TRIBUNNEWS.COM - Kecelakaan maut yang melibatkan Bus Brimob terjadi di Exit Tol Purwodadi, Tol Pandaan-Malang, pada Sabtu (1/2/2025).
Kecelakaan ini mengakibatkan dua orang meninggal dunia dan sejumlah siswa mengalami luka-luka.
Suwarno, ayah dari ADM (18), salah satu korban selamat, menceritakan kesaksian anaknya yang saat ini sedang dirawat di RS Lawang Medika Malang.
Menurut Suwarno, anaknya mengungkapkan bahwa siswa-siswa lain di bus sering mengingatkan sopir yang terlihat kelelahan.
"Pak, awas Pak ada tronton di depan," ujar Suwarno menirukan perkataan anaknya yang duduk di bangku nomor dua dari depan, Minggu (2/2/2025), dilansir Tribun Jatim.
"Jadi kata anak saya, sopirnya itu kayaknya kelelahan, sering kali ditegur, dan diingatkan siswa," imbuhnya.
Suwarno menyebut, ADM dan teman-temannya berencana membuat album kenangan di Malang.
"ADM sama tiga temannya datang ke rumah pagi-pagi untuk rias."
"Mereka berangkat juga pakai baju kebaya, saya antarkan juga pas naik bus," terang Suwarno.
Ia mengaku sering mengingatkan anaknya supaya berhati-hati jika berada di luar rumah.
"Sering saya ingatkan, namanya orang tua, saya suruh berdoa saat di jalan juga. Dia anak terakhir dari empat bersaudara," ujarnya.
Suwarno juga menuturkan, anaknya dan sejumlah siswa lain dalam kondisi tidur saat kecelakaan terjadi.
"Saat itu anak saya sedang tidur dan teman-temannya yang lain juga," ungkapnya.
Suwarno bersyukur karena anaknya selamat meskipun harus menjalani operasi di bagian mata.
"Alhamdulillah, anak saya masih selamat meski harus dioperasi. Takutnya ada penggumpalan darah di bagian matanya sebelah kiri," ungkapnya.
Dia menambahkan bahwa semua siswa yang menjalani operasi selesai pada subuh tadi dan anaknya mulai belajar berjalan meski masih merasa sakit.
"Ini saya sama istri yang menunggu. Semoga segera membaik dan cepat pulang," harap Suwarno.
Sebagai informasi, kecelakaan bus milik Brimob yang membawa pelajar SMAN 1 Porong Sidoarjo terjadi saat rombongan pelajar dalam perjalanan menuju Lembah Tumpang, Kabupaten Malang, untuk melakukan sesi foto perpisahan sekolah.
Kecelakaan ini merenggut nyawa sopir bus, Khoirul (60), dan seorang siswa kelas 12, Naviri Arimbi Maharani (18).
Sementara itu, korban luka dirawat di RSSA Malang.
Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).