TIMESINDONESIA, MALANG – Gunung Semeru, yang terletak di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur, kembali mengalami erupsi pada Rabu (23/4/2025) pagi. Letusan tersebut menghasilkan kolom abu setinggi 900 meter di atas puncak atau sekitar 4.576 meter di atas permukaan laut.
Menurut laporan Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Sigit Rian Alfian, erupsi terjadi pada pukul 06.28 WIB. Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal mengarah ke utara. Aktivitas ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 123 detik.
Data kegempaan selama 24 jam terakhir mencatat aktivitas vulkanik yang signifikan, termasuk 35 kali gempa letusan/erupsi, dua kali gempa guguran, lima kali gempa hembusan, tiga kali gempa vulkanik dalam, dan enam kali gempa tektonik jauh.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menetapkan status Gunung Semeru pada Level II atau Waspada sejak 15 Juli 2024.
Dengan status ini, masyarakat dilarang melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh 8 kilometer dari puncak.
Di luar jarak tersebut, aktivitas juga dilarang pada jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan, karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak.
Selain itu, masyarakat diimbau untuk tidak beraktivitas dalam radius 3 kilometer dari kawah/puncak Gunung Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu pijar.
PVMBG juga mengingatkan akan potensi awan panas, guguran lava, dan lahar hujan di sepanjang aliran sungai dan lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, serta potensi lahar di sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.
Gunung Semeru, dengan ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut, merupakan gunung tertinggi di Pulau Jawa dan termasuk dalam kategori gunung api aktif tipe A. Sejak awal April 2025, aktivitas erupsi tercatat meningkat, termasuk erupsi empat kali pada 19 April dengan tinggi letusan mencapai 800 meter.
Masyarakat di sekitar Gunung Semeru diimbau untuk tetap waspada dan mematuhi rekomendasi dari PVMBG serta otoritas setempat. Informasi lebih lanjut dan pembaruan aktivitas vulkanik dapat diakses melalui situs resmi PVMBG atau pos pengamatan terdekat. (*)