TRIBUNGAYO.COM, ACEH TAMIANG – Pemulihan layanan air bersih di Kabupaten Aceh Tamiang terus berjalan pascabencana hidrometeorologi. Menteri Pekerjaan Umum (PU), Dody Hanggodo, meninjau Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) IKK Rantau di Instalasi Pengolahan Air (IPA) Rantau, Kecamatan Rantau, Provinsi Aceh, Rabu (31/12).
Dalam kunjungannya, Menteri PU menegaskan bahwa air bersih merupakan kebutuhan paling mendasar pascabencana. “Alhamdulillah, saya mengapresiasi IPA Rantau sudah kembali beroperasi. Semula airnya keruh, kini sudah bersih dan bisa dimanfaatkan masyarakat sekitar,” ujarnya.
SPAM IKK Rantau menjadi salah satu prioritas di Aceh Tamiang dengan kapasitas 40 liter per detik, melayani Kecamatan Rantau dan sekitarnya. Saat bencana, tanggul, intake, reservoir, sistem pompa, dan panel listrik sempat terdampak.
PT Hutama Karya (Persero) turut mendukung pemulihan melalui rehabilitasi dan rekonstruksi. Penataan ulang sistem elektrikal dan mekanikal dilakukan, pompa dioptimalkan, serta pembersihan lumpur di area kerja. Alat berat juga dikerahkan untuk mempercepat pemulihan fungsi instalasi.
Untuk menjaga distribusi air selama masa pemulihan, disiapkan menara tangki sementara dan dukungan energi melalui genset sebelum sistem utama kembali stabil.
Warga merasakan langsung manfaat pemulihan ini. “Dulu air benar-benar tidak ada. Setelah IPA dibersihkan, air kini lebih bersih. Kami bersyukur tidak lagi bergantung pada air tangki yang mahal. Terima kasih kepada Hutama Karya dan Kementerian PU,” kata Ugi (42), warga setempat.
Peninjauan Menteri PU juga menjadi bagian dari pengawasan lapangan. Pemerintah memastikan instalasi aman dioperasikan serta menyiapkan langkah lanjutan berupa perbaikan intake, reservoir, dan penguatan sistem distribusi agar layanan lebih tangguh menghadapi bencana.
Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Mardiansyah, menambahkan bahwa pemulihan tidak berhenti pada operasi awal. “Stabilitas layanan harus dijaga, karena itu koordinasi lapangan terus dilakukan,” jelasnya. (***Nurkhalis Wijaya***)