Ledakan Mematikan Menghantam Jemaah Salat Jumat di Homs Suriah: Bom Ditanam di Dalam Masjid
TRIBUNNEWS.COM - Sebuah ledakan menghantam para jemaah di sebuah masjid di wilayah Homs, Suriah, pada Jumat (26/12/2025).
Laporan media pemerintah menyatakan, ledakan mematikan itu menewaskan sedikitnya delapan orang.
Baca juga: Yordania Akui Terlibat Serangan Udara AS ke Suriah Targetkan ISIS, Israel Menggerogoti Quneitra
Mengutip seorang pejabat kementerian kesehatan, SANA memberikan jumlah korban sementara setidaknya delapan orang tewas dan 18 orang terluka.
Kementerian Dalam Negeri Suriah mengatakan dalam sebuah pernyataan kalau "ledakan bom dari teroris" menargetkan masjid tersebut "saat salat Jumat".
Kementerian tersebut kemudian memberlakukan pengamanan ketat di sekitar masjid.
"Mereka menyatakan bahwa pihak berwenang "telah mulai menyelidiki dan mengumpulkan bukti untuk mengejar pelaku tindakan kriminal ini," tulis laporan RNTV, mengutip SANA, Jumat.
SANA mengutip sumber keamanan yang mengatakan, "Penyelidikan awal menunjukkan bahwa ledakan itu... disebabkan oleh alat peledak yang ditanam di dalam masjid".
SANA juga menerbitkan foto-foto dari dalam masjid, salah satunya menunjukkan lubang di dinding.
Asap hitam menyelimuti sebagian masjid, dengan karpet dan buku berserakan di sekitarnya.
Kementerian Luar Negeri Suriah menyebut pemboman itu sebagai "upaya putus asa" untuk menggoyahkan stabilitas negara, dan berjanji akan meminta pertanggungjawaban para pelakunya.
Dalam sebuah pernyataan, kementerian mengutuk "tindakan kriminal pengecut ini".
Mereka mengatakan bahwa tindakan tersebut terjadi "dalam konteks upaya putus asa yang berulang kali untuk merusak keamanan dan stabilitas serta menyebarkan kekacauan di antara rakyat Suriah".
Kementerian tersebut menegaskan kembali "sikap tegasnya dalam memerangi terorisme dalam segala bentuknya".
Pemerintah Suriah juga menekankan bahwa "kejahatan semacam itu tidak akan menghalangi negara Suriah untuk melanjutkan upayanya dalam memperkuat keamanan, melindungi warga negara, dan meminta pertanggungjawaban kepada mereka yang terlibat".
(oln/ist/*)