TRIBUNNEWS.COM - Marcus Thuram geram setelah laga AC Milan vs Inter Milan berakhir imbang 1-1, Senin (3/2/2025) dini hari WIB.
Skor akhir 1-1 bikin Inter sebagai tim tamu harus puas dengan raihan satu poin dan kehilangan tambahan tiga angka untuk mendongkrak klasemen.
Imbas kehilangan tiga poin dirasakan oleh Thuram yang memang secara peringkat sejatinya bisa mengikis gap dengan Napoli, sang pemuncak klasemen Liga Italia.
Karena itu Marcus Thuram tetap bersikeras bahwa Inter Milan seharusnya mendapat penalti untuk memperjuangkan tiga poin.
Adapun alasan Thuram geram gegara duel alot dirinya dengan pemain belakang AC Milan, Strahinja Pavlovic.
Saat itu, Inter terus menyerang benteng pertahanan AC Milan sepanjang babak kedua.
Upaya yang dilakukan oleh Inter membentur tiang gawang sebanyak tiga kali.
Ada banyak sekali umpan silang dan tendangan sudut ke dalam kotak penalti.
Dan kemudian ada sebuah potensi tendangan penalti yang cukup besar untuk tim berjuluk Nerazzurri.
Potensi tersebut terjadi setelah Marcus Thuram, mendaoat pelanggaran di depan gawang setelah adu lari dengan Strahinja Pavlovic.
Thuram mampu menempatkan dirinya di antara Pavlovic dan bola. Namun, mantan bek Red Bull Salzburg asal Serbia itu menekelnya di dalam kotak penalti.
Sementara itu, bek Milan Theo Hernandez juga kembali menutup ruang.
Pesepakbola asal Prancis tersebut terjatuh di dalam kotak penalti karena adanya kemelut tersebut.
Sayangnya, wasit Daniele Chiffi tidak memberikan penalti gegara adanya insiden tersebut.
Padahal dilihat dari tayangan ulang menunjukkan adanya pelanggaran yang jelas terhadap Thuram oleh Pavlovic.
Imbasnya, Thuram geram dan mengklaim bahwa Inter seharusnya dapat penalti demi 3 poin.
"Kami seharusnya mendapatkan penalti pada malam ini," tegas Thuram melansir sempreinter.
Walau geram, sejatinya Thuram menegaskan bahwa memang kesalahan bisa terjadi di pertandingan.
Termasuk keputusan wasit soal penalti atau tidaknya dalam duel sengit bertajuk derbi Italia.
Hanya saja masih menyayangkan karena pada akhirnya harus berbagi poin dengan tim rival sekotanya.
"Hal (kesalahan) itu bisa saja terjadi. Saya merindukan gol, dan wasit juga bisa membuat kesalahan," ungkap Thuram.
"Saya tidak mengerti mengapa VAR tidak memanggilnya ke monitor. Mungkin mereka juga tidak melihatnya."
"Ini sepak bola. Kesalahan adalah bagian dari itu, dan kami hanya mengambil satu poin, tetapi kami memiliki reaksi yang baik."
Legowo meskipun sempat protes, Thuram memilih untuk menerima hasil dan melanjutkan petualangan bersama Inter.
"Sekarang kami melanjutkan musim kami," jelas Thuram.
"Ketika Anda bermain untuk Inter, Anda tidak bisa puas dengan hasil imbang."
"Jika kami mencetak gol di menit-menit terakhir, itu lebih baik daripada kalah. Namun kami tidak puas dengan hal itu," tandasnya.
(Niken)