TRIBUNJATENG.COM, JEPARA - Persijap Jepara harus mengakui keunggulan Persebaya Surabaya usai kalah telak 0-4 dalam pertandingan yang digelar di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya, Minggu (28/12/2025) sore.
Pelatih Persijap Jepara, Divaldo Da Silva Teixeira Alves, menilai timnya sebenarnya tampil cukup baik, khususnya pada babak pertama.
Ia menyebut Laskar Kalinyamat mampu bermain rapi di lini belakang serta kompak dalam bertahan.
“Di babak pertama kami sudah mendapatkan beberapa momentum sejak awal.
Tim bermain cukup rapi di zona belakang dan kompak. Kami juga punya beberapa peluang dan kombinasi serangan, itu memang yang kami latih,” kata Divaldo kepada Tribunjateng, Senin (29/12/2025).
Namun, menurutnya, kualitas Persebaya dalam memanfaatkan peluang menjadi pembeda utama.
Baca juga: Harga Emas Antam Hari Ini Senin 29 Desember 2025, Turun Rp 9.000 per Gram
Baca juga: Restorative Justice Jadi Solusi Kasus Pencurian Ayam di Kedungwuni Pekalongan
Dari beberapa serangan cepat, tuan rumah mampu mencetak gol dan menutup babak pertama dengan keunggulan dua gol.
“Kami punya momentum, tapi di situ terlihat kualitas Persebaya. Mereka naik satu-dua kali dan langsung jadi gol,” ungkapnya.
Memasuki babak kedua, Persijap mencoba tampil lebih agresif dengan meningkatkan tekanan demi mencetak gol.
Beberapa peluang kembali tercipta, namun lagi-lagi gagal dimaksimalkan.
“Kami coba push dan press di awal babak kedua supaya bisa cetak gol. Peluang ada, tapi tidak kami manfaatkan.
Justru itu jadi semangat buat Persebaya,” ujar Divaldo.
Ia menambahkan, meski tertinggal dua gol, pemain Persijap tetap berusaha bangkit dan berjuang mencari gol.
Namun, efektivitas Persebaya kembali terlihat dengan tambahan dua gol di babak kedua, meski pertandingan sempat diguyur hujan.
“Kami tidak mau kalah, pemain punya keinginan untuk mencoba mencetak gol. Tapi Persebaya lebih efektif. Kami kebobolan empat gol, itu memang buruk,” tegasnya.
Divaldo menilai hasil ini menjadi pelajaran penting, terutama bagi tim yang berada di papan bawah klasemen.
Menurutnya, fokus dan kecerdikan dalam bertahan sangat dibutuhkan agar tim bisa bangkit.
“Kami belajar bahwa tim-tim di bawah harus lebih fokus dan fight. Kalau kebobolan, akan lebih susah bangkit. Ini jadi bahan evaluasi agar tidak terulang,” jelasnya.
Meski kalah, Divaldo masih menaruh kepercayaan pada skuad Persijap.
Ia menegaskan banyak peluang tercipta, namun penyelesaian akhir menjadi pekerjaan rumah utama.
“Saya masih percaya dengan pemain yang ada. Kami banyak peluang, tapi tidak dimanfaatkan. Dari situ kami harus introspeksi,” tambahnya.
Senada dengan sang pelatih, pemain Persijap Jepara Dicky mengakui kegagalan memanfaatkan peluang menjadi faktor kekalahan tim.
“Di babak pertama kami punya banyak peluang tapi tidak ada gol, itu sangat disayangkan. Ke depan kami akan evaluasi bersama tim pelatih,” ujar Dicky.
Kekalahan ini menjadi catatan penting bagi Persijap Jepara untuk segera berbenah demi memperbaiki performa pada laga-laga berikutnya. (Ito)