MANADOTRIBUN.COM, MANAO - "Bangun kembali Panti Werda ini".
Kalimat itu lantang disuarakan
para penghuni Panti Werdha
Damai yang selamat dalam peristiwa kebakaran maut kepada Tribunmanado.com, Selasa (30/12/2025) di RSUD Manado.
Ci Hoa, salah satu penghuni mengatakan, dirinya
sudah nyaman di Panti Werda.
Harapannya Panti yang
baru lebih baik dan lebih lengkap fasilitasnya.
Dirinya semringah mendengar mulai banyak pihak yang menyumbang panti Werda.
Termasuk Hasjim Djojohadikusumo yang merupakan adik dari Presiden RI Prabowo Subianto.
Senada dikatakan Oma Poe.
Ia berharap Panti Werda akan dibangun lagi dengan
fasilitas yang lebih baik.
"Harapan kami dibangun lebih baik lagi," katanya.
Gertruida. Nama berbau Belanda itu adalah nama lama dari Panti Werda Damai di Kelurahan Ranomuut,
Kecamatan Paal Dua,
kota Manado, provinsi
Sulut, yang terbakar dan menewaskan 16 penghuninya, Minggu (28/12/2025).
Tribun manado menyambangi lokasi itu Senin (29/12/2025)
pagi dan mendapati masih banyak warga yang kenal dengan nama itu.
"Oh ya namanya Gertruida, tapi itu dulu," kata seorang warga.
Amatan Tribunmanado. Com, panti Werda tersebut berada di pemukiman padat.
Bagian belakangnya terdapat sejumlah rumah.
Bagian kiri dan kanan ditutupi pagar tinggi.
Pagar di samping kiri
dipasangi duri dan beling.
Bangunan panti tampak porak poranda.
Jendelanya copot. Seng runtuh, dinding menghitam serta banyak kursi roda yang terbakar.
Bagian pagar dilapisi police line. Tim labfor masih melakukan pemeriksaan. Warga dilarang masuk.
Kepala Panti Asuhan Olfa Sumual menyebut Gertruida
adalah nama pendiri panti itu.
Dia orang Indonesia, tapi
bernama mirip orang Belanda.
Ia bercerita, nama Gertruida berubah jadi Damai atas saran pekerja sosial.
"Nama itu terlalu sulit disebut, makanya diusulkan untuk diganti jadi damai," kata dia.
Sebut dia, panti asuhan itu sudah berusia 50 tahun.
Saat ini, pihaknya mengelola
panti tersebut.
Informasi yang dihimpun Tribunmanado. Com, panti itu punya 20 - an kamar.
Beberapa kamar bersekat hingga bisa menampung
lebih banyak penghuni.
Ia menuturkan, terdapat dua
bangunan di bagian belakang.
Penghuni di sana selamat karena melompat pagar.
"Ada lagi sebuah ruangan besar yang bisa memuat enam penghuni, ada yang empat dan yang di bawah satu kamar diisi dua orang," katanya.
Dikatakannya, penghuni panti saat kebakaran berjumlah 35 orang.
Menurut dia, di antara penghuni panti, ada yang masih punya keluarga, dan ada yang sudah yatim.
"Tentunya dengan perasaan yang berat," kata dia.
Beber dia, saat ini penghuni panti yang selamat dirawat
di RSUD Manado.
Ke depan, pihaknya berencana menggunakan sebuah rumah tampung sebagai tempat menampung para penghuni yang selamat.
"Kami bersyukur karena Pemkot Manado mendukung upaya ini," katanya.
Ke depan, ada terkandung
niat untuk membangun
kembali panti yang terbakar.
"Kalau melihat kebutuhan, ya seperti itu, mungkin saja
ada donatur," kata dia. (Art)