Kunci Jawaban Koding dan Kecerdasan Artifisial Kelas 11 Halaman 21: Uji Kompetensi
December 30, 2025 06:36 PM

TRIBUNNEWS.COM - Mata pelajaran Koding dan Kecerdasan Artifisial (KA) Kelas 11 SMA/MA halaman 21 Kurikulum Merdeka siswa diminta untuk berlatih mengerjakan latihan soal dari beberapa materi yang didapat sebelumnya tentang proses penyuntingan teks, penyuntingan gambar dan video, penyuntingan audio, hak cipta, dan proyek kolaborasi.

Latihan soal ini terletak pada buku Koding dan Kecerdasan Artifisial Kelas 11 oleh Ibnu Indarwati dkk,. yang diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah tahun 2025 di halaman halaman 21.

Pada kesempatan kali ini siswa kelas 11 diminta membuat video kampanye tentang kesehatan mental remaja.

Dalam proses pembuatan video itu, siswa diperbolehkan menggunakan aplikasi KA seperti Chat GPT untuk menyusun naskah.

Setelah naskah tersusun, siswa harus mengubah teks dalam naskah menjadi sebuah ilustrasi menggunakan aplikasi DALL·E.

Dari ilustrasi yang sudah berhasil dibuat, siswa pun diminta mengubah ilustrasi tersebut menjadi sebuah video dibantu dengan aplikasi Kapwing.

Setelah seluruh proses itu dilakukan, siswa diminta melakukan analisa untuk menemukan masalah yang terjadi dalam penggunaan KA.

Kunci Jawaban Koding dan Kecerdasan Artifisial Kelas 11 Halaman 21

Uji Kompetensi

Perhatikan ilustrasi pada setiap soal, lalu kerjakan tugasnya.

Baca juga: Kunci Jawaban Koding dan Kecerdasan Artifisial Kelas 11 Halaman 20: Aktivitas 1.6

1. Seorang siswa membuat video kampanye tentang kesehatan mental remaja. 

Ia menggunakan ChatGPT untuk menyusun naskah, DALL·E untuk membuat ilustrasi, dan Kapwing untuk menyunting video. 

Namun, hasil akhirnya dinilai kurang relevan dengan budaya lokal dan memiliki gaya bahasa
yang terlalu formal.

Tugas:

a. Analisislah masalah yang muncul dari penggunaan KA dalam skenario tersebut!

Alternatif Jawaban:

- Kurang relevan dengan budaya lokal

Naskah yang disusun oleh ChatGPT cenderung menggunakan referensi umum atau global, sehingga tidak menyesuaikan dengan konteks budaya remaja di Indonesia.

Ilustrasi dari DALL·E mungkin menghasilkan visual yang tidak mencerminkan simbol, gaya, atau nuansa lokal.

- Gaya bahasa terlalu formal

ChatGPT menghasilkan teks dengan struktur bahasa baku, padahal kampanye untuk remaja membutuhkan gaya komunikasi yang ringan, santai, dan relatable.

Hal ini membuat pesan kampanye terasa jauh dari target audiens.

- Kurangnya sentuhan manusia

Semua proses kreatif diserahkan pada KA, sehingga hasilnya kurang memiliki nuansa emosional, pengalaman nyata, dan sensitivitas sosial yang biasanya dimiliki manusia.

b. Sebutkan bagian mana yang seharusnya lebih banyak melibatkan peran manusia! Jelaskan alasannya!

Alternatif Jawaban:

- Penyusunan Naskah

Manusia perlu menyesuaikan gaya bahasa agar sesuai dengan remaja, menggunakan slang, idiom, atau contoh yang relevan dengan kehidupan sehari-hari.

Alasannya: hanya manusia yang memahami konteks sosial, budaya, dan psikologis target audiens secara mendalam.

- Pemilihan Ilustrasi atau Visual

Ilustrasi dari KA bisa dijadikan draft, tetapi manusia harus mengkurasi dan menyesuaikan agar sesuai dengan budaya lokal (misalnya pakaian, lingkungan, simbol).

Alasannya: visual yang tidak sesuai budaya bisa menimbulkan salah tafsir atau bahkan menyinggung audiens.

- Editing dan Finalisasi Video

Kapwing bisa membantu teknis, tetapi manusia harus menentukan tone, tempo, dan nuansa emosional agar pesan kampanye lebih menyentuh.

Alasannya: kampanye kesehatan mental membutuhkan empati, yang lebih kuat bila disusun dengan sentuhan manusia.

2. Kalian diminta untuk membuat sebuah konten edukatif tentang bahaya hoaks digital. Beberapa alat KA tersedia, yaitu Canva, Grammarly, ChatGPT, Chat.Qwen.ai, DeepSeek.com, Kimi.com, Adobe Podcast, dan Runway ML.

