Kesadaran Kolektif: Gerakan dan Solidaritas Perempuan Global bagi Mahsa Amini
Chaterina April Philia February 25, 2025 04:00 PM
Tahun 2022, dunia digemparkan oleh berita kematian Mahsa Amini. Kematiannya memicu amarah secara global, terutama kemarahan dari kelompok perempuan, tidak peduli ras, suku, maupun agama. Beriringan dengan kemarahan yang menyulut, gerakan sosial muncul secara besar-besaran baik di Iran maupun secara Internasional.
Jina Mahsa Amini meninggal pada tanggal 16 September tahun 2022, saat berada dalam tahanan polisi moral Iran. Yang tidak diketahui oleh pemerintah Iran, adalah seberapa besar dampak dari kematian Mahsa Amini yang kemudian berujung pada gerakan besar-besaran, menyuarakan secara vokal kelalaian pemerintah, serta tekanan dan penindasan yang dilakukan pemerintah Iran dengan berbagai justifikasi yang secara jelas menyalahi Hak Asasi Manusia.
Slogan women, life, freedom terlantun dalam jalanan Iran, bentuk rasa muak atas kebijakan represif, yang menentukan otonomi tubuh seorang wanita. Gerakan yang muncul merupakan salah satu gerakan besar yang pernah terjadi di Iran. Sebanyak 1000-5000 demonstran turun lapangan sejak awal terjadinya protes pada bulan Januari. Ini belum termasuk pada banyaknya dukungan yang diberikan lintas sosial media seperti Instagram, Twitter, dan Tiktok.
Diakhirinya sistem penindasan, hukum patriarkis, serta pemerintahan teokratis menjadi tuntutan yang diutarakan oleh para aktivis dan demonstran. Ini menjadi salah satu jalan menuju revolusi, menyuarakan perubahan dan memperjuangkan hak otonomi perempuan. Menjunjung kesetaraan gender bukan hanya di Iran saja, namun juga bagi perempuan di seluruh dunia.
Women, Life, Freedom menjadi contoh bagaimana solidaritas yang kuat diperlukan dalam membuat perubahan. Sepanjang sejarah, perempuan, dengan identitas gender nya, selalu menjadi target kebijakan represif dari para pembuat kebijakan, dengan berbagai macam alasan yang dilontarkan, seperti alasan biologis maupun alasan norma sosial. Persamaan rasa ini tersebar di seluruh dunia, melampaui identitas-identitas lainnya.
Gerakan ini menjadi representasi dari seberapa kuat kesadaran kolektif, berakar dari pengalaman bersama, yang dirasakan perempuan dalam banyak aspek, terkhususnya kontrol terhadap tubuh, hak, dan kebebasan hidup. Kesadaran ini mengubah cara perempuan memandang perjuangan mereka, dimana dibalik penekanan sistem oleh para pembuat kebijakan, jaringan solidaritas yang luas ada untuk membantu membangkitkan keberanian untuk melawan kebijakan.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.