TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Miftachul Akhyar duduk berdampingan dengan Menteri Sosial yang juga Eks Sekjen PBNU Saifullah Yusuf atau Gus Ipul dalam acara Satu NU, Satu Bangsa: Doa untuk Negeri di Masjid Raya Hasyim Asyari, Jakarta, Jumat (26/12/2025).
Keduanya bertemu setelah pertemuan jajaran Syuriah PBNU dan Mustasyar PBNU, termasuk Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) di Pondok Pesantren Lirboyo, Kota Kediri, Jawa Timur, Kamis (25/12/2025).
Kiai Miftachul Akhyar tiba sekira pukul 21.07 WIB di Masjid Raya Hasyim Asy'ari.
Dirinya langsung dikawal ketat pasukan Banser untuk masuk ke aula tempat acara doa bersama.
Sesampainya di aula tempat acara, Gus Ipul langsung mencium tangan Kiai Miftachul Akhyar.
Baca juga: 2 Kubu PBNU Islah di Lirboyo, Eks Menteri Agama RI Bersyukur: Ini Cara NU Selesaikan Beda Pendapat
Keduanya lalu menyanyikan lagu kebangsaan "Indonesia Raya" dan Mars Syubanul Wathon.
"Saya bersyukur malam ini banyak sekali para tokoh-tokoh, para ulama, para kiai, jemaah, masyarakat yang mau bersama-sama memanfaatkan akhir tahun ini untuk peduli sesama lewat doa-doa yang dipanjatkan," ujar Gus Ipul.
Gus Ipul mengatakan berharap doa bersama ini dapat memperkuat persatuan masyarakat Indonesia dan warga NU.
Baca juga: Gus Ipul Respons Islah PBNU di Lirboyo: Di NU Awalnya Gegeran, Akhirnya Geurgeuran
"Mudah-mudahan dengan doa bersama ini, Allah memakmurkan Indonesia di masa yang akan datang. Mudah-mudahan dengan berkumpul ini memperkuat kerukunan, memperkuat persatuan, khususnya jemaah di lingkungan Nahdlatul Ulama," katanya.
Acara ini juga dihadiri oleh Gus Miftah, Habib Zaidan, Gus Kautsar, cicit pendiri NU Kiai Hasyim Asyari, Irfan Asyari Sudirman Wahid atau Gus Ipang, dan pimpinan MUI KH Cholil Nafis.
Pertemuan antara Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Miftachul Akhyar bersama jajaran Syuriah PBNU dan Mustasyar PBNU, termasuk Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) di Lirboyo menghasilkan kesepakatan bersama untuk mengakhiri konflik internal di tubuh PBNU.
Pertemuan tersebut dihadiri langsung Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar beserta jajaran Pengurus Syuriyah, di antaranya KH Abdullah Kafabihi, KH Mu’adz Thohir, KH Imam Buchori, KH Idris Hamid, H. Muhammad Nuh, Gus Muhib, Gus Yazid, Gus Afifuddin Dimyati, Gus Moqsith Ghozali, Gus Latif, Gus Sarmidi Husna, Gus Tajul Mafakhir, Gus Athoillah Anwar, hingga Gus Nadzif.
Pertemuan yang menjadi upaya rekonsiliasi terhadap dinamika dan perbedaan pandangan yang sempat mencuat di internal PBNU selama ini tersebut, dihadiri sejumlah kiai sepuh Nahdlatul Ulama.
Hasil pertemuan tercapai islah atau perdamaian di antara pihak-pihak yang sebelumnya berselisih, dengan komitmen bersama untuk kembali mengedepankan persatuan organisasi.
Juru Bicara Pondok Pesantren Lirboyo, KH Abdul Mu’id Shohib, menyampaikan pertemuan berlangsung dalam suasana kekeluargaan dan penuh musyawarah.
“Alhamdulillah, hasil pertemuan hari ini menyatakan bahwa kedua belah pihak telah menyepakati keputusan bersama,” ujar Gus Mu’id seusai pertemuan.
Salah satu keputusan utama yang disepakati adalah penyelenggaraan Muktamar ke-35 Nahdlatul Ulama.
Muktamar tersebut akan dilaksanakan dalam waktu secepat-cepatnya demi menjaga kesinambungan dan stabilitas organisasi.
“Muktamar ke-35 Nahdlatul Ulama akan diselenggarakan sesegera mungkin, dan pelaksanaannya diserahkan kepada PBNU, dalam hal ini Rais Aam dan Ketua Umum PBNU Gus Yahya,” jelas Gus Mu’id.