Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto
TRIBUNSOLO.COM, KARANGANYAR - Aplikasi ojek online lokal Bintang Lawu resmi hadir di Kabupaten Karanganyar dengan konsep berbeda.
Selain berbasis aplikasi, Bintang Lawu mengizinkan mitra drivernya tetap menerima pesanan secara online maupun offline, sehingga ojek pangkalan tetap bisa berjalan berdampingan dengan sistem digital.
“Mitra boleh mengambil pesanan secara offline maupun online. Kami ingin semua bisa mendapatkan peluang, tidak bergantung pada satu sistem saja,” jelas Direktur Utama Bintang Lawu, Loso Sumantri, Senin (29/12/2025).
Bintang Lawu yang beroperasi di bawah PT Bintang Lawu Abadi ini dipimpin Loso, warga Kecamatan Jatiyoso, Karanganyar.
Saat ini, sekitar 350 mitra telah bergabung. Anggotanya tidak hanya berasal dari Karanganyar, tetapi juga dari daerah sekitar seperti Ngawi dan Magetan.
Baca juga: Ojol Lokal Muncul Jadi Pesaing Baru di Karanganyar, Driver Lama Tak Merasa Khawatir dan Tersaingi
Dari sisi tarif, Bintang Lawu mengklaim menawarkan harga lebih murah dibandingkan aplikasi besar dari luar daerah.
“Untuk rute Tawangmangu ke Kemuning, tarif Bintang Lawu hanya Rp 24 ribu, sementara penyedia lain bisa mematok hingga Rp 45 ribu. Kami ingin tarif kami ramah di kantong masyarakat lokal dan wisatawan,” ujar Loso.
Selain murah bagi penumpang, potongan komisi untuk driver juga dibuat lebih ringan.
Marcom Bintang Lawu, Heri Hermawan, mengatakan perusahaan hanya mengambil komisi 10 persen.
"Kami ingin kesejahteraan mitra driver bisa lebih optimal. Komisi rendah membuat penghasilan mereka lebih layak," tegas Heri.
Hadirnya aplikasi ojek online (ojol) lokal Bintang Lawu di Kabupaten Karanganyar mulai terdengar di kalangan pengemudi, meski belum semua driver mengetahuinya.
Salah satu driver ojol di Karanganyar, Himawan (59), mengaku baru mengetahui keberadaan aplikasi tersebut.
Warga Desa Ngijo, Kecamatan Tasikmadu, itu mengungkapkan hal tersebut saat ditemui TribunSolo.com ketika beristirahat di kawasan Jalan Lawu, Senin (29/12/2025).
“Saya baru tahu ada itu (aplikasi Bintang Lawu),” kata Himawan.
Meski menjadi pesaing baru di dunia transportasi online, Himawan menyambut positif kehadiran aplikasi lokal tersebut.
Ia menilai persaingan merupakan hal wajar dan tidak serta-merta mengancam penghasilan driver yang sudah lebih dulu bergabung dengan aplikasi lama.
Sambil duduk di atas motornya, Himawan menegaskan dirinya tidak merasa khawatir akan tersaingi.
Baca juga: Muncul Ojol Baru Lokal di Karanganyar, Bakal Ramaikan Persaingan Transportasi Online di Bumi Lawu
Menurutnya, setiap aplikasi memiliki segmentasi pasar yang berbeda.
“Tanggapan saya ya bagus, ada kompetitor baru meski lokal, tapi sebagai pesaing itu tidak, karena sasaran sektornya lain, jadi kemungkinan masih aman-aman saja,” ujarnya.
Himawan sendiri telah berprofesi sebagai driver ojol sejak 2017 dan hingga kini masih aktif menarik penumpang di wilayah Karanganyar dan sekitarnya.
Ia mengaku masih menunggu keunggulan apa yang ditawarkan Bintang Lawu dibanding aplikasi yang sudah lebih dulu eksis.
“Detailnya kami belum tahu, kelebihan masih belum tahu, kalau yang lama sudah terbiasa dan sudah hafal. Minimal ada sesuatu yang menarik. Kalau belum ada yang menarik, saya ya biasa saja,” pungkasnya.
(*)