Warna oranye pada wortel dan ubi jalar berasal dari beta-karoten, pigmen tumbuhan yang diubah tubuh menjadi vitamin A.
Nutrisi ini berperan penting dalam menjaga penglihatan dan mencegah gangguan mata seperti degenerasi makula terkait usia dan katarak.
Jika dibandingkan, ubi jalar mengandung beta-karoten lebih tinggi.
Dalam 100 gram sajian, ubi jalar menyediakan sekitar 11.500 mikrogram beta-karoten, sedangkan wortel mengandung sekitar 8.330 mikrogram.
Dari sisi vitamin A yang benar-benar bisa dimanfaatkan tubuh (retinol activity equivalent/RAE), ubi jalar juga sedikit unggul.
Namun, wortel memiliki kelebihan lain karena mengandung lutein dan zeaxanthin, antioksidan yang membantu melindungi retina dan mendukung penglihatan jangka panjang.
Manfaat wortel terhadap kesehatan jantung telah lebih banyak diteliti.
Konsumsi wortel dikaitkan dengan tekanan darah yang lebih rendah serta risiko penyakit jantung yang menurun.
Bahkan, beberapa studi menunjukkan konsumsi jus wortel dapat membantu mengelola kolesterol pada penderita hipertensi.
Sementara itu, penelitian pada ubi jalar masih terbatas pada studi hewan.
Meski demikian, ubi jalar diketahui mengandung nutrisi penting yang mendukung kesehatan jantung, seperti serat, kalium, beta-karoten, dan vitamin C.
Dalam bahan disebutkan bahwa senyawa-senyawa tersebut berperan dalam menjaga tekanan darah, mengontrol gula darah, dan mengurangi risiko penyakit kardiovaskular.
Secara nutrisi, wortel dan ubi jalar memiliki karakteristik yang berbeda.
Wortel lebih rendah kalori dan karbohidrat, sedangkan ubi jalar lebih tinggi protein, vitamin C, kalium, dan magnesium.
Perbedaan ini membuat pilihan keduanya bisa disesuaikan dengan kebutuhan kesehatan masing-masing individu.
“Ubi jalar memiliki konsentrasi protein dan vitamin C yang lebih tinggi, sehingga mungkin lebih mengenyangkan dan lebih baik untuk kesehatan kekebalan tubuh,"imbuhnya.
Sebaliknya, wortel mengandung vitamin K lebih tinggi dan indeks glikemik yang lebih rendah, sehingga lebih ramah bagi pengelolaan gula darah.
Jika tujuan utamanya adalah menjaga berat badan atau mengelola diabetes, wortel bisa menjadi pilihan yang lebih tepat karena kandungan kalori dan karbohidratnya lebih rendah.
Namun, bagi mereka yang membutuhkan energi lebih tahan lama, rasa kenyang lebih lama, serta dukungan daya tahan tubuh, ubi jalar dapat menjadi opsi yang menguntungkan.
Namun, wortel mungkin merupakan pilihan yang lebih baik jika ingin membatasi karbohidrat atau meningkatkan asupan vitamin K.
Agar manfaat gizinya tetap optimal, cara pengolahan juga perlu diperhatikan. Wortel dapat dikonsumsi mentah sebagai camilan, ditambahkan ke sup, salad, atau ditumis ringan.
Sementara ubi jalar cocok dipanggang, direbus, atau dihaluskan tanpa tambahan gula berlebih.
Mengombinasikan keduanya dalam menu harian juga menjadi pilihan bijak, karena tubuh mendapatkan variasi nutrisi yang saling melengkapi.
Pada akhirnya, tidak ada yang benar-benar “lebih sehat” secara mutlak.
Wortel dan ubi jalar sama-sama berkontribusi pada kesehatan mata dan jantung, asalkan dikonsumsi secara seimbang dan sesuai kebutuhan tubuh.
(Tribunnews.com/ Aisyah Nursyamsi)