Pertanyaan:

a. Alat mana saja yang akan kamu pilih dan jelaskan alasannya?

Alternatif Jawaban:

- ChatGPT : Digunakan untuk menyusun naskah edukatif tentang bahaya hoaks digital.

Alasan: mampu menghasilkan teks informatif, terstruktur, dan mudah dipahami.

- Grammarly : Dipakai untuk memeriksa tata bahasa, ejaan, dan gaya penulisan agar konten lebih rapi dan profesional.

Alasan: memastikan teks bebas dari kesalahan bahasa sehingga lebih kredibel.

- Canva: Digunakan untuk membuat desain visual atau infografis yang menarik.

Alasan: konten edukatif lebih mudah dipahami jika disajikan dengan visual yang jelas dan menarik.

-Adobe Podcast: Dipakai untuk merekam dan mengedit audio jika konten dibuat dalam bentuk podcast edukatif.

Alasan: audio berkualitas tinggi akan meningkatkan daya tarik konten.

- Runway M: Digunakan untuk mengolah video edukatif dengan efek visual atau editing kreatif.

Alasan: video lebih engaging dan efektif untuk menyampaikan pesan tentang bahaya hoaks digital.

b. Bagaimana kamu dapat memastikan bahwa konten tersebut tetap etis dan akurat?

Alternatif Jawaban:

- Verifikasi Fakta: Semua informasi tentang hoaks digital harus dicek dari sumber resmi (misalnya Kominfo, media kredibel, atau jurnal akademik).

- Tidak Menyebarkan Hoax Baru: Hindari menampilkan contoh hoaks secara detail yang bisa menimbulkan kebingungan baru.

- Gunakan Bahasa Netral dan Edukatif: Hindari bahasa provokatif atau menyudutkan pihak tertentu. Fokus pada edukasi, bukan menyalahkan.

- Sesuaikan dengan Budaya Lokal: Pastikan gaya bahasa dan visual relevan dengan audiens Indonesia agar pesan lebih diterima.

- Transparansi: Jelaskan bahwa konten dibuat dengan bantuan KA, tetapi tetap melalui kurasi manusia untuk menjaga akurasi dan etika.

3. Rancang skema kerja kolaboratif antara manusia dan KA untuk membuat podcast bertema “Jejak Digital dan Privasi Online”.

Tugas:

a. Tentukan peran manusia dan peran KA pada setiap tahap produksi (pra-produksi, produksi, dan pascaproduksi)!

Alternatif Jawaban: Pra-Produksi

Manusia: Menentukan tujuan podcast (edukasi, awareness).

Menyusun outline topik “Jejak Digital dan Privasi Online” sesuai konteks lokal.

Memastikan konten relevan, etis, dan akurat.

KA (ChatGPT, Qwen, DeepSeek, Kimi):

Membantu riset materi dan menyusun draft naskah.

Memberikan ide pertanyaan atau skenario diskusi.

Kolaborasi:

Manusia: mengkurasi hasil KA agar sesuai budaya dan audiens target.

Produksi

Manusia: Menjadi host/pembicara utama, menyampaikan materi dengan gaya komunikatif.

Mengatur intonasi, ekspresi, dan interaksi agar lebih natural.

KA (Adobe Podcast, Runway ML):

Membantu merekam audio dengan kualitas tinggi.

Menyediakan efek suara, transkripsi otomatis, atau visual pendukung bila podcast berbentuk video.

- Pascaproduksi

Manusia: Mengedit konten akhir, memilih bagian yang layak tayang.

Menentukan tone, musik latar, dan pesan penutup.

Memastikan konten sesuai etika dan tidak menyesatkan.

- KA (Grammarly, Canva, Runway ML):

Grammarly: memoles transkrip agar bahasa lebih rapi.

Canva: membuat cover art atau infografis pendukung.

Runway ML: editing audio/video otomatis untuk kualitas akhir.

b. Gunakan tabel atau diagram untuk menjelaskan pembagian kerja dan alur prosesnya!

Alternatif Jawaban:

- Pra-Produksi

Peran manusia: Menentukan tujuan, outline, relevansi budaya, kurasi konten.

Peran KA: ChatGPT/Qwen/DeepSeek/Kimi: riset & draft naskah.

- Produksi

Peran manusia: Host/pembicara, intonasi, ekspresi, interaksi.

Peran KA: Adobe Podcast: rekaman audio; Runway ML: transkripsi/visual.

- Pascaproduksi

Peran manusia: Editing akhir, kurasi etika, penentuan tone dan musik.

Peran KA: Grammarly: perbaikan bahasa; Canva: desain visual; Runway ML: editing otomatis.

