Ibu Hamil dan Bayi Meninggal di RS Marthen Indey, Direktur POHR: Gubernur Papua Segera Bertindak
December 29, 2025 01:59 PM

 

 

Laporan Wartawan Tribun Papua, Yulianus Magai

TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA – Papua kembali berduka. Seorang ibu hamil bersama bayi dalam kandungannya dilaporkan meninggal dunia saat menjalani proses persalinan di Rumah Sakit Marthen Indey, Kota Jayapura, Jumat (26/12/2025).

Peristiwa tragis ini menjadi sorotan publik setelah foto dan video korban dalam kondisi meninggal dunia beredar luas di media sosial. Unggahan tersebut memicu reaksi keras masyarakat serta spekulasi terkait dugaan kelalaian dalam pelayanan medis di rumah sakit tersebut.

Menanggapi kejadian itu, Direktur Eksekutif Papuan Observatory for Human Rights (POHR), Thomas Ch Syufi, mendesak Pemerintah Provinsi Papua, khususnya Gubernur Mathius Fakhiri untuk segera mengambil langkah tegas dan konkret.

Baca juga: Ibu Hamil dengan Bayi Meninggal di RS Marthen Indey Jayapura, Ini Kronologi Versi Rumah Sakit

Menurut Thomas, pemerintah tidak boleh lagi sebatas menyampaikan pernyataan atau seruan moral, melainkan harus memastikan adanya proses hukum terhadap petugas rumah sakit yang diduga lalai menangani pasien dalam kondisi kritis hingga berujung kematian.

“Ini bukan unsur pembiaran biasa. Jika terbukti ada kelalaian, maka harus diproses secara hukum."

"Pidanakan petugas yang lalai, copot dari status PNS, lakukan evaluasi total manajemen rumah sakit, dan bangun sistem pengawasan yang ketat,” ujar Thomas kepada Tribun Papua, Senin (29/12/2025).

Ia menilai, lemahnya kepemimpinan dan buruknya manajemen pelayanan kesehatan menjadi dua indikator utama rusaknya sistem kesehatan di Papua. 

Akibatnya, kasus kematian ibu hamil dan pasien anak akibat dugaan kelalaian rumah sakit terus berulang, khususnya di wilayah Kota dan Kabupaten Jayapura.

KABAR DUKA - Seorang ibu hamil dilaporkan meninggal dunia saat menjalani proses persalinan di Rumah Sakit Marthen Indey, Jayapura. Tampak suasana rumah sakit terpantau Tribun-Papua.com, Sabtu (27/12/2025).
KABAR DUKA - Seorang ibu hamil dilaporkan meninggal dunia saat menjalani proses persalinan di Rumah Sakit Marthen Indey, Jayapura. Tampak suasana rumah sakit terpantau Tribun-Papua.com, Sabtu (27/12/2025). (Tribun-Papua.com/Taniya Sembiring)

“Kalau hanya rapat, sidak, ancam-ancam, dan diskusi tanpa tindakan nyata, kasus seperti ini akan terus menjadi kebiasaan buruk. Nyawa manusia, terutama orang asli Papua, seolah dipermainkan,” ujarnya.

Thomas juga menyinggung pelaksanaan Otonomi Khusus (Otsus) Papua yang dinilai belum berdampak signifikan bagi peningkatan pelayanan kesehatan bagi masyarakat kecil dan miskin.

Baca juga: VIRAL Seorang Ibu Hamil Meninggal Saat Melahirkan di RS Marthen Indey Jayapura, Publik Papua Gempar

“Ini era Otsus, tapi rakyat kecil hanya kenyang dengan kata-kata. Implementasinya jauh dari harapan. Banyak orang Papua mati sia-sia karena pelayanan kesehatan yang tidak becus,” katanya.

IBU HAMIL MENINGGAL - Pihak Rumah Sakit Marthen Indey melalui dokter penanggung jawab pasien, dr. David menyampaikan kronologi penanganan medis pasien sejak pertama kali datang ke rumah sakit hingga dinyatakan meninggal dunia. foto Yulianus Magai Tribun Papua
IBU HAMIL MENINGGAL - Pihak Rumah Sakit Marthen Indey melalui dokter penanggung jawab pasien, dr. David menyampaikan kronologi penanganan medis pasien sejak pertama kali datang ke rumah sakit hingga dinyatakan meninggal dunia. foto Yulianus Magai Tribun Papua (Tribun-Papua.com/Yulianus Magai)

Ia meminta Gubernur Papua dan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua untuk menunjukkan kepedulian nyata dengan memperbaiki seluruh sistem pelayanan kesehatan secara menyeluruh, termasuk di Rumah Sakit Marthen Indey.

“Saat ini yang dibutuhkan adalah tindakan cepat, pasti, permanen, dan manusiawi. Sistem pelayanan kesehatan harus efektif, efisien, tidak berbelit, dan diawasi ketat. Langkah pencegahan sangat penting agar tragedi serupa tidak terulang,” pungkasnya. (*)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.