TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Dinas Perhubungan Kalimantan Timur mengawasi secara ketat keadaan armada kapal yang berlayar menyusuri Sungai Mahakam dari Samarinda ke wilayah Mahakam Ulu dan Kutai Barat maupun sebaliknya agar lancar dan aman.
Demikian dibeberkan oleh Kepala Dinas Perhubungan Kalimantan Timur, Yusliando kepada TribunKaltim.co pada Senin (29/12/2025).
Dia tegaskan, langkah tersebut guna memberikan rasa nyaman dan aman bagi para penumpang yang ingin bepergian di momen libur Natal dan Tahun Baru menggunakan moda transportasi air tersebut.
Yusliando, menyebut lonjakan penumpang di setiap pengujung tahun memiliki tren peningkatan.
Baca juga: Begini Tips Aman Mudik Sebelum Tahun Baru 2026
"Setiap tahun memang ada tren peningkatan arus penumpang melalui sungai dalam rangka merayakan Nataru," jelasnya.
Pria yang resmi dilantik sebagai Kadishub Kaltim sejak Senin 22 Desember 2025 itu menjelaskan, sesuai kewenangannya, pelayaran rakyat melayani rute Samarinda - Melak, Samarinda - Long Bagun, hingga Long Apari.
Lebih lanjut, kata Yusliando, pihaknya telah melakukan ramp check sebelum periode libur Natal dan Tahun Baru pada kapal-kapal di Dermaga Mahakam Ulu/Sungai Kunjang maupun Mahakam Ilir/Pasar Pagi.
Dalam proses ramp check, lanjut dia, Dishub memeriksa berbagai aspek, mulai dari kondisi mesin, struktur kapal, hingga ketersediaan alat keselamatan seperti life jaket atau baju pelampung.
"Yang kami nyatakan laik berlayar, kami berikan stiker laik berlayar. Sebaliknya, bagi yang masih memiliki kekurangan, wajib segera melengkapi dan melakukan perbaikan sebelum diizinkan beroperasi," ujarnya.
Baca juga: DPRD Kaltim Bidik Sumber PAD Baru, Alur Sungai Mahakam Punya Potensi Triliunan
Untuk kapal yang belum memiliki life jaket atau life jaket yang telah rusak, sebut dia, Dishub Kaltim juga telah memberikan life jaket baru kepada para pengusaha kapal untuk memastikan standar keselamatan terpenuhi di setiap dek kapal.
Meski secara umum kondisi armada dinyatakan siap, Yusliando mengakui masih ada beberapa catatan yang ditemukan di lapangan selama proses inspeksi.
Untuk temuan, lanjut dia, memang ada hal-hal kecil. Yang paling sering ditemukan adalah kelalaian dalam penyediaan life jaket serta kapasitas volume barang yang agak berlebihan.
"Ini terus kami edukasi dan awasi agar layanan kapal penumpang tetap aman dan nyaman," pungkas Yusliando. (*)