Update Longsor di Tarakan, Korban Meninggal 3 Orang, PJ Wali Kota Minta Segera Evakuasi Korban
Sumarsono December 25, 2024 01:30 PM

TRIBUNKALTARA.COM,TARAKAN – Update longsor yang terjadi Karang Anyar, Tarakan, Kalimantan Utara pada Rabu (25/12/2024) dini hari ditemukan 3 orang meninggal di tempat berbeda.

Pj Wali Kota Tarakan, Dr Bustan langsung menyambangi lokasi longsor yang menimpa dua rumah warga RT 15, Kelurahan Karang Anyar, Kota Tarakan tersebut.

Berdasarkan laporan yang diterima, ternyata longsor tak hanya terjadi di RT 15, tapi ada juga di wilayah RT 70, Kelurahan Karang Anyar.

"Ini saya sudah langsung melakukan pengecekan begitu saya dapat berita tadi pagi.

Saya gerak menghubungi jajaran di bawah RT. Kemudian ada beberapa lokasi yang terjadi juga," papar Bustan.

Pj Wali Kota Tarakan menyampaikan duka yang mendalam atas kejadian longsor yang terjadi.  

"Karena ada beberapa korban jiwa, ada tiga. Satu di Karang Anyar, kejadian jam 3 subuh saat melakukan pekerjaan pembersihan tertimpa tanah.

Kalau yang di RT 15 ini, tertimbun runtuhan tanah saat tidak ada aktivitas longsor," kata Bustan.

Pencarian korban tanah longsor di Jalan Anggrek RT 15, Kampung Bugis, Tarakan, Kalimantan Utara pada Rabu (25/12/2024) dini hari. (HO/ Kantor SAR Tarakan)
Pencarian korban tanah longsor di Jalan Anggrek RT 15, Kampung Bugis, Tarakan, Kalimantan Utara pada Rabu (25/12/2024) dini hari. (HO/ Kantor SAR Tarakan) (HO)

Ia sengaja melihat  langsung melihat ke lapangan untuk mengidentifikasi sehingga bisa segera melakukan mitigasi dan meminta jajarannya segera membantu masyarakat terdampak bencana.

Total ada tiga laporan lisan yang diterima hari ini, tiga korban meningeal dunia di dua lokasi berbeda.

"Secara lisan, sementara dapat laporan ada tiga korban jiwa meninggal. Dua korban di RT 15, satu di RT 17," paparnya.

Dalam kondisi cuaca di akhir tahun ini, ia mengimbau kepada masyarakat untuk tidak membangun rumah dan tempat tinggal di daerah posisi tanah yang rawan longsor.

Hal ini tentu saja berakibat fatal kepada penghuni rumah.

"Sudah ada imbauan dari DLH untuk tidak membangun di lokasi  yang rawan longsor.

Beberapa mungkin ada alasan warga yang mungkin belum punya lahan di wilayah lain, sudah dilakukan imbauan,  sosialisasi kepada masyarakat yang  disampaikan DLH, camat dan RT," ujarnya.

Disinggung terkait model bantuan apakah bisa mendapatkan rehab rumah?  

Pj Wali Kota Tarakan menyampaikan akan mengupayakan rapat khusus dengan perangkat daerah.

"Saya meminta melalui Pak RT imbau warga yang rumahnya kena sebagian dampak longsor dievakuasi dulu jangan sampai ada korban susulan," ujarnya.

Soal apakah bisa dilakukan penyiringan, ia menegaskan belum bisa menjawab untuk saat ini.

"Wah ini  saya tidak bisa saya jawab. Karena harus tim teknis PU yang harus saya turunkan untuk penyiringan ini," tukasnya. (*)

© Copyright @2024 LIDEA. All Rights Reserved.