Jakarta (ANTARA) - Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) merencanakan pemasangan 436 sumur bor di tiga provinsi terdampak bencana banjir dan longsor untuk mempercepat pemulihan dan penanggulangan bencana.

Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo mengatakan bahwa pihaknya memasang sumur bor di beberapa titik, yakni 261 sumur di Aceh, 25 sumur di Sumatera Utara, dan 150 sumur di Sumatera Barat.

"Kemudian untuk bantuan pembuatan sumur bor, kami merencanakan pembangunan 436 fasilitas sumur bor di 3 provinsi, 261 di Aceh, kemudian 25 di Sumut, dan rencana 150 titik di Provinsi Sumbar," katanya dalam konferensi pers "Perkembangan Penanggulangan Bencana Sumatera" di Jakarta, Senin.

Menurut Sigit, proses pemasangan sumur bor tersebut sedang berjalan, terutama rencana pembangunan 150 sumur bor di Provinsi Sumatera Barat terdapat dua titik di Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam.

"Saat ini proses sedang berjalan, belum semuanya selesai, namun progres terus kita laksanakan," ucapnya.

Ia memaparkan 750 personel yang terdiri dari 300 personel di Aceh, 250 personel di Sumatera Utara, dan 200 personel di Sumatera Barat terlibat dalam pemasangan sumur bor di tiga provinsi tersebut.

Selain itu, 145 sumur bor sudah aktif digunakan masyarakat untuk kebutuhan air bersih, yaitu di 127 sumur di Aceh dan 18 sumur di Sumatera Utara.

Di Provinsi Aceh terdapat beberapa titik pembangunan sumur bor, yakni 107 sumur bor di Kabupaten Aceh Tamiang, sembilan sumur bor di Kabupaten Aceh Timur, tujuh sumur bor di Kabupaten Pidie Jaya, satu sumur bor di Kabupaten Bireuen, satu sumur bor di Kabupaten Aceh Tengah, satu sumur bor di Kabupaten Bener Meriah, dan satu sumur bor di Kota Langsa.

Sedangkan di Provinsi Sumatra Utara terdapat 18 sumur bor yang telah dibangun, yaitu sembilan
sumur bor di Kabupaten Langkat, tiga sumur bor di Kabupaten Tapanuli Utara, lima sumur bor di Kabupaten Tapanuli Tengah, dan satu sumur bor di Kabupaten Tapanuli Selatan.