4. Rekayasa Prompt (Prompt Engineering)

Kamu ingin membuat poster digital bertema “Etika Bermedia Sosial” menggunakan KA generatif visual, seperti DALL·E atau Firefly.

Tugas:

a. Buatlah tiga versi prompt berbeda untuk menghasilkan poster tersebut!

Alternatif Jawaban:

Prompt 1 (Formal dan Informatif) 

“Poster digital bertema Etika Bermedia Sosial, dengan ilustrasi orang menggunakan smartphone secara bijak, warna biru dan putih, teks utama ‘Bijak di Dunia Maya’, gaya modern minimalis.”

Prompt 2 (Kreatif dan Remaja-Friendly)  

“Poster digital edukatif tentang Etika Bermedia Sosial, menampilkan ilustrasi kartun remaja tersenyum sambil memegang ponsel, latar penuh ikon media sosial, warna cerah (kuning, pink, biru), teks catchy ‘Think Before You Post!’.”

Prompt 3 (Artistik dan Simbolis)  

“Poster digital bertema Etika Bermedia Sosial, dengan ilustrasi tangan yang memegang smartphone bercahaya, di sekelilingnya ikon media sosial berubah menjadi simbol etika (hati, jabat tangan, lampu ide), nuansa futuristik, warna gradasi ungu-biru.”

b. Bandingkan hasilnya, lalu refleksikan prompt mana yang paling efektif dan jelaskan alasannya!

Baca juga: Kunci Jawaban Koding dan Kecerdasan Artifisial Kelas 11 Halaman 18: Aktivitas 1.5

Alternatif Jawaban:

- Prompt 1

Kelebihan: Jelas, formal, mudah dipahami.

Kekurangan: Kurang menarik bagi remaja, terasa kaku.

Efektivitas: Cocok untuk audiens akademis atau instansi.

- Prompt 2

Kelebihan: Visual cerah, ramah remaja, pesan langsung.

Kekurangan: Bisa terlihat terlalu santai untuk audiens formal.

Efektivitas: Paling efektif untuk kampanye remaja & publik luas.

- Prompt 3

Kelebihan: Artistik, simbolis, memancing rasa ingin tahu.

Kekurangan: Pesan bisa kurang langsung, perlu interpretasi.

Efektivitas: Efektif untuk audiens kreatif atau pameran.

5. Berdasarkan pengalamanmu bekerja dengan KA dalam proyek akhir, jawablah pertanyaan berikut.

a. Apa tantangan etis yang kamu temui ketika menggunakan konten yang dihasilkan oleh KA?

Alternatif Jawaban:

- Tantangan utama adalah risiko bias dan ketidakakuratan informasi yang dihasilkan oleh KA.

- Ada kemungkinan konten yang dibuat tidak sesuai dengan nilai budaya atau norma sosial setempat.

- Kadang KA menghasilkan teks atau visual yang terlalu mirip dengan karya orang lain, sehingga menimbulkan isu plagiarisme.

- Etika penggunaan juga terkait dengan transparansi, apakah audiens tahu bahwa konten dibuat dengan bantuan KA.

b. Bagaimana kamu menyikapi persoalan hak cipta dan orisinalitas dalam kolaborasi dengan KA?

Alternatif Jawaban:

- Selalu melakukan kurasi manual: konten dari KA hanya dijadikan draft awal, lalu diperbaiki agar lebih orisinal.

- Mencantumkan sumber jika ada data atau kutipan yang berasal dari referensi eksternal.

- Menggunakan KA sebagai alat bantu ide, bukan sebagai satu-satunya pencipta konten.

- Menekankan bahwa hasil akhir tetap merupakan produk kolaborasi manusia, sehingga tanggung jawab orisinalitas ada pada pengguna.

c. Menurutmu, apakah kolaborasi dengan KA dapat mengembangkan kreativitas atau justru menurunkannya? Jelaskan pendapatmu!

Alternatif Jawaban:

- Mengembangkan kreativitas: KA bisa memberi inspirasi baru, ide segar, dan mempercepat proses brainstorming.

- Menurunkan kreativitas (potensi): jika terlalu bergantung, manusia bisa kehilangan kemampuan berpikir kritis dan orisinalitas.

- Pendapat seimbang: kolaborasi dengan KA justru efektif bila digunakan sebagai pemicu ide, sementara manusia tetap berperan dalam menambahkan konteks, emosi, dan nilai budaya.

Baca juga: Kunci Jawaban Koding dan Kecerdasan Artifisial Kelas 11 Halaman 4: Pertanyaan Reflektif

Disclaimer:

Jawaban di atas hanya digunakan oleh orang tua untuk memandu proses belajar siswa.

Soal ini berupa pertanyaan terbuka yang artinya ada beberapa jawaban tidak terpaku seperti di atas.

(Tribunnews.com/Gabriella)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.