BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAIHARI - Sejak 2021 lalu Pemerintah Kabupaten Tanahlaut (Tala), Kalimantan Selatan (Kalsel), membangun jalan baru menuju Desa Pantaiharapan di Kecamatan Bumimakmur.
Sejak pertengahan tahun lalu jalan tersebut mulai dimanfaatkan (dilewati). Catatan media ini Senin (18/11/2024), Bupati Tala periode 2018-2023 H Sukamta bahkan sebelum mengakhiri masa jabatannya sempat melaksanakan kegiatan Manunggal Tuntung Pandang di kampung nelayan tersebut.
Jalan baru tersebut mulai kerap dilintasi sejak awal tahun lalu menyusul kian stabilnya badan jalan tersebut setelah adanya kegiatan peningkatan kualitas jalan setempat yang dilaksanakan Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Pertanahan (PUPRP) Tala.
Hanya saja masih ada kendala yakni satu lokasi jembatan di jalur jalan baru tersebut yang masih berproses penanganannya.
Beberapa bulan lalu bahkan sempat ambles sebagian sisinya sehingga mobil kesulitan meski masih bisa melintasinya.
Karena itu ketika saat ini jembatan gantung Saka Banyamuk di wilayah Desa Sungairasau menuju Pantaiharapan rusak (lantai tengah miring), warga di kampung nelayan tersebut masih tak begitu terdampak.
Hanya jaraknya yang menjadi jauh ketika warga Pantaiharapan melintasi jalan baru itu saat hendak ke Sungairasau. Sebagai informasi, Pantaiharapan dan Sungairasau bertetangga. Jalan lama yang menghubungkan dua desa ini sekitar empat atau lima kilometer.
Namun apabila warga Pantaiharapan ingin bepergian ke pusat pasar di Kurau Pasar atau ke kantor Kecamatan Bumimakmur maka lebih dekat melewati jalan baru tersebut.
Sekretaris Desa Sungairasau Salman mengatakan jembatan gantung yang saat ini rusak tersebut masuk wilayah desanya. Jarak permukiman Sungairasau ke jembatan itu sekitar 800 meter. Sekitar 500 meter badan jalannya beraspal.
"Setelahnya, sekitar 300 meter kondisi jalannya rusak dan tenggelam saat air sungai pasang," papar Salman.
Setelah melintasi jembatan gantung Saka Banyamuk menuju permukiman Pantaiharapan, kondisinya jalannya kian parah kerusakannya. Lubang-lubang besar menganga dan berkubang air. Di kanan kirinya terselubungi semak belukar.
Karena itu, kata Salman, jalan lama tersebut sekarang telah jarang dilalui warga. Apalagi saat musim pasang besar kondisi jalan makin sulit dilewati. (banjarmasinpost.co.id/banyu langit roynalendra nareswara)