TRIBUNMANADO.CO.ID - Seorang anggota polisi yang tengah bertugas mengamankan konflik di Kecamatan Dumoga Timur, Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara jadi korban penembakan.
Kedua pelaku yang diketahui adalah warga Dumoga kini sudah ditangkap oleh pihak Polres Bolmong.
Sementara korban masih dirawat di rumah sakit.
Peristiwa ini menjadi sorotan banyak pihak.
Pasalnya, konflik di Dumoga kerap terjadi.
Seringkali pemicunya hanya persoalan sepele.
Terkait hal ini Dosen Ilmu Ikriminologi Universitas Katolik (Unika) De La Salle Manado Dr Rodrigo Elias mengatakan, dalam kasus ini, polisi harus mencari tahu akar permasalahan.
"Cari tahu. Bagaimana sehingga peristiwa semacam ini kerap terjadi. Sehingga akan tahu bagaimana meredam atau meminimalisir akar konflik tersebut," ujar dia.
Menurutnya, sering kali penanganan kasus konflik sosial seperti ini tidak maksimal.
"Seharusnya harus ada penegakan hukum yang jelas, bukan hanya melerai dan sebagainya tapi sampai pada putusan di pengadilan," terang dia.
Kata dia, Polisi juga harus mencari aktor-aktor intelektual di balik peristiwa ini. Karena menurutnya, kasus seperti ini kemungkin ada provokator.
"Intinya mengetahui akar permasalahan dan pemicunya, terus penanganan harus tuntas hingga ada efek jera," ujar dia.
Jadi aparat dalam hal ini jangan hanya terpaku pada tindakan represif melainkan juga prefentif atau fokus ke permasalahn penanganan masalah secara multi dimensi.
"Baik dari pendidikan, sosial, ekonomi karena semua itu turut berpengaruh," ujar dia.
Dirinya menyarankan, untuk mencegah terjadinya kasus serupa, aparat penegak hukum juga perlu melakukan razia supaya tidak ada korban selanjutnya.
"Masalahnya ini sudah ada penembakan dan sudah jatuh korban. Untuk mencegah terjadinya kasus serupa, jadi sudah harus dicegah sedari dini," terang dia.
Selain itu, kata dia, perlu adanya aturan khusus untuk mencegah terjadinya kasus seperti ini.
"Aparat penegak hukum perlu bekerja sama dengan pemerintah untuk membentuk aturan khusus," ujar dia.
Diketahui, penembakan anggota Polisi ini terjadi saat pengamanan konflik antar Desa Modomang - Desa Dumoga, Kecamatan Dumoga Timur.
Kasat Reskrim Polres Bolmong Iptu Stefanus Mentu mengatakan, kedua pelaku yakni Frenli Feri Pontoh, (37), warga Desa Dumoga IV, Kecamatan Dumoga Timur dan Richo Nofdi Simbala (29) tahun warga desa Dumoga III, Kecamatan Dumoga Timur.
"Kejadian penembakan kepada anggota polisi terjadi saat sedang menjalankan tugas untuk meredam konflik dua desa yakni Desa Modomang dan Desa Dumoga," terang dia.
Insiden ini membuat banyak warga yang simpati sekaligus memberikan suport kepada kepolisian Polres Bolmong untuk mengungkap oknum pelaku penembakan dengan berbagai status.
Walhasil bersama tim resmob Raja Bogani, pihak Pores Bolmong langsung melakukan identifikasi serta penindakan dan penangkapan terhadap terduga pelaku penembakan anggotanya ini.
"Langsung kita tindaki," katanya singkat Sabtu (01/02/2025).
Kedua pelaku menggunakan senjata angin kaliber 8mm dan mengakibatkan korban anggota polisi bernama Moh Daffa Pratama Abdjul harus mengalami luka tembak di dada kiri.
"Saat ini sedang dalam perawatan di rumah sakit Pobundayan, rencana akan di rujuk ke Rs Bhayangkara Manado," ucapnya.
Terang dia, persitiwa ini terjadi pada Jumat Tanggal 31 Januari 2025, sekitar jam 07.30 wita bertempat Di Desa Dumoga Kecamatan Dumoga.
"Setelah melakukan penangkapan kemudian pelaku dilakukan pemeriksaan lebih lanjut," ujar dia.
Dirinya menerangkan, setelah dilakukan pemeriksaan dan melalui gelar perkara dan berdasarkan alat bukti yang dikumpulkan maka penyidik melakukan penahan terhadap kedua pelaku. (TribunMnaado: Sujarpin Dondo/Rizali Posumah)
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
Bergabung dengan WA Tribun Manado di sini >>>
Simak Berita di Google News Tribun Manado di sini >>>
Baca Berita Update TribunManado.co.id di sini >>>
